MUJIZAT YANG MEMBAWA PERTOBATAN
Mujizat adalah tindakan Allah yang merupakan intervensi
terhadap hukum alam, yang dilakukan-Nya untuk menyatakan
kasih dan pertolongan serta menyatakan kemuliaan-Nya
kepada mereka yang kepadanya mujizat itu dilakukan.
Mujizat pastinya adalah hal yang luar biasa dan pada
umumnya menarik perhatian, sebab tidak sedikit orang
yang berharap dan berdoa untuk mendapatkannya. Mujizat
dapat membuat orang mengalami pertobatan, akan tetapi
seharusnya bukanlah suatu hal sedemikian dikejar supaya
dapat bertobat.
Pertobatan menurut Alkitab adalah tindakan di mana
manusia berbalik kepada Tuhan setelah menyadari
dosa-dosa mereka untuk kemudian melakukan seluruh
kebenaran. Namun tidak sedikit orang yang masih berbuat
dosa yang sama setelah bertobat kepada Tuhan. Hal ini
menunjukkan bahwa pertobatannya bukanlah pertobatan
sejati! Kita tidak membutuhkan mujizat sebagai alasan
utama untuk bertobat, karena pertobatan seharusnya
muncul dari dalam hati, bukan dari luar diri, yakni
sesuatu yang dapat kita saksikan.
Kita dapat melihat contoh peristiwa dari Alkitab.
1. Perjalanan Bangsa Israel dari Mesir Menuju Kanaan
Di sepanjang perjalanan itu, bangsa Israel banyak sekali
mengalami pertolongan Tuhan, antara lain:
• Air laut Teberau yang terbelah menjadi dua bagian
sehingga bangsa Israel bisa berjalan melewatinya dan
terhindar dari kejaran tentara Mesir. (Keluaran
14:21-22)
• Kasut (alas kaki) yang mereka kenakan selama puluhan
tahun tidak menjadi rusak. Bila dibandingkan dengan
kondisi sekarang, untuk perjalanan selama 40 tahun
berapa banyak kasut yang diperlukan oleh satu orang?
Mungkin 10 sampai 15 pasang.
• Tuhan memberikan kepada bangsa Israel air yang
terpancar dari gunung batu, menurunkan ‘hujan’ Manna (roti
dari sorga) untuk dimakan, serta menurunkan ‘hujan’
burung-burung bersayap seperti pasir di laut. (Mazmur
78:20, 24, 27).
Tetapi tetap saja hati bangsa Israel tegar tengkuk dan
memberontak kepada Tuhan.
2. Dalam Pelayanan Tuhan Yesus
Dalam Matius 11:20 dinyatakan:
“Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat,
sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan
mujizat-mujizat-Nya.”
Ada 6 macam mujizat kesembuhan yang disebutkan pada
Matius 11:5. Hari ini begitu banyak orang yang
bergantung kepada kesembuhan. Tetapi setelah disembuhkan,
mereka pun terhilang.
Yesus mengecam kota-kota itu karena Dia telah banyak
melakukan mujizat di sana, tetapi orang di sana tetap
tidak peduli dan tidak mempraktekkan Firman Tuhan di
dalam kehidupan mereka.
c. Dalam Pelayanan Para Rasul
Kisah Para Rasul 8:18-25 menceritakan kisah Simon sang
penyihir, meskipun telah melihat tanda mujizat dan
mendengar berita Injil melalui Filipus dan juga kedua
rasul, yaitu Petrus dan Yohanes, ia ternyata tidak
benar-benar mengerti bagaimana bertobat yang sejati.
Bagaimana dengan orang-orang zaman sekarang?
Kelihatannya kondisinya tidak jauh berbeda. Sekalipun
tidak semua orang dapat kita samakan, berapa banyak
orang-orang yang telah berulang kali mengikuti KKR
Pemulihan, melihat dan mengalami mujizat kesembuhan luka
batin, hati bapa, gambar diri, berulangkali maju ‘altar
call’, didoakan dan jatuh rebah, namun dalam
kesehariannya tidak juga menunjukkan pertobatan yang
sejati. Bertobat hanya pada saat dilawat.
PRINSIP, TUJUAN DAN MAKSUD MUJIZAT TUHAN
1. Membuka Pintu Pertobatan
Mujizat itu mempunyai tujuan mengarahkan dan menunjukkan
siapakah Yesus itu. Tujuannya adalah untuk mengarahkan
orang percaya kepada Yesus, Mesias, Anak Allah yang
berkuasa, dan memimpin orang itu untuk mengalami
keselamatan dengan beriman kepada-Nya.
Mujizat bukan menjadi tujuan akhir, jangan dipandang
sekedar sebagai satu tindakan Allah yang segera ingin
mengangkat kekurangan, kesulitan, penderitaan dan sakit
kita. Mujizat itu harus memimpin kita kepada Siapa yang
melakukannya, itu yang menjadi penting. Apa gunanya
orang itu mendapatkan mujizat, tetapi pengalaman mujizat
itu tidak menghasilkan pengenalan yang benar mengenai
siapa Yesus?
Kiranya kita semakin mengerti bagaimana meletakkan karya
mujizat Allah di dalam hidup kita masing-masing. Kita
berdoa kepada-Nya karena Ialah Sang Pembuat Mujizat itu
dan kita memohon pengenalan kita akan Allah menjadi
lebih dalam dan Nama-Nya menjadi agung dan mulia dalam
hidup kita.
2. Menunjukan Kuasa Tuhan atas Hukum Alam Semesta
Mujizat adalah sesuatu pekerjaan atau perbuatan yang
ajaib dan mengandung kuasa yang tidak dapat dikerjakan
menurut hukum alam, sebagai cara untuk memperlihatkan
campur tangan Allah!
Mujizat diadakan dengan maksud untuk memperlihatkan
kekuasaan Allah, untuk menetapkan Keilahian Kristus, dan
untuk menempelak ketidakpercayaan dan sifat sombong
orang. Ia berkuasa atas alam semesta, Ia berkuasa atas
setan-setan, Ia berkuasa atas penyakit dan kematian.
3. Mujizat Ada dalam Rencana Keselamatan
Mujizat memimpin orang kepada iman yang menyelamatkan.
Matius 8-9 mencatat kekaguman orang banyak memuji Yesus
karena mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya, namun belum
tentu menghasilkan iman yang menyelamatkan.
Karena melihat mujizat, pakai bahasa sekarang:
orang-orang banyak menjadi followers Yesus, “likes”-nya
banyak. Tetapi pada saat yang sama dengan mudah juga
menjadi “un-followers” Yesus. Mujizat menyebabkan
orang-orang nge-fans kepada Yesus, ikut sama-sama,
tetapi mereka tidak pernah menjadi murid-murid Yesus
Kristus yang sungguh dan sejati.
Salah satu contoh yang sangat ironis adalah kota
Kapernaum, tempat atau pusat pelayanan dimana Yesus
melakukan banyak sekali mujizat di situ, namun sekalipun
mereka menyaksikan berbagai macam mujizat, tetapi mereka
tidak pernah percaya dan menyembah Dia.
Dalam Lukas 10:13-15 Yesus mengecam mereka yang telah
menyaksikan dan menikmati kuasa dan mujizat Yesus dengan
berlimpah, tetapi hati mereka tetap menolak dan tidak
percaya kepada-Nya. Mereka telah menyia-nyiakan anugerah
dan kesempatan yang ada untuk menyambut dan menerima
Anak Allah itu dan menolak Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat bagi hidup mereka.
Alkitab memperlihatkan sekalipun seseorang itu secara
personal mengalami mujizat, belum tentu orang itu
mengalami iman yang menyelamatkan. Hal yang sama bahkan
bisa terjadi kepada orang yang terlibat langsung
melakukan mujizat di dalam pelayanannya, sekalipun dia
juga diberi kesempatan oleh Tuhan untuk mengusir setan
dengan memakai nama Tuhan Yesus, sekalipun dia melakukan
doa penyembuhan dengan memakai nama Tuhan Yesus, tidak
otomatis menjadikan orang itu memiliki iman yang
menyelamatkan.
Jadi sangatlah penting untuk memiliki pandangan yang
benar tentang mujizat, supaya kehidupan rohani kita
semakin kuat yaitu pengenalan akan Kristus Sang Pembuat
Mujizat. Sesungguhnya mujizat itu akan membawa seseorang
kepada pertobatan, mengenal Yesus sebagai Tuhan yang
berkuasa atas alam semesta dan menuntun kita kepada iman
yang menyelamatkan. (RS)