MY WITNESSES
“Y"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu,
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di
seluruh Yudea dan Samaria
dan sampai ke ujung bumi."
Kisah 1:8, TB
Ketika kita lahir baru, itu bukan hanya tentang jaminan
keselamatan yang kita peroleh di dalam Kristus, tetapi
juga mengandung suatu penugasan dan tujuan hidup kita di
atas muka bumi ini. Melalui kelahiran baru di dalam
Kristus, kita dimampukan untuk menghasilkan buah-buah
kelahiran baru, yaitu karakter Ilahi, otoritas, melayani
dan bersaksi. Sebagaimana seorang bayi manusia mewarisi
DNA orang tuanya, demikian juga kita yang telah
mengalami kelahiran baru juga mewarisi "DNA" dari
Kristus, yaitu bagaimana Ia menunjukkan
karakter-karakter yang luar biasa, berjalan dalam kuasa
Roh Kudus, melayani jiwa-jiwa yang datang kepada-Nya dan
menyaksikan kebesaran, kasih, dan keadilan Bapa. Bila
kita mengklaim bahwa kita telah lahir baru di dalam Dia,
maka kita juga harus menghasilkan buah-buah kelahiran
baru, dan salah satunya adalah kita menjadi saksi-saksi
bagi Kristus. Bersaksi artinya menceritakan mengenai
Kristus dan bagaimana Tuhan telah berkarya dalam
kehidupan pribadi kita.
Menjadi saksi adalah hal yang dimintakan oleh Tuhan
Yesus kepada kita yang percaya kepada-Nya. Tuhan Yesus
menekankan akan hal tersebut melalui, Mat 28:18-20 dan
Mrk 16:15-18, yaitu:
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Matius 28:18-20
“Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa
yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi
siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini
akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan
mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara
dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan
memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan
meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu
akan sembuh."
Markus 16:15-18
Perintah-perintah tersebut dikenal dengan istilah Amanat
Agung. Saat kita memperhatikan Matius 28:16 maka kita
mengerti bahwa hal itu diutarakan Tuhan Yesus selama
beberapa waktu sebelum kenaikan-Nya ke sorga sebagaimana
ditulis dalam Kisah Para Rasul 1:9.
Hal yang sangat menarik adalah bahwa sesaat sebelum Ia
naik ke sorga, kembali Ia mengingatkan bahwa kita harus
menjadi saksi-Nya dan itu bisa dilakukan hanya dengan
kuasa Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 1:8)
Mengapa menjadi saksi bagi Kristus demikian penting bagi
Tuhan dan juga bagi kita? Selain karena kita harus
menghasilkan buah kelahiran baru, dari ketiga ayat yang
sudah kita baca diatas, kita juga akan memahami mengapa
hal tersebut demikian penting.
ARTI BERSAKSI
Ada beberapa makna dari bersaksi yaitu:
1. Menyatakan Bahwa Tuhan Yesus Berkuasa
Kehidupan manusia di atas muka bumi ini tidak luput dari
pergumulan maupun penderitaan. Tuhan Yesus datang ke
bumi untuk membawa kabar baik, jawaban dan jalan keluar
dari semua hal itu (Lukas 4:17-21). Bagaimana Ia
melakukannya? Dengan kuasa yang tidak berasal dari dunia
ini, bukan dengan kekuatan manusia, tetapi dengan
kuasa-Nya yang jauh melampaui apapun juga. Dengan
kebangkitan-Nya dari kematian dan mengalahkan maut,
Tuhan Yesus berkuasa atas segala sesuatu (Matius 28:18)
dan dengan kuasa itu juga maka kita yang percaya
kepada-Nya memiliki otoritas ilahi. Tuhan Yesus
memberikan kuasa itu kepada kita (Matius 28:19-20) untuk
pergi memberitakan Injil kepada semua orang dan
melanjutkan pelayanan yang telah Ia kerjakan sebelumnya
(Markus 16:17-18).
Saat kita menceritakan tentang Kristus kepada orang
lain, kita bukan hanya menjelaskan siapa Dia tetapi juga
apa yang Ia telah perbuat dalam hidup kita; bagaimana
hadirat dan kuasa-Nya mengubahkan hidup kita. Kita
menceritakan kuasa-Nya yang bekerja dalam kita dan
sekarang melalui kita hal itu juga tersedia untuk semua
orang yang kepadanya kita bersaksi.
Kita bersaksi bukan untuk mengagungkan kisah hidup kita,
tetapi agar mereka pun dapat mengalami keagungan Tuhan
dalam hidup mereka sendiri. Saat mereka mengalami
sendiri kuasa Tuhan bekerja dalam mereka, itu akan
menarik mereka untuk percaya dan menyerahkan hidupnya
kepada Kristus.
2. Buah Dari Kepenuhan Roh Kudus
Melakukan Amanat Agung tidak mungkin dilakukan dengan
kekuatan sendiri. Seandainya pun hal itu dilakukan
dengan kekuatan sendiri, hasilnya tidak maksimal; tidak
sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki. Tuhan Yesus
menegaskan hal ini dalam Kisah 1:8 bahwa Roh Kudus yang
turun atas kita akan menjadikan kita saksi-Nya. Disini
kita melihat suatu korelasi antara Amanat Agung dengan
pencurahan Roh Kudus, yaitu bahwa Amanat Agung hanya
bisa dikerjakan dan diselesaikan dengan kuasa Roh Kudus.
Pencurahan Roh Kudus memiliki tujuan misiologis, yaitu
memungkinkan orang-orang percaya melanjutkan pelayanan
Tuhan Yesus diatas muka bumi bahkan sampai ke seluruh
pelosoknya.
Orang percaya membutuhkan pencurahan Roh Kudus. Sebagai
orang yang telah lahir baru kita harus menjadi saksi
sebagai tanda buah kelahiran baru. Untuk menjadi saksi
kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus
tidak mungkin menjadi saksi Kristus sebagaimana yang
Tuhan kehendaki. Lukas menunjukkan secara konsisten di
dalam Kisah Para Rasul bahwa ketika orang-orang percaya
dipenuhi oleh Roh Kudus, hal itulah yang membuat mereka
menjadi saksi-saksi yang luar biasa dan memenangkan
banyak jiwa-jiwa bagi Tuhan.
3. Hati Yang Merindukan Pertobatan Jiwa-jiwa
Satu benang merah lagi yang bisa kita tarik dari ketiga
ayat yang sudah kita pelajari diatas adalah bahwa
pertobatan dan keselamatan jiwa-jiwa adalah hal yang
terutama dalam hatinya Tuhan. Semua kuasa dan otoritas
yang diberikan-Nya kepada kita adalah bukan untuk diri
kita sendiri melainkan untuk membawa jiwa-jiwa
kepada-Nya. Inilah hati Tuhan yang selalu Ia ungkapkan
semenjak Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.
Semua yang Ia lakukan, semua yang Ia kerjakan, semua
yang Ia nantikan adalah keselamatan jiwa-jiwa. Itu yang
ada di dalam pikiran-Nya, itu yang ada dalam hati-Nya.
Jika kita sadar bahwa inilah yang penting bagi-Nya dan
jika kita mengklaim bahwa hati kita terpaut kepada-Nya,
maka kita pasti akan bersaksi bagi-Nya. Tidak mungkin
kita katakan kita dekat dengan hati Tuhan jika tidak
pernah bersaksi; tidak mempedulikan keselamatan
jiwa-jiwa.
Bersaksilah! Itulah yang Tuhan inginkan dari
anak-anak-Nya yang telah menerima keselamatan
daripada-Nya. (CS)
The heart of Christ is longing for repentence
and salvation of all human being.