PELAYANAN GEREJA-NYA DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
"Dari zaman ke zaman, Alkitab menyatakan bahwa enam
hari lamanya Allah menjadikan langit dan bumi, laut dan
segala isinya, dan DIA berhenti pada hari ketujuh.
Rasul Petrus menyatakan bahwa satu hari bagi Tuhan sama
seperti seribu tahun bagi manusia dan seribu tahun bagi
manusia adalah satu hari bagi Tuhan.
"Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu
ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan
Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu
tahun sama seperti satu hari.” (2 Pet 3:8)
Melalui studi Alkitab kita menemukan bahwa kehidupan
manusia melewati tiga zaman yaitu:
1. Zaman Allah Bapa (zaman pra-sejarah) yang berlangsung
selama 2000 tahun lamanya, dimulai dari Taman Eden dan
berakhir dengan panggilan kepada Abraham.
2. Zaman Anak Allah dimulai dengan perjanjian Allah
kepada Abraham bahwa tanah Kanaan akan diberikan kepada
Abraham dan keturunannya (Kej 3:15-17) lalu diteguhkan
lagi melalui Firman Allah bahwa melalui benih Ishak
yaitu Yesus Kristus semua bangsa dimuka bumi ini
termasuk Indonesia akan diberkati Tuhan. Zaman ini
berlangsung selama 2000 tahun dari Abraham sampai kepada
Yesus Kristus.
3. Zaman yang kita hidupi sekarang ini yaitu zaman Roh
Kudus yang dimulai sejak hari Pentakosta Pertama di
kamar loteng Yerusalem. Saat ini kita berada di era
Pentakosta Ketiga, kita berada di pintu akhir zaman Roh
Kudus, dimana Tuhan Yesus akan segera datang kembali
dalam kemuliaan-Nya. Apa yang Roh Kudus lakukan di zaman
ini? Roh Kudus bekerja dengan luar biasa untuk
menyucikan dan menyempurnakan gereja-Nya sehingga siap
menjadi mempelai Kristus yang tak bercacat cela.
GEREJA DAN KUASA ROH KUDUS
Ketika Roh Kudus bekerja dengan cara yang ajaib untuk
menyempurnakan rencana Allah maka gereja-Nya semakin
nampak, eksistensi semakin sama seperti ketika Yesus
Kristus hidup dan berada di dunia; yaitu semakin
bergairah untuk melayani jiwa-jiwa yang membutuhkan
keselamatan dari Tuhan. Gembala Pembina Pdt. DR. Ir.
Niko Njotorahardjo mengatakan bahwa tanda dari
murid-murid Tuhan Yesus yang telah dipenuhi oleh Roh
Kudus adalah kehidupan mereka ditandai dengan “Signs and
wonders”.
Allah kita adalah Allah Mujizat, Dialah Allah yang
mengadakan banyak mujizat yang dahsyat di Perjanjian
Lama tetapi lebih besar lagi mujizat yang Ia nyatakan
dalam sejarah Gereja Tuhan adalah di dalam Perjanjian
Baru. Kita melihat bagaimana Gereja Tuhan bisa
berkembang begitu pesat di seluruh dunia termasuk di
Indonesia? Jawabannya hanya satu; yaitu Kuasa Roh Kudus.
Pada Pentakosta Pertama dalam khotbahnya rasul Petrus
berkata;
“Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh
Kudus.” (Kis 2:38)
Karunia Roh Kudus diberikan Tuhan kepada Gereja-Nya
tidak dengan sembarangan, melainkan untuk maksud dan
tujuan tertentu, karena Tuhan bekerja dengan rencana
yang sempurna dan bersifat kekal. Tiap sesi dari rencana
Allah itu akan digenapi tepat pada waktu-Nya, manusia
bisa saja menolak dan tidak percaya namun apapun respon
manusia, itu tidak akan menghalangi rencana-Nya. Puji
Tuhan kita berada di dalam Gereja yang percaya dan mau
menerima karunia Roh Kudus.
Ada sembilan Karunia Roh Kudus (1 Kor 12:4-10) yang
dibagi dalam tiga kelompok:
a. Karunia Pengetahuan Rohani (Revelation)
Yaitu: Perkataan Hikmat, Perkataan Marifat dan
Membedakan segala roh.
b. Karunia Kuasa (Power)
Yaitu: Iman, Menyembuhkan dan Mujizat
c. Karunia Ilham (Inspiration)
Yaitu: Nubuat, Karunia berbahasa lidah dan Karunia
menterjemahkan bahasa lidah
MAKSUD DAN TUJUAN TUHAN MEMBERIKAN KARUNIA ROH KUDUS
1. Untuk Menyatakan Rahasia Allah
Gereja adalah tubuh Kristus di dalam dunia ini, namun
banyak orang termasuk orang Kristen sendiri mengira
bahwa gereja itu hanyalah gedung atau organisasi agama
Kristen, mereka tidak mempunyai pengertian yang benar
tentang hakekat gereja. Itu sebabnya kita melihat umat
Kristen terbagi ke dalam kotak-kotak yang disebut dengan
Katolik, Protestan, Injili, Pentakosta, Bethel dan lain
sebagainya.
Keadaan dan kenyataan ini disebabkan oleh faktor manusia
yang memang berbeda-beda paham, pandangan, kebudayaan,
suku dan bangsa. Namun Alkitab tidak mengenal seribu
satu macam gereja, melainkan satu Gereja yang esa, satu
tubuh Kristus yang esa karena di dalam Kristus semua
orang percaya dari segala bangsa dibaharui oleh Roh
Kudus dan menjadi satu bangsa yang kudus, keluarga Allah
yang terpilih dan milik Allah sendiri. (Gal 3:28, 1 Ptr
2:9-10)
2. Untuk Memperluas dan Memperkuat Pekabaran Injil
Gereja lahir karena Injil, oleh karena itu gereja harus
menginjil. "Core business gereja adalah pekabaran Injil"
(Pdt. Japarlin Marbun - Ketua BPH GBI). Injil Kristus
harus dikabarkan meliputi seluruh Indonesia bahkan
sampai kepada segala bangsa di seluruh muka bumi, inilah
Amanat Agung Tuhan Yesus yang harus dilaksanakan. (Mat
28:18-20)
Kita tahu ada begitu banyak rintangan dan tantangan
terhadap upaya-upaya pekabaran Injil di dalam dan di
luar gereja. Tanpa karunia Roh Kudus melalui Gereja-Nya,
pekabaran Injil menjadi tidak menarik, tidak ada
kesembuhan, tidak ada mujizat dan akhirnya tidak ada
jiwa baru yang bertobat. Padahal mujizat merupakan
“petunjuk arah” dan pembuktian bagi orang yang belum
percaya, bahwa Allah itu ada dan mengasihi mereka.
Sistem penginjilan berdasarkan ilmu jiwa, ilmu
pendidikan dan ilmu pengetahuan lainnya hanya
menghasilkan sedikit jiwa yang bertobat, tetapi
pekabaran Injil dengan karunia Roh Kudus itu dinamis dan
revolusioner, seperti karunia yang bekerja dalam
hamba-hamba Tuhan D.L. Moody, Gordon Lindsey, T.L.Osborn,
Oral Robert, William Seymor, Billy Graham dan lain-lain
yang dalam waktu singkat membawa ratusan ribu orang
percaya kepada Tuhan.
Di Indonesia pun Tuhan akan dan sedang membawa
hamba-hamba-Nya yang penuh Roh Kudus untuk membawa
kebangunan rohani dimana-mana.
Seperti yang terjadi pada setiap Healing Movement
Crusade (HMC) yang dilayani oleh Gembala Pembina kita,
tanpa kuasa Roh Kudus tidak mungkin HMC bisa berlangsung
dengan dahsyat dimana mujizat demi mujizat terjadi dan
membawa orang menjadi percaya kepada Kristus.
3. Untuk Meneguhkan Iman Gereja Tuhan
Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa Iblis adalah raja
atau penghulu dunia, bahwa segenap dunia ini ada dalam
genggaman kuasa si jahat (1 Yoh 5:19), ia adalah musuh
Allah dan gereja-Nya, ia adalah pendusta dan bapa dari
segala dusta, ia pembunuh manusia. Dengan bermacam-macam
ideologi, filsafat, isme-isme (ajaran) dan agama ia
menipu manusia dan membawa manusia kepada kebinasaan.
Alkitab menjelaskan bagaimana umat Allah di Perjanjian
Lama dan Perjanjian Baru begitu berat berjuang
memelihara dan mempertahankan imannya kepada Allah.
Bangsa Israel menerima Firman Allah melalui
nabi-nabi-Nya, orang Kristen menerima Firman Allah
melalui rasul-rasul-Nya, semua itu diketahui Iblis.
Oleh sebab itu Iblis menyusup dalam gereja dengan
pengajaran-pengajaran sesat, bersumber dari liberalisme,
sekularisme, materialisme dan komunisme untuk membuat
merosot dan akhirnya melumpuhkan iman gereja-Nya.
Kristus diturunkan derajat-Nya menjadi seperti manusia
biasa dan disejajarkan dengan tokoh agama-agama dan
mereka pada akhirnya berkata. “Semua agama sama saja kan?
Semua agama mengajarkan kebaikan kan?”
Puji Tuhan, Roh Kudus ada di dalam perahu kehidupan kita,
kita tidak lagi melawan angin ribut dengan kekuatan
sendiri melainkan dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus.
Sejarah membuktikan iman Gereja-Nya tidak dapat
dipatahkan, walaupun mengalami aniaya, harus mati syahid
namun imannya tidak goyah. Apa rahasianya? Kuasa Roh
Kudus, karunia Roh Kudus yang bekerja didalam gereja-Nya
mematahkan setiap tipu muslihat Iblis.
PENERIMA KARUNIA ROH KUDUS
Hal yang penting untuk kita pahami bersama adalah rasul
Paulus sudah menjelaskan bahwa karunia Roh Kudus itu
diberikan untuk mendatangkan faedah atau berkat untuk
umat Tuhan dan bukan untuk kepentingan diri sendiri (1
Kor 12:7) dan karunia apa yang diberikan Tuhan kepada
kita, itu juga tergantung dari kehendak-Nya karena Ia
mengenal pribadi kita dan mengetahui untuk apa kita
dapat dipakai oleh-Nya.
Dari penjelasan rasul Paulus kita tahu bahwa yang dapat
menerima karunia Roh Kudus itu bukan pengunjung gereja
atau seseorang yang belum lahir baru melainkan setiap
orang percaya yang telah yakin akan kebenaran Firman
Tuhan yang menyatakan,
“Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi,
maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka,
telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi
minum dari satu Roh.” (1 Kor 12:13)
Keyakinan bahwa kita terikat dengan jemaat Tuhan adalah
dasar Roh Kudus memberikan karunia-Nya. Apabila kita
tidak mengasihi persekutuan jemaat Tuhan dan hanya mau
bekerja sendiri-sendiri saja, maka tidak mungkin karunia
Roh Kudus itu diberikan kepada kita.
Karunia Roh Kudus itu tidak diberikan untuk kepentingan
nama atau golongan tertentu melainkan untuk kemajuan
gereja Tuhan, untuk kemuliaan dan hormat nama Tuhan
Yesus Kristus.
Kristus sebagai Kepala Gereja selalu memelihara dan
membela tubuh-Nya, jemaat atau gereja adalah persekutuan
orang-orang percaya yang berfungsi sebagai tubuh-Nya.
Untuk kepentingan dan kemajuan tubuh Kristus inilah
karunia-karunia Roh Kudus diberikan.
Bayangkan jika setiap jemaat di gereja dimana kita
tertanam dan melayani, mereka penuh Roh Kudus dan
bergerak melayani dengan disertai karunia-karunia Roh
Kudus yang bekerja dengan dahsyat, ada yang menyembuhkan,
orang yang sakit parah, ada yang melakukan banyak
mujizat, ada yang bernubuat dan lain sebagainya. Semua
itu akan menarik banyak jiwa datang kepada Tuhan.
Waspada Terhadap yang Palsu
Ada karunia Roh Kudus yang asli yaitu yang sudah kita
pelajari di atas, namun kita harus waspada terhadap
karunia-karunia tiruan alias palsu.
Karunia palsu ini telah mengacaukan gereja Tuhan dan
menanamkan kebimbangan dalam hati umat Kristen terhadap
karunia Roh Kudus.
Sebagai contoh: Sejak zaman Musa Iblis, telah meniru
mujizat-mujizat Allah yang dilakukan Musa dengan kuasa
Allah. Tongkat Musa menjadi ular, begitu juga tongkat
ahli-ahli sihir bisa menjadi ular. Iblis bisa memakai
hamba-hambanya yaitu dukun dan ahli sihir untuk
menyembuhkan orang sakit dengan kuasa kegelapan yang
berujung ada tumbalnya.
Ada dua sumber dari karunia palsu ini yaitu: dari
manusia dan Iblis. Biasanya Iblis menggunakan Firman
Tuhan yang disalahtafsirkan untuk memperkuat teori atau
rencananya. (Matius 4:6)
Rasul Paulus menyebutnya sebagai ‘rasul-rasul palsu’,
atau kita bisa juga katakan untuk sekarang ini pendeta
palsu, penginjil palsu (2 Kor 11:13) yang bergerak dalam
pelayanan dengan tipu daya menunjukkan seolah-olah
mereka adalah hamba-hamba Kristus.
Kita dapat mengenalnya melalui ajaran dan buah
kehidupannya, karena orang yang meniru karunia Roh Kudus
memilki sifat sombong dan berusaha menarik orang kepada
dirinya sendiri; bukan kepada Kristus. Dalam
pandangannya, semua orang dan semua golongan salah,
hanya dia saja yang benar sehingga ia mengisolasi diri,
hanya mau berkumpul dengan kelompoknya sendiri dan tidak
suka bersekutu dengan eksponen tubuh Kristus yang lain.
Mereka juga berkata-kata dengan lidah asing, tetapi
hanya dengan memperkatakan bahasa roh yang ‘asal bunyi’,
bukan berasal dari Roh Kudus. Dan dari buahnya kita bisa
lihat karakter yang sombong, cemburu, tidak jujur, malas,
kebencian.
Segala sesuatu ada waktunya, dan hari ini api Pentakosta
Ketiga sudah menyala, kalau kita ingin mengalami
kehidupan melayani yang berdampak dan gereja dimana kita
tertanam tidak sepi dengan jiwa-jiwa baru yang percaya
kepada Tuhan, terimalah setiap kebenaran Firman Tuhan
dengan hati terbuka lalu percayalah dan lakukanlah
Firman Tuhan maka kita akan masuk ke ‘musim’ yang tidak
lazim; dimana karunia-karunia Roh Kudus bekerja dengan
dahsyat. Amin. (FM)