PENCURAHAN ROH DARI ATAS SANGAT DIPERLUKAN DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
“Sampai dicurahkan kepada kita Roh
dari atas: Maka padang gurun akan menjadi kebun
buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap
hutan.
Di padang gurun selalu akan berlaku keadilan
dan di kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran.
Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai
sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan
ketenteraman untuk selama-lamanya.” Yesaya 32:15-17
Firman Tuhan tersebut diatas menyatakan bahwa: “Sampai
dicurahkan kepada kita Roh dari atas, maka padang gurun
akan berubah menjadi kebun buah-buahan...” Ini bisa
diartikan bahwa orang Kristen 'padang gurun' akan
menjadi orang Kristen 'kebun buah-buahan' hanya kalau
ada pencurahan Roh dari atas. Jadi hanya kalau ada
pencurahan Roh dari atas, maka orang Kristen padang
gurun akan berubah menjadi orang Kristen kebun
buah-buahan.
Dikatakan bahwa di padang gurun selalu berlaku keadilan,
sedangkan di kebun buah-buahan tetap ada kebenaran. Jadi
tandanya bahwa seseorang itu adalah orang Kristen 'padang
gurun' adalah kalau selalu memberlakukan keadilan.
Sedangkan kalau orang itu adalah Kristen 'kebun
buah-buahan' selalu melakukan kebenaran.
PRINSIP KEADILAN
1. Gigi ganti Gigi, Mata ganti Mata
Tetapi Tuhan Yesus berkata:
- “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu,
berilah juga kepadanya pipi kirimu.
- Kalau ada orang yang hendak mengadukan engkau karena
mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
- Dan barangsiapa yang memaksa engkau berjalan sejauh
satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.”
Ini adalah KEBENARAN
2. Kasihilah Sesamamu Manusia dan Bencilah Musuhmu
Tetapi Tuhan Yesus berkata:
“Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.”
Ini adalah KEBENARAN
Kalau kita melakukan kebenaran, maka kita akan mengalami
damai sejahtera, ketenangan, dan ketenteraman untuk
selama-lamanya. Bukankah ini yang kita cari selagi masih
ada di dalam dunia ini? Karena itu kita harus selalu
berdoa:
“Curahkan Roh Kudus-Mu ya Tuhan, penuhi aku dengan
Roh-Mu,
supaya aku selalu melakukan kebenaran.”
Seperti yang dikatakan dalam Yohanes 4:23-24, bahwa:
“Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”
Karena itu Bapa menghendaki… Bapa mencari…
penyembah-penyembah benar yaitu mereka yang menyembah
Bapa dalam roh dan kebenaran. Ingat! Jangan sampai kita
menyembah Bapa dalam roh dan keadilan.
Bukan rahasia lagi bahwa ada orang-orang yang berbahasa
roh, tetapi mereka adalah Kristen padang gurun yang
selalu memberlakukan keadilan. Hatinya dikotori oleh
kemarahan, oleh sakit hati, oleh kepahitan. Ini bukan
penyembah-penyembah benar. Ini bukan penyembah-penyembah
yang dikehendaki oleh Bapa. Ini bukan
penyembah-penyembah yang dicari oleh Bapa. Kalau kita
adalah penyembah-penyembah benar yang menyembah Bapa
dalam roh dan kebenaran, pasti penyembahan kita benar di
hadapan Tuhan.
PENYEMBAH YANG BENAR
Sesuai dengan 2 Timotius 2:3-7, maka kita sebagai orang
percaya yaitu penyembah-penyembah benar, juga diajak
ikut menderita bersama Kristus. Sebagai penyembah yang
benar kita diibaratkan sebagai:
1. Seorang Prajurit yang Baik
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan
dirinya dengan soal-soal penghidupannya supaya dengan
demikan ia berkenan kepada komandannya.
Di sini sebagai penyembah benar, kita diajarkan bahwa
prioritas utama kita adalah hidup berkenan di hadapan
Tuhan; hidup untuk menyenangkan hatinya Tuhan;
memikirkan soal-soal penghidupan adalah prioritas
berikutnya.
2. Seorang Olahragawan
Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota
sebagai juara apabila bertanding menurut
peraturan-peraturan olahraga.
Sebagai penyembah benar, kita tidak sekedar hanya masuk
sorga, tetapi masuk sorga dengan mendapatkan mahkota.
Katakan Amin! Untuk itu kita harus hidup berdisiplin
sesuai dengan kebenaran firman Tuhan dan rela
mengorbankan hal-hal yang menghalangi kita untuk
mendapatkan mahkota, termasuk mungkin hobi-hobi kita.
3. Seorang Petani
Seorang petani harus siap bekerja keras dalam
pengharapan akan tuaian, meskipun tuaian itu dalam waktu
yang relatif lama baru terjadi.
Dalam Titus 3:8, dikatakan kita harus berusaha
sungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang baik. Artinya
kita harus bekerja keras. Kita juga harus berusaha
sungguh-sungguh, supaya kita kedapatan tidak bercacat
cela pada waktu kedatangan-Nya.
Untuk kita bisa mengerti akan semua hal ini, maka kita
harus mengingat perkataan Rasul Paulus dalam 2 Timotius
2:7 yaitu:
“Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala
sesuatu.”
Saya juga berdoa agar kita semua mengerti makna ajakan
untuk ikut menderita bersama Kristus.
Sebagai penyembah-penyembah benar, kita harus mengikuti
tiang awan dan tiang api. Kalau mereka bergerak, kita
juga harus bergerak. Kalau mereka diam, kita juga harus
diam.
Pada jaman Musa, tiang awan dan tiang api kadang-kadang
bisa seperti statis; dalam kurun waktu yang lama berada
di satu tempat, tapi ada kalanya hanya beberapa jam saja
untuk kemudian bergerak lagi. Mungkin mereka
kadang-kadang tidak bisa mengerti, tetapi satu hal yang
mereka lakukan, mereka taat untuk mengikuti gerakan
tiang awan dan tiang api. Hal yang seperti ini yang juga
harus kita lakukan sekarang dengan mengikuti tuntunan
Roh Kudus.
Nyanyi:
Bapa disurga Kupuji Nama-Mu
Bapa disurga Kupuji Nama-Mu
Kucinta, Kupuja, Kusembah selamanya
Bapa disurga Kupuji Nama-Mu
REALITAS KEKRISTENAN DUNIA MASA KINI
Kalau kita melihat keadaan manusia di akhir zaman;
persis seperti yang dituliskan dalam 2 Timotius 3:1-5,
ternyata hal itu sekarang sedang digenapi. Dikatakan:
• “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang
masa yang sukar.
• manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang.
• mereka akan membual dan menyombongkan diri,
• mereka akan menjadi pemfitnah,
• mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu
berterima kasih,
• tidak mempedulikan agama,
• tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka
menjelekkan orang,
• tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang
baik,
• suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak
tahu,
• lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
• secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka,
tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya.
• Jauhilah mereka itu!”
Mereka ini adalah orang-orang Kristen padang gurun.
Karena itu sekali lagi: Hanya pencurahan Roh yang dari
atas, yang artinya pencurahan Roh Kudus yang dahsyat
dari Pentakosta Ketiga sangat diperlukan hari-hari ini
untuk menjadikan orang Kristen padang gurun menjadi
orang Kristen kebun buah-buahan.
1. Ciri-ciri Generasi Muda
Dr. George Barna merilis hasil surveinya tentang anak
muda di Amerika pada tanggal 6 Juni 2021.
Dikatakan bahwa pelayanan Kristen yang dipraktekkan oleh
gereja dalam 5 dekade terakhir tidak akan efektif untuk
generasi anak-anak muda yang disebutkan sebagai generasi
yang berbeda.
• Mereka ini tidak peduli terhadap bangsa Amerika
• Meragukan sejarah dan pondasi bangsa
• Mereka mahir dalam teknologi
• Bebas secara seksual
• Labil emosinya dan campur aduk kerohaniannya
2. Revival adalah Jawaban Satu-satunya
Michael L. Brown, pada tanggal 19 Oktober 2021 yang lalu
merilis bukunya yang berjudul:
"Revival or We Die!" A Great Awakening is Our Only Hope
(Kebangkitan atau kita mati! Kebangunan Besar adalah
harapan kita satu-satunya)
Buku ini berbicara tentang keadaan kekristenan di
Amerika. Kesimpulan dari buku ini adalah sebagai berikut:
• Amerika diambang kehancuran.
• Harapan satu-satunya adalah lawatan kuasa dan hadirat
Allah.
Melihat semua ini sekali lagi saya katakan: Perlu adanya
pencurahan Roh dari atas yaitu pencurahan yang dahsyat
dari Roh Kudus di Era Pentakosta Ketiga ini.
Kita patut bersyukur bahwa Tuhan membuat APT, yaitu
Azusa Street Prayer Tower di Los Angeles, Amerika
Serikat, yang akan terus berdoa supaya pencurahan Roh
Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga terjadi. Ijin
penggunaan tempat untuk APT sudah keluar. Haleluya!
Sekarang kita sedang mengajukan ijin renovasi Gedung.
Nyanyi:
Kumau selalu bersyukur
Selalu bersyukur
Kau Tuhan yang setia
Yang selalu menopang
Kumau selalu bersyukur
Selalu bersyukur
Kau bapaku yang setia
Pada waktu murid-murid Tuhan Yesus menantikan pencurahan
Roh Kudus di kamar loteng Yerusalem, di mana disebutkan
sebagai Pentakosta Pertama, dikatakan dalam Kisah Para
Rasul 1:14a bahwa mereka semua bertekun dengan sehati
dalam doa bersama-sama, artinya mereka berdoa, memuji
dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam. Ini
adalah Prinsip Restorasi Pondok Daud. Ini adalah Prinsip
Menara Doa.
Setelah 10 hari mereka melakukan itu, Roh Kudus
dicurahkan. Mereka dipenuhi Roh Kudus dengan tanda awal
berbahasa roh. Setelah itu mereka dipakai Tuhan Yesus
untuk melakukan Amanat Agung.
Hari-hari ini di Era Pentakosta Ketiga, kita harus
melakukan hal yang sama yaitu berdoa, memuji dan
menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam, supaya
pencurahan Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga
terjadi, sehingga Amanat Agung selesai dan setelah itu
Tuhan Yesus datang kembali.
KESAKSIAN
Saya mempunyai kesaksian bagaimana dengan melalui unity
terjadi Gerakan Doa yang mengakibatkan Kebangunan Rohani
yang dahsyat.
Pada tahun 2002, Ibu Brigitta seorang pendoa syafaat di
tempat kita mendapat suatu penglihatan. Dia melihat saya
memakai jas di sebuah stasiun kereta api. Kemudian ada
suara: Change destination! Change destination! Waktu
penglihatan itu disampaikan kepada saya, saya mendapat
pengertian bahwa akan terjadi perubahan dalam pelayanan
saya. Ketika saya sedang bertanya-tanya kepada Tuhan
tentang hal ini, tiba-tiba saya merasakan bahwa
kemuliaan Tuhan yang membuat kita menjadi satu sesuai
dengan Yohanes 17, turun ke atas saya.
Apa yang saya alami? Terjadinya tekanan-tekanan dalam
hidup saya sampai saya tidak tahan dan bertanya kepada
Tuhan: “Ampuni saya Tuhan.. Kalau saya bersalah kepada
Tuhan, apa yang harus saya lakukan Tuhan?” Ampuni saya.
Tuhan menjawab: “Selama ini kamu sombong, kamu arogan!
Sekarang kamu harus melakukan dua hal. Yang pertama:
turunkan nama gerejamu yang kau bangga-banggakan. Yang
kedua: kamu harus meminta maaf kepada gereja-gereja
lain.”
Mungkin karena selama itu pelayanan saya begitu sukses,
dengan secara tidak sadar membuat saya jadi sombong dan
mengakibatkan sakit hati gereja-gereja lain. Dengan
tidak berpura-pura, artinya dengan tulus hati, saya
melakukan apa yang Tuhan suruh. Di tengah-tengah saya
melakukan itu, tiba-tiba roh rekonsiliasi turun. Ini
terjadi antara saya dengan gereja-gereja lain dan juga
di antara gereja-gereja itu. Setelah terjadi
rekonsiliasi, maka roh doa turun melanda Indonesia.
Saya ingat bagaimana para pemimpin gereja sering
berkumpul untuk berdoa bersama-sama. Rumah-rumah doa
yang tadinya hanya berada di beberapa kota saja,
tiba-tiba menjadi ratusan kota.
Tahun 2003, diadakan NPC yaitu National Prayer
Conference di Gelora Bung Karno, yang mana ini belum
pernah terjadi di Indonesia. Pada waktu terjadi Gerakan
Doa itu, tiba-tiba saya sakit alergi. Saya tidak bisa
makan makanan yang enak, sebab banyak bumbu-bumbu
makanan yang tidak boleh saya makan. Tiba-tiba Tuhan
berkata kepada saya bahwa sebenarnya saya sedang puasa
Daniel. Jadi sebenarnya, puasa Daniel itu artinya makan
makanan yang tidak sedap atau tidak enak. Setelah Daniel
berpuasa 21 hari, malaikat Tuhan datang kepadanya untuk
memberitahukan apa yang akan terjadi pada bangsa Israel.
Saya merasakan bahwa Tuhan juga akan berbicara kepada
saya tentang Indonesia.
Pada suatu hari ketika saya sedang menonton VCD
Transformasi, tiba-tiba saya menangis dan tiba-tiba
Tuhan berkata kepada saya: “Indonesia… Indonesia… akan
mengalami transformasi.” Setelah kejadian itu saya mulai
sering memperkatakan bahwa Indonesia akan mengalami
transformasi. Ternyata yang mendapatkan bahwa Indonesia
mengalami transformasi bukan saya saja, tetapi
hamba-hamba Tuhan yang lain juga mendapatkan hal yang
sama.
Di tengah-tengah doa untuk terjadinya transformasi,
tiba-tiba pada tahun 2004 kita dikejutkan oleh bencana
tsunami yang melanda Aceh, di mana lebih dari 200.000
orang yang meninggal. Tidak hanya itu, tetapi di
beberapa tempat lain terjadi bencana alam, seperti gempa
bumi yang hebat. Selain itu orang-orang miskin juga
bertambah banyak. Saya berkata kepada Tuhan: “Tuhan,
katanya Indonesia mengalami transformasi, tetapi mengapa
terjadi hal-hal seperti ini?” Tuhan tidak menjawab,
tetapi yang pasti banyak orang yang bertobat. Ini adalah
suatu kebangunan rohani.
Nyanyi:
Kan ada kebangkitan yang besar
Kan ada pemulihan di negeri kami
Kan ada kebangkitan yang besar
Yang berseru kepada Yesus diselamatkan
Kan ada kebangkitan yang besar
Kan ada pemulihan di negeri kami
Kan ada kebangkitan yang besar
Yang berseru kepada Yesus diselamatkan
Coda
Yang berseru kepada Yesus diselamatkan
Yang berseru kepada Yesus diselamatkan
Hari-hari ini kita sedang memasuki Era Pentakosta Ketiga
di mana kita sedang menantikan pencurahan Roh Kudus yang
dahsyat dari Pentakosta Ketiga yang akan mengakibatkan
penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum
Tuhan Yesus datang kembali. Pentakosta Ketiga akan
membangkitkan Generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang
dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus,
tidak kompromi terhadap dosa dan akan bergerak untuk
memenangkan jiwa. Pentakosta Ketiga akan memberikan
kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung. Kita yang
merindukan hal ini terjadi harus melakukan seperti yang
terdapat dalam Kisah Para Rasul 1:14a tadi, yaitu berdoa,
memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam.
Ini adalah Prinsip Restorasi Pondok Daud. Ini adalah
Prinsip Menara Doa.
Seperti yang kita alami pada zaman transformasi
Indonesia, maka pada zaman ini Tuhan meminta agar
gereja-Nya menjadi satu, gereja-Nya unity. Kalau pada
saat itu gereja GBI Gatot Subroto yang dipakai untuk
rekonsiliasi di antara gereja-gereja sehingga terjadi
unity, maka hari-hari ini hal yang serupa Tuhan meminta
agar gereja-gereja tidak hanya memikirkan dirinya
sendiri; seperti yang saya lakukan pada waktu itu, di
mana saya diminta untuk meminta maaf sehingga terjadi
rekonsialiasi.
Seperti yang terdapat dalam 1 Korintus 10:23-24;
"Segala sesuatu diperbolehkan.” Benar, tetapi bukan
segala sesuatu berguna.
"Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan
segala sesuatu membangun.
Jangan seorang pun yang mencari keuntungannya sendiri,
tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan
orang lain.”
Biarlah kita sebagai gereja Tuhan melakukan ini.
Jadi kita sebagai gereja Tuhan harus sering mengoreksi
diri apakah yang kita lakukan sesuai dengan kehendak
Bapa di sorga yang menghendaki agar kita menyelesaikan
Amanat Agung. Penuaian jiwa yang terbesar dan yang
terakhir ini, akan terjadi kalau gereja-gereja Tuhan
unity; gereja Tuhan menjadi satu sehingga roh doa turun.
Semua ini akan mengakibatkan pencurahan Roh Kudus yang
dahsyat dari Pentakosta Ketiga terjadi.
Nyanyi:
Satukan kami Ya Tuhan
bersama dengan tali yang tak putus
Satukan kami Ya Tuhan
bersama dengan kasih sempurna
Allah kami satu, Raja pun satulah
Tubuh Kristus satu, s'bab itu kunyanyi
______________________________
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Ibadah Minggu Online – 21 November 2021