PENCURAHAN ROH KUDUS YANG DAHSYAT DI ERA PENTAKOSTA KETIGA
Hari-hari ini kita sedang menantikan
pencurahan Roh Kudus dari Pentakosta Ketiga yang dahsyat.
Perlu digaris bawahi bahwa Pentakosta Ketiga sedang
terjadi, tetapi kita sedang menantikan pencurahan Roh
Kudus dari Pentakosta Ketiga yang dahsyat.
• Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh Kudus yang
dahsyat di zaman ini yang akan mengakibatkan penuaian
jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus
datang kembali.
• Pentakosta Ketiga akan membangkitkan Generasi Yeremia,
yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta
mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap
dosa dan akan bergerak memenangkan jiwa.
• Pentakosta Ketiga akan memberikan kuasa untuk
menyelesaikan Amanat Agung. Setelah itu Tuhan Yesus
datang kembali.
Apa yang harus kita lakukan supaya pencurahan Roh Kudus
dari Pentakosta Ketiga yang dahsyat itu terjadi?
Pada zaman Elia, orang-orang Israel bertobat karena
mereka melihat api Tuhan turun. Api Tuhan ini turun
setelah Elia berdoa. Elia berdoa dan berkata kepada
Tuhan:
"Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, pada hari
ini biarlah diketahui orang, bahwa Engkaulah Allah di
tengah-tengah Israel dan bahwa aku ini hamba-Mu dan
bahwa atas firman-Mulah aku melakukan segala perkara ini.
Jawablah aku, ya TUHAN, jawablah aku, supaya bangsa ini
mengetahui, bahwa Engkaulah yang membuat hati mereka
tobat kembali."
Apa yang terjadi setelah Elia berdoa?
Lalu turunlah api Tuhan membakar habis korban bakaran,
kayu api, batu dan tanah itu, bahkan air yang dalam
parit habis dijilatnya. Ketika seluruh rakyat melihat
kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “Tuhan,
Dialah Allah! Tuhan, Dialah Allah!” Jadi kalau kita mau
melihat api Roh Kudus dari Pentakosta Ketiga dicurahkan
dengan dahsyatnya, seperti yang dilakukan Elia dengan
berdoa, maka kita - gereja Tuhan - harus berdoa, memuji
dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam.
Hal ini juga seperti yang dilakukan oleh murid-murid
Tuhan Yesus waktu menantikan pencurahan Roh Kudus di
kamar loteng yang kita sebutkan sebagai Pentakosta
Pertama.
Kisah Para Rasul 1:14a berkata:
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa
bersama-sama…”
Artinya mereka berdoa, memuji dan menyembah Tuhan
bersama-sama dalam unity siang dan malam. Ini adalah
Prinsip Restorasi Pondok Daud. Ini adalah Prinsip Menara
Doa. Hal yang seperti ini juga dilakukan oleh William
Seymour dan teman-temannya waktu menantikan pencurahan
Roh Kudus di Azusa Street yang disebut sebagai
Pentakosta Kedua.
Nyanyi:
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa,
datang menyembah-Mu
Jadikan aku Tuhan rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa,
datang menyembah-Mu
Coda:
Agar semua suku bangsa,
datang menyembah-Mu
GBI Jl. Jend. Gatot Subroto sudah berusia 33 tahun. DNA
gerejanya adalah Restorasi Pondok Daud yang
didefinisikan sebagai:
"Prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang
mempunyai gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah Tuhan
dalam unity siang dan malam dan melakukan kehendak Tuhan
pada zaman ini."
Jadi di sini kita melihat bahwa Tuhan mempersiapkan
terjadinya pencurahan Roh Kudus yang dahsyat dari
Pentakosta Ketiga melalui doa, pujian dan penyembahan
dalam unity siang dan malam. Ini berbicara juga tentang
Menara Doa.
Kitab Wahyu 5 berbicara tentang keadaan di sorga. Ketika
Anak Domba yaitu Tuhan Yesus mengambil gulungan kitab
yang ditulisi sebelah dalam dan luarnya dan dimeteraikan
dengan tujuh meterai; dari tangan Dia yang duduk di atas
tahta itu, karena hanya Tuhan Yesus saja yang bisa
membuka gulungan kitab itu dan membuka meterainya, maka
tersungkurlah keempat makhluk dan ke-24 tua-tua itu di
hadapan Tuhan Yesus.
Ke-24 tua-tua itu masing-masing memegang 1 kecapi dan 1
cawan emas yang penuh dengan kemenyan. Itulah doa
orang-orang kudus. Ketika mereka menyanyikan nyanyian
baru yaitu nyanyian yang memuliakan Tuhan Yesus, apa
yang terjadi?
● Yang pertama: Beribu-ribu laksa malaikat,
makhluk-makhluk dan termasuk tua-tua itu juga meresponi
nyanyian baru yang memuliakan Tuhan Yesus. Ini bisa
diartikan terjadinya penuaian jiwa beribu-ribu laksa.
● Yang kedua: Ternyata yang meresponi nyanyian baru yang
memuliakan Tuhan Yesus tidak hanya beribu-ribu laksa,
tetapi semua makhluk di sorga, di bumi, yang di bawah
bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya.
Ini bisa diartikan bahwa setiap lutut bertelut, semua
lidah mengaku bahwa Yesus Kristus itu Tuhan. Haleluya!
Semua hal yang terjadi ini bisa diartikan sebagai
berikut:
Ke-24 tua-tua memegang kecapi yang berbicara tentang
pujian dan penyembahan; dan cawan yang berisi kemenyan
yaitu doa orang-orang kudus. Maknanya adalah: ketika
kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity
siang dan malam dengan menyanyikan nyanyian baru yang
memuliakan Tuhan, maka akan terjadi penuaian jiwa
beribu-ribu laksa; bahkan akan membuat setiap lutut
bertelut dan semua lidah mengaku Yesus adalah Tuhan.
Hal ini sesuai dengan Kisah Para Rasul 15:15-18 di mana
Restorasi Pondok Daud akan membuat semua orang lain
mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal
Allah, yang kusebut milik-Ku mencari Tuhan. Yang artinya
setiap lutut akan bertelut dan semua lidah akan mengaku
Yesus adalah Tuhan. Haleluya!
GBI JL. JEND. GATOT SUBROTO
Tahun 2013 merupakan tahun yang bersejarah bagi GBI Jl.
Jend. Gatot Subroto. Mengapa?
Pada tahun 2013, Tuhan memberikan nama pencurahan Roh
Kudus yang dahsyat yang akan turun di zaman ini sebagai
Pentakosta Ketiga.
Pada tahun 2013, di GBI Sukawarna Bandung ada tindakan
profetik penyatuan Cawan dan Kecapi, di mana cawan
berbicara tentang doa dan kecapi berbicara tentang
pujian dan penyembahan. Penyatuan cawan dan kecapi
secara profetik ini diwakili oleh:
• Dr. Yonggi Cho dari Gereja Yoido Full Gospel, Korea
Selatan, yang mempunyai ciri menonjol tentang doa, dan
• Saya dari GBI Jl. Jend. Gatot Subroto yang mempunyai
ciri menonjol dalam pujian penyembahan.
Tindakan profetik penyatuan cawan dan kecapi ini sebagai
tanda dimulainya penuaian jiwa yang terbesar dan yang
terakhir dengan adanya Pentakosta Ketiga sebelum Tuhan
Yesus datang kembali.
Salah satu wujud dari tindakan penyatuan secara profetik
Cawan dan Kecapi ini adalah pada tahun 2014, Hansei
University memberikan Gelar Doktor Kehormatan (Doctor
Honoris Causa) di bidang Teologi kepada saya. Meskipun
Dr. Yonggi Cho dan istrinya Dr. Kim sudah dipanggil
Tuhan, saya percaya penyatuan secara profetik Cawan dan
Kecapi ini tidak dapat dibatalkan.
Nyanyi:
Hosana Hosana Di tempat yang tinggi
Hosana Hosana di Hati yang Suci
Medley:
Hosanna, Hosanna
Hosanna in the highest
Hosanna, Hosanna
Hosanna in the highest
Coda:
Hosanna in the highest
Hosanna in the highest
Bukan kebetulan saat ini sedang dipersiapkan ‘The Third
Pentecost Azusa Street Prayer Tower’ atau Menara Doa
Pentakosta Ketiga di Azusa Street atau disebut juga APT,
untuk penuaian jiwa secara global.
APT ini dimulai secara virtual sejak tanggal 15 April
2021. Tanggal ini sesuai dengan peristiwa 115 tahun yang
lalu yaitu pada tanggal 15 April 1906 waktu Indonesia
atau tanggal 14 April waktu Amerika, yaitu dimulainya
Kebaktian Kebangunan Rohani yang dahsyat di sebuah
gedung tua di Azusa Street yang dipimpin oleh William
Seymour. Kebangunan rohani ini mengakibatkan terjadinya
Gerakan Pentakosta dan Karismatik.
Gedung APT yang sekarang sedang diurus izinnya adalah
tempat yang sama dengan gedung tua yang dipakai pada
tahun 1906. Ini bukan suatu kebetulan, tetapi jelas
rencana Tuhan yang dahsyat untuk Amerika dan dunia.
Perlu dicatat Amerika adalah salah satu ladang misi
terbesar dan terpenting di dunia dan berpengaruh
terhadap negara-negara lain, termasuk Indonesia. Karena
itu bukan kebetulan kalau Tuhan memberikan APT ini.
Kalau saat ini kita melihat kekristenan di Amerika, itu
merupakan sesuatu yang mengejutkan.
1. Dr. George Barna
Pada tanggal 6 Juni 2021 Barna Institute merilis hasil
survei mengenai Kekristenan di Amerika, dan didapatkan
bahwa:
• Orang Kristen yang mempunyai pandangan yang Ortodoks
dan Alkitabiah tentang Allah hanya 46 %.
• Orang Kristen yang percaya bahwa masuk sorga karena
mengaku dosa dan menerima Yesus sebagai Juruselamat
pribadi hanya 30%.
• Orang Kristen yang memiliki cara pandang yang
Alkitabiah hanya 6%.
• Pola pelayanan Kristen yang dipraktikkan dalam 5
dekade terakhir itu tidak efektif untuk generasi
anak-anak muda yang disebutkan sebagai generasi yang
berbeda.
Generasi ini tidak peduli terhadap bangsa Amerika,
meragukan sejarah dan fondasi bangsa, mahir dalam
teknologi, bebas secara seksual, labil emosinya, dan
campur aduk kerohaniannya.
Kalau melihat data-data ini jelas, tanpa pencurahan Roh
Kudus dari Pentakosta Ketiga yang dahsyat, tidak mungkin
bisa memperbaiki keadaan kekristenan ini.
2. Michael L. Brown Ph. D
Michael L. Brown, penulis buku yang pada tahun 2014
mengungkapkan bahaya ajaran Hyper Grace, pada tanggal 19
Oktober 2021 yang akan datang akan menerbitkan buku
dengan judul: “Revival or We Die: A Great Awakening is
Our Only Hope” (Kebangkitan atau Kita Mati: Kebangunan
Besar adalah Harapan Kita Satu-satunya).
Kesimpulan dari buku ini adalah sebagai berikut:
Amerika di ambang kehancuran. Harapan satu-satunya
adalah lawatan kuasa dan hadirat Allah. Untuk
menyelamatkan bangsa, maka Gereja di Amerika harus:
• Menemukan kembali Firman Allah yang terhilang
• Memulihkan kembali takut akan Tuhan
• Menyalakan kembali api kasih mula-mula
• Mengobarkan kembali rasa lapar akan Roh Allah
Kalau melihat ini, jelas Amerika membutuhkan lawatan Roh
Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga, karena itu
Tuhan memberikan APT - Menara Doa Pentakosta Ketiga di
Azusa Street.
Nyanyi:
Hosana bagi-Mu di tempat yang Maha Tinggi
Hosana bagi-Mu, Yesus, di tahta Maha Kudus
Ku memuji-Mu s'lalu, kusembah Kau s'lamanya
Sungguh, Yesus, kucinta pada-Mu
Hosana bagi-Mu di tempat yang Maha Tinggi
Hosana bagi-Mu, Yesus, di tahta Maha Kudus
Ku memuji-Mu s'lalu, kusembah Kau s'lamanya
Sungguh, Yesus, kucinta pada-Mu
Coda:
Sungguh, Yesus, kucinta pada-Mu
Sungguh, Yesus, kucinta pada-Mu
Kalau pada zaman Elia, orang-orang Israel bertobat
kerena melihat api Tuhan turun dengan doa Elia, maka
pada hari-hari ini, kita akan melihat penuaian jiwa yang
terbesar dan yang terakhir, bangkitnya Generasi Yeremia
dan menyelesaikan Amanat Agung melalui pencurahan Roh
Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga, karena
doa-doa yang dinaikkan oleh gereja-Nya
TIGA HAL YANG HARUS DILAKUKAN OLEH GEREJA TUHAN
Sebelum berdoa, ada 3 hal yang dilakukan oleh Elia, yang
juga harus dilakukan oleh gereja-Nya yaitu:
1. Unity
Elia Membuat mezbah dengan menyusun 12 batu yang
melambangkan 12 suku Israel. Ini berbicara tentang
unity.
Dalam Yohanes 17, doa Tuhan Yesus kepada Bapa:
“Bapa, Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan,
yang Kau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu,
sama seperti Kita adalah satu. Kalau mereka sudah
sempurna menjadi satu, maka dunia akan tahu, dunia akan
percaya bahwa Engkaulah yang mengutus Aku dan bahwa
Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi
Aku.”
Ini berbicara tentang unity yang menjadi kunci utama
dari penuaian jiwa.
• Gereja harus bersatu
• Gereja jangan menjelekkan satu dengan yang lain
• Gereja jangan saling menyalahkan
• Gereja harus bersatu dalam doa, pujian dan penyembahan
dalam unity siang dan malam untuk mendoakan pencurahan
Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga.
2. Mempersembahkan Korban
Setelah mezbah dibuat, Elia meletakkan potongan-potongan
lembu di atas kayu api yang ditaruh di atas mezbah
sebagai korban bakaran.
Hal ini bisa diartikan bahwa kita harus mempersembahkan
korban kepada Tuhan sesuai dengan Roma 12:1 yang berkata:
“Persembahkanlah tubuhmu sebagai korban persembahan yang
hidup,
yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.
Itu adalah ibadahmu yang sejati.”
Kita yang dimeteraikan oleh Roh Kudus karena kita
bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamat pribadi adalah milik Tuhan Yesus. Kita
hidup untuk Tuhan dan mati untuk Tuhan Yesus. Jadi baik
hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan, bukan milik
kita sendiri.
Efesus 1:4 berkata:
“Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum
dunia dijadikan,
supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”
Karena itu kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai
korban yang hidup dan yang kudus di hadapan Tuhan, itu
artinya kita perlu mematikan perbuatan daging dan hidup
dipimpin oleh Roh Kudus supaya kita bisa hidup kudus dan
berkenan kepada Tuhan.
Untuk mematikan perbuatan daging, perlu baptisan api.
3. Membawa Persembahan yang Mahal
Hal yang ketiga yang dilakukan oleh Elia adalah Elia
menyuruh mengisi 4 buyung dengan air sampai penuh.
Kemudian disiramkan ke atas korban bakaran tadi, ini
dilakukan sebanyak 3 kali. Jadi berarti ada 12 buyung
air yang disiramkan sampai parit di sekeliling mezbah
menjadi penuh dengan air.
Air pada waktu itu merupakan barang yang sangat mahal
harganya, karena pada waktu itu pada masa kekeringan
yang sudah berjalan 3½ tahun. Jadi Elia mempersembahkan
sesuatu yang mahal harganya bagi Tuhan.
Kepada Abraham, Tuhan menyuruh mempersembahkan Ishak
sebagai korban bakaran. Ishak adalah sesuatu yang sangat
mahal harganya bagi Abraham. Ishak adalah anak tunggal
yang diberikan oleh Tuhan pada masa tuanya sehingga hati
Abraham sangat lekat kepada Ishak. Tetapi Abraham taat
kepada perintah Tuhan sehingga Tuhan memberkati dia
berlimpah-limpah.
Demikian juga dengan kita. Kita pun diminta untuk
mempersembahkan sesuatu yang sangat mahal harganya bagi
Tuhan.
Saya tidak tahu apa yang merupakan sesuatu yang mahal
harganya bagi Saudara
• Uang
Mungkin uang sesuatu yang mahal harganya, tetapi kalau
Tuhan mau itu diserahkan kepada-Nya, kita harus lakukan.
Ingat! uang bukan milik kita, kita hanya pengelola.
• Harga Diri
Mungkin harga diri adalah sesuatu yang mahal harganya
sehingga gengsinya tinggi sekali, penuh kesombongan,
sulit untuk unity. Ingat! Tuhan menentang orang-orang
congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.
Persembahkan itu kepada Tuhan. Minta agar Tuhan mengubah
kita.
• Kebiasaan Buruk
Mungkin keterikatan terhadap pornografi, minuman keras,
rokok, obat-obatan terlarang, merupakan sesuatu yang
mahal harganya sehingga sulit untuk melepaskannya.
Serahkanlah semua itu kepada Tuhan. Minta supaya
dibebaskan.
• Pengampunan
Mungkin masalah pengampunan merupakan sesuatu yang mahal
harganya sehingga sulit untuk mengampuni. Serahkanlah
semuanya kepada Tuhan. Minta supaya Tuhan mengubah hati
kita untuk bisa mengampuni orang yang bersalah kepada
kita.
Setelah Elia melakukan 3 hal itu, maka Elia berdoa dan
doa Elia dijawab Tuhan. Kalau kita sebagai gereja Tuhan
mau melihat kebangunan rohani yang terjadi karena
pencurahan Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga
turun, maka sebelum kita berdoa, lakukan 3 hal tadi.
Saya percaya Indonesia akan dipenuhi kemuliaan Tuhan dan
lebih daripada itu seperti yang dikatakan dalam Habakuk
2:14,
“Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang
kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.”
Itu terjadi.
Ada berapa banyak di antara Saudara yang merindukan
pencurahan Roh Kudus yang dahsyat dari Pentakosta Ketiga
itu turun, sehingga akan terjadi penuaian jiwa yang
terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang
untuk kali yang kedua, bangkitnya Generasi Yeremia, dan
menyelesaikan Amanat Agung. Saya mau berdoa buat Saudara.
Nyanyi:
Curahkanlah kuasa-Mu, Tuhan
Mujizat terjadi di tempat ini
Curahkanlah kuasa-Mu, Tuhan
Mujizat terjadi sekarang ini
Curahkanlah kuasa-Mu, Tuhan
Mujizat terjadi di tempat ini
Curahkanlah kuasa-Mu, Tuhan
Mujizat terjadi sekarang ini
Coda:
Mujizat terjadi sekarang ini
Mujizat terjadi sekarang ini
_________________________________
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Ibadah Online – Minggu, 17 Oktober 2021