PENGANGKATAN GEREJA
Pengangkatan (rapture) adalah sebuah
peristiwa masa depan yang telah dinubuatkan di dalam
Akitab yaitu ketika Tuhan Yesus datang untuk menjemput
Gereja-Nya. Pengangkatan ini bukanlah satu-satunya
peristiwa rapture yang pernah terjadi. Sesungguhnya,
telah terjadi beberapa peristiwa pengangkatan di dalam
Alkitab: pengangkatan Henokh (Kejadian 5:24), Elia (2
Raja-raja 2:1,11) dan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga
setelah kebangkitan-Nya dari kematian (Kisah Para Rasul
1:9-11).
Peristiwa pengangkatan Gereja terjadi dalam sebuah
rangkaian proses seperti yang tertulis dalam 1
Tesalonika 4:13-18:
1. Tanda diberikan, yaitu seruan penghulu malaikat dan
bunyi sangkakala
(1 Tesalonika 4:16)
2. Tuhan Yesus turun dari Sorga
(1 Tesalonika 4:16)
3. Orang percaya yang telah mati akan dibangkitkan dalam
tubuh kemuliaan yang tidak dapat binasa (1 Tesalonika
4:16; 1 Korintus 15:52)
4. Orang percaya yang masih hidup akan diubah mengenakan
tubuh kemuliaan yang tidak dapat binasa (1 Korintus
15:52-53)
5. Orang percaya akan dibangkitkan dari kematian dan
yang masih hidup akan bersama-sama diangkat menyongsong
Tuhan Yesus di angkasa (1 Tesalonika 4:17a)
6. Orang percaya akan bersama dengan Tuhan di Sorga (1
Tesalonika 4:17b; Yohanes 14:2-3)
Mengapa Pengangkatan Terjadi dan Siapa yang Akan
Diangkat?
Dalam Kitab Wahyu 3:7-13, kita menemukan bahwa Tuhan
akan melindungi jemaat Filadelfia dari hari pencobaan
yang akan datang atas seluruh dunia (Ayat 10). Kata
‘Pencobaan’ berasal dari kata Yunani “Peirasmos” yang
berarti “tribulasi, pencobaan, bencana, kesusahan”.
Pencobaan atau sengsara besar yang akan terjadi tersebut
melebihi pencobaan besar yang telah terjadi pada
masa-masa sekarang ini. Pada masa itulah murka Allah
dinyatakan atas penduduk bumi yang memberontak kepada
Allah (Wahyu 6:16-17)
Jemaat Filadelfia merupakan jemaat yang sepenuhnya
berkenan kepada Tuhan; ditandai dengan tidak ada satu
hal pun dari aspek kehidupan mereka yang ditegur Tuhan.
Jemaat ini adalah gambaran dari Gereja yang akan
dilindungi dari masa sengsara besar dengan cara
pengangkatan. Orang-orang yang berkenan kepada Tuhan
seperti jemaat Filadelfia adalah mereka yang:
1. Menuruti (taat melakukan) Firman Allah (Ayat 8, 10)
2. Tidak menyangkal nama Tuhan (Ayat 8)
3. Tekun menanti-nantikan Tuhan (Ayat 10)
4. Berpegang teguh akan keyakinan/iman kepada Tuhan (Ayat
11)
5. Menjadi pemenang (Ayat 12)
Tuhan telah menyediakan tempat bagi kita, supaya nanti
kita akan bersama dengan Dia di Sorga bukan di bumi ini.
Mereka yang sudah diangkat tidak akan mengalami
kesusahan besar yang merupakan penghukuman Allah bagi
orang-orang yang menolak Dia. Kita tidak ditetapkan
untuk ditimpa murka Allah, selama hidup kita berkenan
kepada-Nya seperti jemaat Filadelfia. (Yohanes 14:2-31,
Tesalonika 5:9)
Kapan Terjadinya Pengangkatan Jemaat?
Dalam hal waktu, pengangkatan jemaat siap terjadi
sewaktu-waktu (imminent). Konsep imminence berarti bahwa
tidak ada tanda pasti yang harus terjadi sebelum
pengangkatan, kecuali seruan penghulu malaikat yang
sesungguhnya tidak bisa dijadikan “tanda” karena
pengangkatan terjadi dalam sekejap mata setelah seruan
dan sangkakala terdengar. Hal ini sesuai dengan perkatan
Tuhan Yesus sendiri bahwa “hari dan saat itu tidak
seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak,
dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36)
Hari-hari ini kita melihat sebuah gejala keingintahuan
yang sangat besar – dan cenderung tidak sehat – atas
waktu kedatangan Tuhan. Perkataan Yesus tentang
ketidaktahuan-Nya tidak bisa mencegah banyak kalangan
untuk memperkirakan saat kedatangan-Nya.
Beberapa alasan yang dipakai oleh mereka yang bersikukuh
‘meramal’, antara lain:
1. Yang tidak diketahui dalam Matius 24:36 adalah “hari”
(day) atau “saat” (hour).
Jadi sah-sah saja untuk meramal “musim” kedatangan-Nya.
Jika demikian halnya, bolehkah kita meramal tahun,
dekade, atau abad kedatangan-Nya? Meramal waktu dalam
bentuk apapun sesungguhnya melanggar konsep imminence (siap
terjadi sewaktu-waktu).
2. Ketidaktahuan Yesus pada waktu itu adalah karena Ia
belum naik ke sorga dan ditinggikan di sebelah kanan
Bapa.
Mereka beranggapan bahwa sekarang Tuhan Yesus telah ada
di sorga sehingga Dia sudah tahu akan waktu
kedatangan-Nya, tentunya Dia akan memberitahukan hal
yang sangat penting tersebut kepada hamba-hamba-Nya.
Sebuah alasan yang kelihatannya masuk akal, akan tetapi
Alkitab tidak menulis apapun tentang hal tersebut! Jadi,
hal manakah yang lebih kita turuti: yang jelas tertulis
atau yang tidak tertulis?
Kita tidak tahu, kapan Ia akan datang kembali. Karenanya,
Ia memerintahkan dan menasihati kita untuk terus
BERJAGA-JAGA. Berjaga-jaga agar hidup kita selalu sesuai
dengan apa yang Tuhan inginkan. Orang yang demikian akan
diberikan upah yaitu mahkota kehidupan, hidup
bersama-sama dengan Tuhan Yesus di Kerajaan Sorga. “dan
untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari Sorga, yang
telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu
Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan
datang.” (1 Tesalonika 1:10) Amin (HT)