PENTAKOSTA KETIGA: LEBIH DAHSYAT DARI AZUSA STREET
Bukti Dahsyatnya Pencurahan Roh Kudus di Azusa Street,
1906 Secara generasi, saksi mata yang menyaksikan
langsung betapa dahsyatnya pencurahan Roh Kudus yang
terjadi di Azusa Street pastinya sudah meninggal dan
kita hanya dapat mengetahuinya dalam catatan-catatan
peristiwa serta bukti sejarah pada waktu itu. Salah
satunya yang ditulis dalam buku "100 Peristiwa Penting
dalam Sejarah Kekristenan" karya A. Kenneth Curtis, J.
Stephen Lang dan Randy Petersen, diterjemahkan dan
dicetak oleh BPK Gunung Mulia tahun 2007 hal 147-148
sebagai berikut:
"Harian Los Angeles Times, hari Rabu tanggal 19 April
1906 memberitakan sebuah pertemuan yang diadakan di
sebuah pondok yang hampir rubuh di Azusa Street, dan
para pengikut doktrin-doktrin yang mengerikan ini
mempraktekkan upacara-upacara paling fanatik,
mengkhotbahkan teori-teori liar, dan memaksakan mereka
sendiri dalam keadaan kegembiraan yang tidak waras
dengan semangat mereka sendiri."
Publisitas negatif semacam ini sesungguhnya membantu
mengumpulkan massa. Sesuatu yang supranatural sedang
berlangsung di dalam gedung tua itu. William J. Seymour,
seorang pengkhotbah kesucian kulit hitam Gereja Baptis,
baru tiba di Houston, memanggil orang-orang percaya
untuk mengambil langkah ekstra. Dua langkah ekstra
tersebut sebenarnya adalah: Ia ingin mereka "dikuduskan"
dan "dibaptis dalam Roh Kudus". Pembaptisan itu, katanya,
akan diikuti dengan kemampuan berbahasa lidah.
Sebenarnya telah pernah ada beberapa orang berbahasa
lidah yang muncul dengan tiba-tiba di negeri itu dan di
Eropa pada tahun-tahun silam, tetapi event di Azusa
Street merupakan ledakan terbesar.
Pertemuan yang berlangsung di "pondok yang hampir rubuh"
ini berlanjut selama beberapa tahun lamanya. Banyak
orang pergi kesana hanya untuk melihat apa yang sedang
terjadi disana. Penekanan Seymour tentang bahasa lidah
menyinggung beberapa anggota gereja dan selanjutnya ia
ditolak di gereja. Akhirnya, ia memimpin kebaktian di
rumah beberapa orang temannya. Kebaktian ini berlanjut
selama tiga hari tiga malam. Menariknya, makin banyak
orang dan jumlahnya melebihi jumlah yang dapat ditampung
di rumah tersebut. Orang-orang tersebut mengadakan
persiapan untuk berpindah ke suatu bangunan di Azusa
Street, yang dahulu bekas Gereja Methodis. Di sana
mereka duduk (dan berdiri) di atas bangku papan,
diantara bahan-bahan bangunan, dan orang-orang itu
meneruskan kebaktian yang dipenuhi Roh Kudus.
Gerakan yang diawali oleh William J. Seymour ini
kemudian melanda dunia, dikenal dengan gerakan atau
aliran Pentakosta. Sekarang ini kita menyebut peristiwa
tersebut sebagai Pentakosta Kedua.
Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh Kudus yang
dahsyat di zaman now melebihi yang terjadi di Azusa
Street.
Ini adalah urutan pertama dari pernyataan/deklarasi arti
Pentakosta Ketiga yang kita bacakan dalam setiap Ibadah
Raya hari Minggu dalam keluarga besar GBI Jl. Jendral
Gatot Subroto.
Pernyataan ini bukanlah sekedar pernyataan iman semata,
apalagi klaim sepihak dari Gembala Sidang/Gembala
Pembina. Pernyataan ini terkait dengan 2 (dua) aspek,
yaitu:
1. Aspek Historis
Pada tahun 1909, William J. Seymour, tokoh kegerakan
Pentakosta di Azusa Street bernubuat:
“Dalam seratus tahun yang akan datang akan ada
kebangunan rohani lain seperti yang terjadi di Azusa,
dan kemuliaan Shekinah akan kembali! Dan kegerakan Allah
tersebut akan lebih besar dan lebih luas dari yang
terjadi di Azusa. Tidak hanya terjadi di satu tempat
atau kepada beberapa orang saja, melainkan akan
menjangkau seluruh dunia. Dan kegerakan itu tidak akan
berakhir, bahkan sampai kedatangan Tuhan!”
Amin. Haleluya!
Nubuatan tersebut menjadi bukti bahwa pernyataan
Pentakosta Ketiga lebih dahsyat dari yang terjadi di
Azusa Street bukanlah klaim sepihak dari pihak kita,
melainkan sudah menjadi janji, rencana dan kehendak
TUHAN.
Dalam nubuatan tersebut dinyatakan 3 (tiga) hal yang
membuat Pentakosta Ketiga lebih dahsyat dari Kegerakan
Azusa Street, yakni:
a. Sisi Kuantitas
Tidak hanya terjadi di satu tempat atau kepada beberapa
orang saja, melainkan di banyak tempat dan kepada banyak
orang.
b. Sisi Jangkauan
Bukan hanya kepada satu kota, negara, atau benua saja,
melainkan seluruh dunia.
c. Sisi Rentang Waktu
Bukan hanya terjadi 1 tahun atau 3 tahun, melainkan akan
terus berlangsung sampai Tuhan Yesus datang kembali.
2. Aspek Teologis/Biblikal
Alkitab kita menyebutkan istilah hujan awal (yoreh) yang
terkait musim menanam dan hujan akhir (malqosh) yang
terkait dengan musim menuai sebagaimana kita temukan
dalam Ulangan 11:13-17; Mazmur 84:6; Yeremia 5:24; Yoel
2:23; Ayub 29:23; Hosea 6:3; Zakharia 10:1; Yakobus 5:7.
Dalam konteks pencurahan Roh Kudus berdasarkan prinsip
Hujan Awal dan Hujan Akhir, dapat kita pahami bahwa:
• Hujan Awal adalah pencurahan Roh Kudus yang mengawali
kelahiran gereja, dan
• Hujan Akhir adalah pencurahan Roh Kudus yang mengawali
penuaian jiwa terbesar dan terakhir sebelum kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua kali (Matius 13:37-43)
Pencurahan Roh Kudus Hujan Akhir jauh lebih dahsyat
daripada Hujan Awal, dan berdampak kepada penuaian
jiwa-jiwa yang jauh lebih besar pula.
Bradley Truman Noel dalam bukunya berjudul
Pentecostalism, Secularism, and Post Christendom
terbitan Wipf and Stock Publisher, 2015 hal 38-39
menyatakan:
“Kita dapat menyimpulkan bahwa kita sedang menantikan
pencurahan Roh Kudus yang dahsyat terkait dengan
kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali dan pencurahan
ini jauh lebih besar dari ledakan Pentakosta pada zaman
gereja mula-mula. Kita sekarang ini berada di era di
mana kita sedang menantikan Hujan Akhir. Tujuan dari
Hujan Akhir ini memiliki dua sisi, yakni pemberitaan
Injil Kerajaan kepada seluruh dunia di mana kita menjadi
saksi, dan mempersiapkan berkas tuaian untuk siap dituai.
Haleluya!”
Jika kita memperhatikan kedua aspek tersebut di atas,
kita memiliki dasar untuk mengatakan bahwa gerakan
Pentakosta Ketiga terjadi dalam dimensi yang jauh lebih
besar, jauh lebih dahsyat dari Azusa Street. Ini
merupakan sebuah hak istimewa bagi kita semua yang hidup
di generasi ini. Jangan sampai ketinggalan, jadilah
Utusan Pentakosta Ketiga – Messenger of the Third
Pentecost. (DL)