"PENUAIAN BERKAT MELALUI MUJIZAT!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Waktu berjalan begitu cepat dengan tidak terasa kita
sudah memasuki bulan April 2017. Memasuki tahun 2017,
Tuhan memberikan tema, “Tahun 2017 adalah Tahun Mujizat
Penuaian!”.
ARTI TAHUN MUJIZAT PENUAIAN
1. PENUAIAN JIWA MELALUI MUJIZAT-MUJIZAT
2. PENUAIAN BERKAT MELALUI MUJIZAT TUHAN
3. PENUAIAN MUJIZAT
4. MENUAI APA YANG KITA TABUR SECARA MUJIZAT
5. TUAIAN DI BUMI ( yaitu tentang MURKA ALLAH dalam
Wahyu 14:14-20)
AYIN ZAYIN (5777)
Menurut kalender Orang Yahudi kita sedang memasuki tahun
5777 atau Tahun Ayin Zayin, yang maknanya adalah:
1. Tahun Penuaian
Akan terjadi tahun penuaian yang terbesar dan yang
terakhir sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang
kedua.
2. Tahun Pedang
Di Alkitab arti pedang adalah Pedang Roh itu berarti
Firman Tuhan, tetapi kalau Saudara melihat arti dari
pedang itu sendiri, itu berbicara tentang penghukuman
Tuhan. Penghukuman Tuhan sedang turun ke dunia hari-hari
ini. Tetapi bagi gereja-Nya itu adalah PEMURNIAN.
3. Tahun Peperangan
Akan terjadi peperangan secara fisik maupun secara
rohani, tetapi di tengah-tengah itu akan terjadi
penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum Tuhan
Yesus datang untuk kali yang kedua.
4. Tahun Penyembahan
Hari-hari ini Gereja Tuhan akan dibangkitkan untuk
banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity
siang dan malam sebelum penuaian jiwa yang terbesar dan
terakhir itu terjadi.
TUHAN YESUS MEMBERI MAKAN 5000 ORANG
Kisah dari Tuhan Yesus memberi makan untuk 5000 orang
sebenarnya berbicara tentang penuaian berkat melalui
mujizat yang diberikan kepada murid-murid-Nya.
Pada waktu Tuhan Yesus hendak mengasingkan diri ke
tempat yang sunyi, banyak orang mendengar dan mengikuti
Tuhan Yesus, saat itu murid-murid-Nya datang kepada
Tuhan Yesus dan berkata,
“Guru, apa tidak sebaiknya Guru mengatakan kepada
orang-orang banyak supaya pergi ke desa-desa sebelah ini
untuk cari makanan dan sekalian penginapan sebab hari
mulai malam.”
Yesus berkata, “Kamu harus memberi mereka makan!”.
Mendengar itu murid-murid-Nya kaget, tetapi mereka
segera melakukan apa yang Tuhan perintahkan hingga
akhirnya ada seorang anak kecil yang membawa 5 roti dan
2 ekor ikan. Datanglah anak ini ke hadapan Tuhan Yesus
dan Tuhan Yesus berkata, “Berikan kepada-Ku”. Dan anak
ini memberikan semuanya! Setelah itu Tuhan Yesus
memegang roti dan ikan, Dia menengadah ke atas sambil
mengucap syukur, Dia mulai memecah-mecahkan roti dan
ikan itu, lalu memanggil murid-murid-Nya untuk
membagi-bagikan roti dan ikan itu. Mungkin mereka diam
dan saling berpandangan, tetapi yang luar biasa mereka
taat. Begitu taat, mujizat pun terjadi! Roti dan ikan
itu tidak habis-habisnya sampai 5000 orang itu menjadi
kenyang, bahkan ada sisanya 12 bakul roti diberikan
kepada murid-murid-Nya, murid-murid Tuhan Yesus menuai
berkat melalui mujizat.
Kisah di atas mengajarkan bagaimana cara agar kita
mengalami penuaian berkat melalui mujizat. Kunci
penuaian berkat melalui mujizat adalah ketika Tuhan
Yesus berkata, “Kamu harus memberi mereka makan!”. Kita
harus memberkati mereka, kita harus memikirkan orang
lain. Salah satu sifat dan ciri-ciri daripada anak kecil,
ketika Tuhan Yesus meminta, dia berikan semuanya! Tuhan
Yesus sendiri berkata, “Kalau kamu tidak bertobat dan
menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk
dalam Kerajaan Sorga”. Karena itu kalau kita mau
mengalami penuaian berkat melalui mujizat, Saudara dan
saya harus memiliki sifat seperti anak kecil.
Kemudian setelah Tuhan Yesus menerima 5 roti dan 2 ikan,
Dia menengadah ke atas sambil mengucap syukur. Jika
Tuhan Yesus meminta kepada kita, maka kita harus
menyerahkan itu kepada Tuhan Yesus sambil mengucap
syukur. Jangan mengomel, karena itu merupakan benih iman
Saudara untuk terjadinya penuaian berkat melalui mujizat.
Pada saat murid-murid taat kepada perintah Tuhan
meskipun tidak masuk akal, maka mujizat terjadi. Roti
dan ikan tidak habis-habisnya sampai 5000 orang makan
dengan kenyang dan sisanya sebanyak 12 bakul roti untuk
murid-murid-Nya.
Di dalam Alkitab angka 12 adalah angka yang istimewa.
Ada beberapa hal tentang angka 12, yaitu :
- 12 pintu gerbang di Yerusalem kuno dan nanti di
Yerusalem baru pintu gerbangnya juga 12.
- 12 murid Tuhan Yesus
- 12 suku Israel
- 12 tahun usia Tuhan Yesus ketika merayakan Paskah
pertama kalinya di Yerusalem
Jadi angka 12 berbicara tentang berkat istimewa yang
diberikan Tuhan kepada Saudara dan saya.
Mari kita simak apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus :
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar
akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang
kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Lukas 6:38
Firman Tuhan katakan, “Berilah dan kamu akan diberi!”
Bagaimana cara Tuhan mengembalikan apa yang kita berikan?
Katakan takaran yang kita pakai itu sebuah gelas, dan
apa yang mau kita berikan itu beras, Saudara akan ciduk
berasnya dengan gelas itu. Kemudian padatkan beras di
gelas itu, maka permukaannya akan turun, lalu tambahkan
lagi beras ke atasnya, digoncang-goncang dan beras-beras
akan mengisi rongga-rongga yang kosong sehingga turun
lagi permukaannya lalu ditambahkan lagi beras ke atasnya.
Terus ditambahkan lagi sampai tumpah-tumpah keluar.
Berasnya mungkin akan tercecer keluar dan masih terus
ditambahkan lagi, itu yang akan dicurahkan ke dalam
ribaanmu!
Dan dikatakan, “…..Sebab takaran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Takaran atau ukuran
ini bukan besar atau banyaknya jumlah materi yang
Saudara berikan kepada orang lain. Kalau saya bicara
tentang uang, ini bukan masalah besarnya uang, tetapi
berapa persen dari uang Saudara yang bisa diberikan
kepada Tuhan.
Pada suatu hari Tuhan Yesus ada di Bait Allah bersama
murid-murid-Nya. Dia sedang memperhatikan orang-orang
yang memberikan persembahan. Orang kaya datang lalu
memasukkan persembahannya dan bunyinya, “Bumm…!!”,
berarti besar persembahannya. Lalu ada lagi yang lain
masuk dan memberikan persembahan yang bunyinya,
“”BUKBUUKK…!”, berarti tambah besar lagi. Tiba-tiba ada
seorang janda miskin datang dengan kepala tertunduk, dia
memasukkan persembahannya dan bunyinya, “Krincingg…”.,
yaitu 2 peser 1 duit. Tuhan Yesus berkata, “Aku mau
katakan kepadamu bahwa janda itu memberikan lebih
daripada mereka. Mereka memberikan dalam kelimpahannya,
tetapi janda itu memberikan persembahan dalam
kekurangannya dan itu semuanya yang dia berikan!”.
Saudara yang dikasihi Tuhan, saya percaya janda itu akan
diberkati luar biasa oleh Tuhan.
TUHAN YESUS MENAMPAKKAN DIRI DI TEPI DANAU GALILEA
Setelah kematian Tuhan Yesus, murid-murid-Nya dalam
keadaan frustrasi berat. Mereka tidak bisa menerima apa
yang telah terjadi, karena Tuhan Yesus selalu
bersama-sama dalam pelayanannya, suka berbuat baik,
mengadakan mujizat dan kesembuhan, dielu-elukan orang
banyak, tiba-tiba harus mengalami kematian secara
mengerikan! Mereka tidak bisa mengerti, padahal
sebenarnya Tuhan Yesus sudah berbicara 3x kepada mereka,
namun mereka tidak mengerti.
Pada suatu hari, 7 murid Tuhan Yesus, yaitu Petrus,
Yakobus, Yohanes, Natanael, Tomas dan 2 murid lainnya
berkumpul dalam keadaan stress dan frustrasi. Petrus
berkata, “Aku mau mencari ikan” dan murid-murid lainnya
pun mengikutinya. Tetapi semalam-malaman mereka mencari
ikan, tidak seekor pun yang mereka peroleh. Mereka
semakin frustrasi Dalam keadaan seperti itu tiba-tiba
Tuhan Yesus ada di tepi pantai untuk menolong
murid-murid-Nya.
Tuhan bertanya kepada murid-murid-Nya, “Hai anak-anak
adakah kamu mempunyai lauk-pauk?”. Dalam keadaan stress
dan frustrasi pasti mereka menjawab “Tidak ada!”. Mereka
tidak tahu kalau itu Tuhan Yesus. Lalu Tuhan Yesus
dengan sabar berkata, “Kalau begitu cobalah tebarkan
jalamu ke sebelah kanan perahu, kamu akan memperoleh
ikan”. Yang luar biasa mereka tidak tahu kalau itu Tuhan
Yesus namun mereka taat. Mereka bisa taat karena mereka
hidup intim dengan Tuhan! Ketika mendengar suara itu
mereka merasakan, “Ini ko’ seperti suara-Nya Tuhan Yesus?
Tetapi Dia sudah mati! Apa ia?…Apa ia?”, tetapi dorongan
untuk taat itu lebih kuat daripada bertanya-tanya terus
seperti itu.
Orang yang hidup intim dengan Tuhan bukan berarti bebas
masalah. Mungkin kita bisa mengalami hal yang seperti
ini dan biasanya orang yang dalam keadaan stress atau
frustrasi itu sulit untuk mendengarkan nasehat orang
lain dan sulit untuk mendengarkan suara Tuhan. Tetapi
kalau kita hidup intim dengan Tuhan, pada saat Dia
berbicara meskipun tidak masuk akal kita akan mempunyai
satu dorongan, “Saya pernah dengar suara ini…saya pernah
dengar suara ini. Ini suara-Nya Tuhan Yesus!” dan kita
taat meskipun tidak masuk akal.
TAAT MESKIPUN TIDAK MASUK AKAL
Ada 3 alasan yang tidak masuk akal yang Tuhan lakukan
saat itu, yaitu:
1. Pada siang hari, Tuhan Yesus menyuruh murid-murid-Nya
untuk mencari ikan di Danau Galilea, sedangkan mereka
semalam-malaman tidak mendapatkan ikan.
2. Lokasinya hanya 200 hasta atau sekitar 90 meter dari
pantai dan itu suatu tempat yang relatif dangkal. Di
tempat itu tidak mungkin ada ikan yang besar-besar.
3. Tuhan menyuruh untuk menebarkan jala ke sebelah kanan
perahu. Mereka berpikir, “Apa bedanya ke kanan atau kiri?”
Sebab lebar perahu hanya 2-3 meter saja dan jala yang
ditebarkan akan melebar di bawah, artinya tempatnya juga
sama, tetapi mereka taat meskipun tidak mengerti.
Tuhan berkata bahwa mereka akan memperoleh ikan, tetapi
kondisinya mustahil atau tidak masuk akal, namun mereka
taat. Ketika mereka taat maka mujizat terjadi! 153 ekor
ikan yang besar-besar mereka tangkap! Mereka tidak bisa
mengangkat jalanya karena terlalu banyak dan terlalu
berat, akhirnya mereka minta bantuan dari teman-teman
yang lain dan karena dekat mereka cepat bisa datang
sehingga beramai-ramai jala itu dihela ke pantai dan
mereka bisa menikmati berkat 153 ekor ikan yang
besar-besar! Menuai berkat melalui mujizat TIDAK BISA
SENDIRI! Tetapi Saudara membutuhkan orang lain. Kalau
ada di antara Saudara yang berpikir, “Waduh, berkat
kalau dibagi-bagi nanti habis, nih! Sudahlah buat saya
sendiri”. Malah Saudara tidak akan mendapat apa-apa.
Atau mungkin mendapat berkat tetapi tidak bisa menikmati,
tidak ada kuasa untuk menikmati. Saudara perlu bantuan
orang lain! Karena itu kita tidak bisa hanya memikirkan
kepentingan diri sendiri saja, tetapi juga harus
memikirkan kepentingan orang lain. Seperti doa Tuhan
Yesus dalam Yohanes 17 dimana Tuhan Yesus berkata begini,
“Bapa, kalau mereka sudah sempurna menjadi satu (unity),
dunia akan tahu, dunia akan melihat, dunia akan percaya
bahwa Engkaulah yang mengutus Aku dan bahwa Engkau
mengasihi mereka”.
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Hari-hari ini saya ingin berpesan kepada Saudara yang
selama ini banyak memikirkan kepentingan diri sendiri,
Saudara tidak akan mengalami janji Tuhan penuaian berkat
melalui mujizat. Kalau saudara tidak memikirkan
kepentingan diri sendiri saja, Saudara pasti akan
mengalami penuaian berkat melalui mujizat. Amin!
Khotbah Bapak Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 2 April 2017