PROSES MENYELESAIKAN AMANAT AGUNG
Pada waktu Tuhan Yesus ditanya oleh murid-murid-Nya
tentang tanda kedatangan-Nya dan tanda kesudahan dunia
ini, Tuhan Yesus menjawab dalam Lukas 21:11 bahwa salah
satunya adalah penyakit sampar. Sampar dapat diartikan
sebagai pandemi. Jadi COVID-19 ini adalah salah satu
tanda dari kedatangan Tuhan Yesus kembali dan tanda
kesudahan dunia ini.
Selain itu, Tuhan Yesus menjawab dari Matius 24:14 yang
berkata, “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di
seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa,
sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”
Tuhan Yesus pasti datang kembali, yang percaya katakan
Amin. Karena itu Dia memberikan Amanat Agung kepada kita,
yaitu agar kita pergi dan menjadikan semua bangsa murid
Tuhan Yesus. Hal ini juga berarti agar terjadi penuaian
jiwa besar-besaran sebelum Tuhan Yesus datang kembali.
Sekarang kita akan melihat bagaimana proses untuk
menyelesaikan Amanat Agung atau proses penuaian jiwa
yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus
datang kembali.
Kita tidak bisa menyelesaikan Amanat Agung dengan
kekuatan sendiri. Karena itu pesan terakhir Tuhan Yesus
sebelum naik ke surga kepada murid-murid-Nya, (yang juga
berarti kepada kita semua) dalam Kisah Para Rasul 1:8,
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun
ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi.”
Jadi untuk bisa menyelesaikan Amanat Agung, kita harus
menerima kuasa dari Roh Kudus yang turun ke atas kita.
Setelah itu, dengan disaksikan para murid-Nya, Tuhan
Yesus naik ke surga. Setelah Tuhan Yesus naik ke surga,
120 murid Tuhan Yesus berkumpul di kamar loteng
Yerusalem. Mereka melakukan ini karena Tuhan Yesus
memerintahkan agar mereka tidak meninggalkan kota
Yerusalem sebelum diperlengkapi dengan kekuasaan dari
tempat tinggi. Tuhan Yesus berkata,
“Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama
lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Apa yang dilakukan 120 murid di kamar loteng? Alkitab
berkata bahwa mereka semua bertekun dengan sehati dalam
doa bersama-sama, artinya mereka berdoa, memuji dan
menyembah Tuhan dalam unity, siang dan malam. Ini adalah
prinsip Restorasi Pondok Daud. Ini adalah prinsip Menara
Doa.
Setelah 10 hari mereka melakukan hal itu, maka pada hari
raya Pentakosta, tiba-tiba turunlah dari langit suatu
bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh
rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah lidah-lidah
seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada
mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh
Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh itu
kepada mereka untuk mengatakannya. Itu adalah Bahasa Roh.
Jadi tanda awal orang yang dibaptis dengan Roh Kudus
adalah mereka akan berbahasa roh.
Apa yang terjadi setelah murid-murid Tuhan Yesus
dipenuhi dengan Roh Kudus?
1. Petrus berkhotbah sekitar 5 menit dan kira-kira 3.000
orang bertobat dan dibaptis. Wow! Petrus berkhotbah
dengan kuasa Roh Kudus. Pada zaman itu populasi penduduk
dunia sekitar 255 juta orang. Sekarang penduduk dunia
sekitar 8 milyar. Jadi 3.000 orang yang bertobat dan
dibaptis pada waktu itu setara dengan sekitar 94.000
orang pada saat ini. Saya percaya hal ini juga bisa
terjadi pada saat ini.
2. Setelah murid-murid Tuhan Yesus dipenuhi dengan Roh
Kudus: Mereka dipakai untuk menyatakan tanda-tanda dan
mujizat sehingga banyak orang yang bertobat.
• Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang lumpuh sejak
lahir.
• Bayangan Petrus bisa menyembuhkan orang sakit.
• Saputangan atau kain yang pernah dipakai Paulus jika
diletakkan pada orang sakit atau dirasuk setan, maka
orang itu akan sembuh.
Dalam Markus 16:15-18, Tuhan Yesus berkata bahwa kalau
kita pergi untuk memberitakan Injil maka tanda-tanda dan
mujizat akan menyertai kita.
Sejak tahun 2006 saya diperintahkan oleh Tuhan untuk
mengadakan Kebaktian Kesembuhan Ilahi. Selama 13 tahun,
saya sudah mengadakan 318 kali Kebaktian Kesembuhan
Ilahi. Setiap kali saya berkhotbah pasti saya
memberitakan Injil. Tanda-tanda dan mujizat terjadi.
Saya diizinkan Tuhan untuk melihat dan mengalami mujizat
seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus 2000 tahun yang
lalu.
3. Setelah murid-murid Tuhan Yesus dipenuhi dengan Roh
Kudus maka cara hidup mereka berubah sehingga banyak
orang yang bertobat.
• Mereka Bertekun Dalam Pengajaran Rasul-rasul dan Dalam
Persekutuan
Bagi kita, ini juga bisa diartikan mereka suka membaca
Alkitab.
Mazmur 119:105 berkata,
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi
jalanku.”
Kalau kita suka membaca Alkitab, itu akan menuntun jalan
hidup kita; hidup benar sesuai dengan firman Tuhan. Kita
akan menjadi orang yang berintegritas. Dan itu akan
membuat orang lain bertobat.
• Mereka Selalu Berkumpul Memecahkan Roti dan Berdoa
Ini bisa diartikan mereka hidup dalam unity dan suka
berdoa.
Hari-hari ini saya melihat melalui Menara Doa, bahwa ada
doa, pujian dan penyembahan dalam unity siang dan malam.
Saya percaya kalau Tuhan sudah berikan kepada kita beban
untuk berdoa seperti ini, maka ini merupakan tanda bahwa
Pentakosta Ketiga yang dahsyat akan turun dan akan
terjadi penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir
sebelum Tuhan Yesus datang kembali.
• Mereka Suka Memberi Sehingga Tidak Ada yang
Berkekurangan
Dalam kondisi krisis ekonomi akibat pandemi dan juga
perang, hari-hari ini justru Tuhan Yesus menghendaki
agar kita suka memberi. Alkitab berkata adalah lebih
berbahagia memberi daripada menerima.
Tuhan Yesus berkata,
“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik,
yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar
akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang
kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Lukas 6:38
• Mereka selalu bergembira dan dengan tulus hati, sambil
memuji Allah. Hidup dengan tulus hati artinya hidup
sebagai orang yang berintegritas.
Jadi perubahan-perubahan yang terjadi dalam cara hidup
jemaat yang membuat banyak orang bertobat, adalah:
1. Mereka suka membaca Alkitab
2. Mereka suka berdoa
3. Mereka hidup dalam unity
4. Mereka suka memberi
5. Mereka suka memuji Allah dan bergembira, tulus hati
atau hidup berintegritas.
Dikatakan bahwa mereka disukai semua orang dan tiap-tiap
hari jumlah orang yang diselamatkan bertambah. Haleluya!!
Saya percaya mereka sempat menganggap bahwa pola
penuaian jiwa hanya seperti itu. Mereka sebagai
orang-orang percaya, hidup dalam zona nyaman. Mereka
biasa berkumpul dalam unity sambil membaca Alkitab,
berdoa dan memuji Tuhan dengan sukacita, tidak ada yang
berkekurangan. Wow… siapa yang tidak mau menjadi orang
Kristen.
Tetapi ternyata supaya penuaian jiwa bertambah besar,
Tuhan izinkan proses berikutnya terjadi, yaitu aniaya
menimpa jemaat di Yerusalem. Selain rasul-rasul, maka
mereka harus lari meninggalkan Yerusalem. Mereka pergi
ke Yudea dan Samaria sambil memberitakan Injil. Jadi
kalau tadinya penuaian jiwa hanya terjadi di Yerusalem
saja, sekarang mereka menyebar ke seluruh Yudea dan
Samaria, dan pola penuaian jiwa yang seperti ini masih
terjadi sampai hari ini.
Catatan sejarah Gereja selama berabad-abad menunjukkan
bahwa semakin Gereja ditekan, justru Injil semakin
menyebar dan diberitakan kemana-mana. Karena itu Tuhan
izinkan hari-hari ini penderitaan, aniaya, itu terjadi
di antara orang-orang percaya supaya terjadi penuaian
jiwa yang lebih besar.
Saya percaya masa pandemi COVID-19 membuat kita tidak
nyaman. Banyak mengalami tekanan-tekanan; ada yang
mengalami sakit, bahkan ada yang meninggal, tetapi
justru ini akan mempersiapkan penuaian jiwa yang
terbesar dan yang terakhir dalam era Pentakosta Ketiga
ini sebelum Tuhan Yesus datang kembali. Melalui semua
ini, mari kita katakan bersama-sama:
“Tuhan Yesus, Tuhan Yesus, Engkau baik, Engkau sungguh
baik dan sangat baik…”
(Mari taruh tangan kita di dada) kepada saya.. kepada
saya.
POLA PENUAIAN
Ternyata pola penuaian yang terjadi di atas belum
menyelesaikan rencana Tuhan, karena selain penuaian jiwa
harus terjadi di Yerusalem, seluruh Yudea dan Samaria,
tetapi juga harus sampai ke ujung bumi. Tuhan mempunyai
cara untuk membuat penuaian jiwa itu sampai ke ujung
bumi, yaitu dengan terjadinya perubahan paradigma dalam
pelayanan.
Selama ini pengertian tentang keselamatan hanya untuk
orang-orang Yahudi saja. Melalui peristiwa Kornelius,
dimana Petrus diutus oleh Tuhan untuk mendatangi
Kornelius yang bukan orang Yahudi, untuk memberitakan
jalan keselamatan, akhirnya mereka mengerti bahwa
ternyata keselamatan bukan hanya untuk orang-orang
Yahudi saja, tetapi untuk semua bangsa. Dan ini
mengakibatkan terjadinya penuaian jiwa besar-besaran.
Haleluya!!
Jadi mereka tidak hanya mengabarkan Injil di Yerusalem,
Yudea dan Samaria saja, tetapi sekarang mereka, termasuk
kita juga pergi ke seluruh dunia.
Proses perubahan paradigma dalam pelayanan itu tidak
mudah. Petrus harus diyakinkan oleh Tuhan: kalau Tuhan
katakan halal, jangan kamu berkata haram.
Orang-orang yang bukan Yahudi adalah haram di mata orang
Yahudi. Proses itu masih terus berlanjut untuk
memberikan pengertian kepada orang-orang Yahudi,
golongan bersunat dan juga orang-orang Farisi yang sudah
bertobat. Dimana mereka berpendapat bahwa orang yang
bukan Yahudi yang percaya kepada Tuhan Yesus, harus
disunat, dan diwajibkan mengikuti hukum-hukum Musa.
Tetapi melalui sidang di Yerusalem, akhirnya mereka
mengerti dan bisa menerima bahwa keselamatan bukan hanya
untuk orang-orang Yahudi saja, tetapi untuk semua bangsa.
Katakan Amin.
Kita diingatkan bahwa tema tahun 2022 yang lalu adalah
Tahun Paradigma yang Baru. Disini Tuhan mengingatkan
bahwa untuk menyelesaikan Amanat Agung, kita akan
dituntun oleh Roh Kudus untuk menggunakan paradigma yang
baru atau cara-cara yang baru.
Tahun 2023 adalah Tahun untuk Bangkit dan Jadilah
Pemenang. Kita harus lebih peka terhadap tuntunan Tuhan
supaya menjadi pemenang.
Pada awal pelayanan saya, saya termasuk salah seorang
yang dipakai oleh Tuhan untuk melakukan paradigma yang
baru dalam pelayanan untuk menyelesaikan Amanat Agung.
Sebagai contoh: dalam hal membuka gereja baru, dalam hal
cara ibadah dengan doa, pujian dan penyembahan, dalam
hal tempat ibadah yang dilakukan bukan di gedung gereja
dan lain lainnya. Semua itu selalu diawali dengan pro
dan kontra, sama dengan yang terjadi pada waktu zaman
Kisah Para Rasul tadi.
PENCURAHAN ROH KUDUS YANG DAHSYAT
Pada tahun 2009, Tuhan berbicara kepada saya bahwa Tuhan
akan mencurahkan Roh Kudus sehingga akan terjadi
pencurahan Roh Kudus yang dahsyat.
Pada saat Roh Kudus dicurahkan akan terjadi peristiwa
seperti yang terdapat dalam Yoel 2:28-32. Disini
disebutkan bahwa pada saat Roh Kudus dicurahkan akan ada
3 tanda yang terjadi:
a. Anak-anak, pemuda, dan orang tua, akan dipakai oleh
Tuhan secara luar biasa (ayat 28-29)
b. Akan terjadi mujizat yang luar biasa (ayat 30)
c. Akan terjadi goncangan-goncangan yang dahsyat (ayat
31)
Dengan adanya tiga tanda ini, maka Yoel 2:32 akan
digenapi. Akan banyak orang yang berseru kepada nama
Tuhan dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan akan
diselamatkan. Ini berarti akan terjadi penuaian jiwa
yang besar.
Sejak tahun 2009, hampir di setiap khotbah, saya selalu
mengingatkan tentang goncangan-goncangan ini. Dan ini
terjadi hampir sekitar 10 tahun. Siapa mengira bahwa
yang disebut dengan goncangan ini adalah pandemi
COVID-19, di mana di Indonesia dimulai pada tanggal 2
Maret 2020. Kita melihat selama ini bahwa dengan adanya
pandemi COVID-19 ini, telah terjadi perubahan paradigma
dalam pelayanan. Pelayanan secara online terbukti
merupakan alat untuk mempercepat penyelesaian Amanat
Agung, yaitu dengan semakin cepat dan banyaknya orang
yang mendengar dan mengenal Injil Kerajaan Allah.
Pada tanggal 08 Februari 2023 dimulainya kebangunan
rohani di Asbury University, Kentucky. Yang mereka
lakukan adalah berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam
unity siang dan malam. Ini adalah prinsip Restorasi
Pondok Daud. Ini adalah prinsip Menara Doa. Kebangunan
rohani ini menyebar ke kampus-kampus lain di Amerika
Serikat, seperti di Lee University, Oral Robert
University, dan lain-lain. Berita kebangunan rohani
melanda ke seluruh dunia.
Revival di Asbury University ini merupakan bagian dari
penggenapan Pentakosta Ketiga, dimana Tuhan melawat
generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh
Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak
kompromi terhadap dosa dan akan memenangkan banyak jiwa.
Melalui revival tersebut, Tuhan menunjukkan bahwa pola
penuaian jiwa ke depan ini saya percaya sampai dengan
Tuhan Yesus datang kembali adalah melalui Menara Doa (doa,
pujian dan penyembahan bersama-sama dalam unity siang
dan malam).
Pelayanan seperti ini di kampus-kampus sudah berakhir.
Tetapi Tuhan sedang memunculkan di Amerika Serikat yang
disebut dengan Third Pentecost Azusa Street Prayer Tower
dimana pada tanggal 14 dan 15 April sudah diresmikan,
sudah didedikasikan.
Azusa Prayer Tower adalah tempat untuk berdoa bagi
kebangunan rohani global Pentakosta Ketiga, pelayanan
dan pelatihan di pusat kota Los Angeles, California.
Lokasinya adalah 156 kaki (sekitar 46,6 meter) dari
lokasi Azusa Street revival yang dipimpin oleh William
Seymour tahun 1906.
Azusa Prayer Tower ini adalah penggenapan nubuatan dari
Cindy Jacobs, bahwa Gerakan Pentakosta Ketiga ini
dimulai dari Timur ke Barat; dan 'Barat' ini adalah
Amerika Serikat. Dari Amerika Serikat akan menyebar ke
seluruh dunia dan kembali ke Yerusalem.
Banyak hamba Tuhan mendapatkan bahwa kita harus
memperhatikan dengan seksama untuk 10 tahun ke depan,
yaitu sampai dengan tahun 2033.
Tahun 2033 adalah:
• Peringatan penginjilan yang ke 2000 tahun
• Peringatan kematian, kebangkitan dan kenaikan Tuhan
Yesus ke surga yang ke 2000 tahun
• Peringatan pencurahan Roh Kudus yang berarti
peringatan hari ulang tahun Gereja yang ke 2000 tahun
Visi yang didapatkan oleh Empowered21 adalah pada hari
Pentakosta 2033 setiap orang akan mendapatkan kesempatan
untuk berjumpa secara otentik dengan Tuhan Yesus melalui
kuasa dan kehadiran Roh Kudus.
Rick Warren dari Southern Baptist Church mendapatkan
bahwa tahun 2033 adalah goal untuk menyelesaikan Amanat
Agung. Untuk menyelesaikan Amanat Agung tidak bisa
dengan kekuatan sendiri, tetapi harus dengan kuasa Roh
Kudus. Karena itu kita harus dipenuhi Roh Kudus. Amin.