PROSES SEORANG MURID
Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan
kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun
segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.
Matius 4:18-20
Menjelang naik ke sorga, Tuhan Yesus memerintahkan
murid-murid-Nya untuk pergi ke segala bangsa guna
memberitakan Injil dan memuridkan orang-orang yang belum
diselamatkan. Ini adalah pekerjaan yang penting dan
sekaligus tidak mudah. Pemberitaan Injil penting karena
menyangkut keselamatan kekal banyak orang. Jika
rasul-rasul tidak pergi dan memberitakan Injil, dunia
tidak akan pernah mengenal Juruselamat mereka, dan pada
akhirnya mereka yang tidak percaya akan masuk ke dalam
kebinasaan kekal.
Di sisi lain, pemberitaan keselamatan juga tidak mudah,
karena berita keselamatan melalui Yesus akan
menyingkapkan bahwa apa yang orang-orang percayai selama
ini tidaklah menyelamatkan. Hal itu sensitif, akan
menyinggung orang-orang yang meyakini kepercayaannya
yang sudah lama. Murid-murid Tuhan perlu pertolongan Roh
Kudus untuk menyampaikan pesan dengan hikmat. Roh Kudus
akan menolong murid-murid, sehingga hal yang sulit itu
dapat dikerjakan dengan baik.
Jauh sebelum mengutus, Yesus memanggil orang-orang untuk
dimuridkan sebagai proses persiapan. Mereka diberi
pengajaran untuk dapat mengenal Tuhan dan Kerajaan-Nya.
Murid-murid harus menjalani kehidupan dalam Kerajaan
Allah dan kebenarannya. Ini semua memerlukan proses.
Namun Tuhan ingin memastikan bahwa murid-murid siap
untuk melakukan tugas yang penting tersebut.
1. Menerima Panggilan untuk Mengikut Yesus
Siapakah murid Kristus itu? Mereka adalah orang-orang
dari berbagai latar belakang yang dipanggil untuk
menjadi pengikut Tuhan Yesus, diperlengkapi dengan
Firman dan diberi kuasa untuk melakukan tugas
penyelamatan. Pada dasarnya menjadi murid Tuhan adalah
suatu kehormatan, namun tidak semua orang mengerti hal
itu, khususnya ketika masih baru mengiring Tuhan. Banyak
orang muda yang beranggapan bahwa menjadi murid adalah
sesuatu yang membosankan karena banyak menekankan
hal-hal batiniah. Pandangan itu tidak tepat, karena
menjadi murid Kristus adalah kehidupan yang penuh gairah
kudus yang akan membawa kepada kepuasan dan kebahagiaan.
Setelah jatuh ke dalam dosa, manusia menjadi hamba dosa
(Yohanes 8:34). Dosa mengikat manusia dan membuat orang
melakukan hal-hal buruk dan salah berulang-ulang sampai
menjadi kebiasaan berdosa. Ketika percaya kepada Yesus,
orang diselamatkan dan dilepaskan dari perhambaan dosa
dan menjadi hamba Kristus. (1 Korintus 6:19-20)
Sebagai hamba Kristus, kita perlu memiliki kebiasaan
baru yang menyenangkan hati Sang Tuan. Untuk mengubah
kebiasaan lama menjadi baru diperlukan proses yang
disebut pemuridan. Pemuridan akan membawa kebiasaan baru
dalam kehidupan orang-orang yang melakukannya.
a) Tujuan Pemuridan
Pemuridan adalah cara yang Tuhan Yesus pakai dalam
mempersiapkan murid-murid-Nya. Mereka dipanggil untuk
melakukan suatu tugas yang besar yaitu pemberitaan kasih
Tuhan yang menyelamatkan manusia dari dosa.
Tuhan memanggil mereka untuk mengikut dan diajar
sehingga nantinya mereka akan mengalami perubahan hidup
dan siap untuk melaksanakan tugas mulia tersebut.
Sebagai murid, salah satu aspek yang penting adalah
kapasitas manusia roh yang harus dipersiapkan agar dapat
menjadi pribadi yang lembut hatinya sehingga mau diajar
dan taat untuk melakukan perintah Tuhan. Pemberitaan
Injil memerlukan orang-orang yang mau berjuang, bertahan
dan terus maju di tengah tantangan dan perlawanan.
b) Hakikat Pemuridan: Perubahan dari Dalam Keluar
Pada dasarnya orang sulit untuk berubah, terlebih lagi
ketika usianya sudah dewasa dan berada pada posisi yang
merasa benar. Orang tidak merasa perlu untuk berubah,
karena merasa tidak melakukan hal yang keliru. Keadaan
luar yang menekan dengan keras seringkali dapat
menghasilkan perubahan pada seseorang, misalnya orang
sadar bahwa olahraga itu penting untuk menjaga kesehatan
tubuh, namun malas melakukannya sampai suatu saat jatuh
sakit.
Perubahan yang terjadi pada seorang murid adalah
perubahan dari dalam keluar dan pada akhirnya hidup sama
seperti Yesus telah hidup (1 Yohanes 2:6). Ketika
mendengar Firman, seseorang akan memberi dua macam
respon, percaya atau tidak percaya. Kadangkala Firman
yang didengar tidak sesuai dengan kehidupannya, orang
bisa bergumul dengan Firman tersebut, apakah akan
mempercayai atau tidak. Ketika memilih untuk mempercayai
Firman, maka akan terjadi perubahan. Semakin banyak
Firman yang didengar dan ditaati, akan semakin banyak
perubahan di dalam hati yang terjadi. Perubahan di dalam
ini akan menghasilkan perubahan yang di luar, pada
tindakan orang tersebut.
Simon dan Andreas mendapat panggilan untuk mengikut
Yesus. Mereka baru saja mendapat pengalaman yang luar
biasa. Setelah semalam-malaman tidak mendapatkan ikan,
mereka menaati perintah Yesus untuk menebarkan jala di
sebelah kanan. Dan mereka mendapatkan ikan yang sangat
banyak, yaitu sebanyak dua perahu. Itu pengalaman yang
sangat berkesan, hanya dengan satu kalimat dari Tuhan
Yesus, mereka mendapatkan tangkapan ikan yang sangat
banyak. Dan ketika Yesus memanggil mereka untuk
mengikuti-Nya, mereka langsung meninggalkan jalanya dan
ikut Yesus. Mereka melihat kuasa dari ucapan Tuhan Yesus
dalam peristiwa itu.
Pada masa sekarang ini prinsip yang sama tetap berlaku,
bahwa murid-murid seharusnya bersedia untuk mengikuti
pimpinan Tuhan. Sebagai murid, kita tidak dapat memiliki
kebebasan menentukan arah langkah hidup kita sendiri.
Untuk tujuan hidup yang maksimal, Tuhan akan menuntun
kita di jalan-Nya. Bagian kita adalah mengikuti tuntunan
tersebut.
2. Bersedia Diajar
Tuhan Yesus menghendaki murid-murid mau mengalami
perubahan hidup dari manusia lama menjadi manusia baru.
Alat yang Tuhan pakai adalah Firman yang disampaikan
terus-menerus. Firman akan memberi input baru, sehingga
mereka dapat memilih cara hidup yang baru dibanding cara
hidup lama. Kerelaan hati untuk berubah setelah
mendapatkan input baru adalah hati yang mau diajar dan
dibentuk. Sikap ini sangat diperlukan pada diri seorang
murid Tuhan. Tanpa hati yang mau diajar, orang akan
terus mengalami pergumulan dalam batinnya ketika
menerima Firman.
Simon Petrus adalah seorang nelayan di daerah dekat
danau Galilea, ketika memanggilnya, Tuhan Yesus berkata
bahwa dia akan dijadikan penjala manusia. Dalam kalimat
itu terkandung perubahan yang drastis. Seorang nelayan
menjadi seorang rasul adalah suatu lompatan yang sangat
besar, diperlukan perubahan dan penyesuaian yang besar
pula. Apa yang menjadikan Petrus bisa mengalami
perubahan sebesar itu? Jawabannya adalah Firman Tuhan
yang didengarnya.
Petrus mendengar Yesus menyampaikan Firman dan sedikit
demi sedikit terjadi perubahan dalam diri Simon Petrus.
Firman Tuhan berkuasa mengubah hidup manusia dengan
catatan orang tersebut membuka hatinya untuk mau diajar
dan taat. Hasil dari ketaatan dalam hidup seseorang
adalah karakter dan tindakannya akan berubah. Sebaliknya
jika ada orang yang tidak mau membuka hati terhadap
Firman Tuhan, maka orang itu tidak akan mengalami
perubahan. Sebagai contoh Yudas, meskipun mengikut Yesus,
ia tidak mengalami perubahan.
3. Bergantung kepada Roh Kudus
Salah satu aspek yang paling penting yang Tuhan Yesus
ajarkan adalah kebergantungan kepada Roh Kudus. Tuhan
Yesus menjalani kehidupan yang sangat bergantung kepada
Roh Kudus. Tuhan juga memberitahu murid-murid untuk
melakukan hal yang sama. Ini memerlukan pelatihan dan
praktek dalam kehidupan. Murid-murid diajar mengenai
mukjizat, melihat Yesus melakukan mukjizat dan akhirnya
harus mempraktekkan mukjizat kepada orang yang
membutuhkan. Itu tidak dapat dilakukan secara manusiawi,
tetapi dapat terjadi jarena pekerjaan Roh Kudus di dalam
diri murid-murid. Mereka harus melayani dengan kuasa Roh
Kudus. (Kisah Para Rasul 1:8)
Di tengah dunia yang begitu sibuk sekarang ini, Tuhan
Yesus terus memanggil orang-orang untuk dimuridkan dan
dibentuk oleh Firman dan Roh Kudus untuk menjadi
alat-Nya menyampaikan kabar keselamatan kepada
orang-orang yang belum percaya. Murid-murid perlu
memberi diri agar Tuhan dapat dengan leluasa membentuk
hidupnya sehingga menjadi murid yang efektif di dalam
menyelesaikan Amanat Agung. Amin. (RD)