TAHUN 2025 ADALAH TAHUN PENUAIAN
– THE YEAR OF HARVEST-
(Ulangan 11:13-14 dan Yohanes 4:35)
SShalom Saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus!
Hari ini oleh kemurahan Tuhan kita telah menginjakkan
kaki di hari yang pertama di tahun 2025.
Nyanyi:
Kuatkan dan teguhkan hatimu
Jangan takut dan tawar hati
S'bab Tuhan besertamu
Kuatkan dan teguhkan hatimu
Yesus Tuhan berjalan di depanmu
B'rikan kemenangan
Coda
Yesus Tuhan berjalan di depanmu
B'rikan kemenangan
Memasuki tahun 2025 ini pesan Tuhan kepada kita terdapat
didalam Mazmur 27:14 TB2 yang berkata,
“Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!
Nantikanlah TUHAN!”
Nantikanlah Tuhan!
Orang yang menantikan Tuhan adalah orang yang
mengandalkan Tuhan, orang yang berharap kepada Tuhan.
”Beginilah firman TUHAN, ”Terkutuklah orang yang
mengandalkan manusia, yang bersandar pada kekuatan
manusia fana, dan yang hatinya menjauh dari TUHAN! Ia
akan seperti semak gundul di padang belantara, ia tidak
akan melihat datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di
tanah tandus di padang gurun, di padang garam yang tidak
berpenduduk.”
Yeremia 17:5-6 TB2
”Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN , yang
mempercayakan dirinya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon
yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya
ke tepi sungai, dan tidak takut akan datangnya panas
terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak khawatir
dalam tahun kekeringan, dan yang tidak berhenti
menghasilkan buah.”
Yeremia 17:7-8 TB2
Tahun 2025 adalah tahun yang penuh dengan ketidakpastian.
Bencana alam akibat perubahan iklim yang makin hebat,
peperangan yang makin intens, krisis ekonomi yang
semakin menjadi-jadi.
Lebih dari itu kita diingatkan bahwa kita sudah berada
di akhir dari akhir zaman. Sesuai dengan 2 Timotius
3:1-9 dikatakan bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya
sendiri dan menjadi hamba uang.
Mereka akan:
• Membual dan menyombongkan diri
• Menjadi pemfitnah
• Berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih
• Tidak peduli agama
• Tidak tahu mengasihi
• Tidak mau berdamai
• Suka menjelekkan orang
• Tidak dapat mengekang diri
• Garang
• Tidak suka yang baik
• Suka berkhianat
• Tidak berpikir panjang
• Berlagak tahu
• Lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah
• Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka,
tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya
• Walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat
mengenal kebenaran
• Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
Jadi memasuki tahun 2025, kita menghadapi kondisi yang
seperti itu. Karena itu seperti yang Tuhan pesankan
kepada kita: “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu! Nantikanlah TUHAN!”
Dalam menantikan pertolongan Tuhan, kita menguatkan dan
meneguhkan hati kita
Dalam menantikan pertolongan Tuhan, kita akan melakukan
seperti yang terdapat dalam Mazmur 123:2 TB2 yang
berkata:
“Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang
kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan
memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita
memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia
mengasihani kita.”
Mata kita tertuju kepada Dia, artinya kita harus
berharap hanya kepada Dia tidak kepada yang lain-lain.
Sampai Ia mengasihani kita artinya menjawab apa yang
menjadi pergumulan kita.
Mazmur 130:5-6 TB2 berkata,
“Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan
aku mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan
lebih daripada pengawal mengharapkan pagi, daripada
pengawal mengharapkan pagi.”
KESAKSIAN
Saya pernah mengalami apa yang dilukiskan sebagai 'pengawal
mengharapkan pagi.'
Pada waktu saya di SMP dulu, saya tergabung di kegiatan
Pramuka, singkatan dari Praja Muda Karana, yang artinya
rakyat muda yang suka berkarya.
Salah satu kegiatan Pramuka adalah berkemah. Dalam
berkemah ada permainan dimana kita akan diserang oleh
kelompok lain pada malam hari. Kalau ada barang kita
diambil oleh mereka, kita dinyatakan kalah.
Jadi kita harus waspada menjaga barang-barang kita
supaya kita tidak kalah. Untuk itu kita tidur bergantian.
Jadi ada yang tidur dan harus ada juga yang tetap
berjaga.
Saya merasakan pada waktu giliran jaga, itu sangat lama
rasanya. Kepinginnya cepat-cepat pagi.
Mengharapkan pertolongan Tuhan rasanya lebih lama
daripada pengawal mengharapkan pagi.
Mungkin hal yang seperti ini sedang kita alami sekarang
ini. Tetapi marilah kita terus melakukan seperti yang
tertulis dalam Mazmur 130:7-8 bahwa kita harus terus
berharap pada Tuhan. Sebab pada Tuhan ada kasih setia,
dan banyak sekali pembebasan dilakukan-Nya. Dia akan
membebaskan kita dari kesalahan kita.
Nyanyi:
Allah yang bela, siapa lawan dia
Lebih dari pemenang, dalam s'gala hal
Ku pasti dapat, lakukan semua
Yesus yang b'ri kekuatan
O terpujilah nama-Nya
Coda
Yesus yang b'ri kekuatan
O terpujilah nama-Nya
TAHUN 2025 - TAHUN PENUAIAN
Tema tahun 2025 adalah Tahun Penuaian – The Year of
Harvest. Ayat emasnya adalah Ulangan 11:13-14 dan
Yohanes 4:35. Sehubungan dengan Tahun Penuaian, kita
akan membahas tentang 2 hal, yaitu:
A. MENGENALI JENIS-JENIS TUAIAN
Alkitab menguraikan adanya beberapa jenis tuaian.
1. Tuaian Jiwa-jiwa
Sesuai dengan Matius 9:36-38, maka jiwa-jiwa yang
dimaksud adalah orang banyak yang tidak bergembala yaitu
mereka yang belum kenal Sang Gembala Agung yaitu Tuhan
Yesus.
Hari-hari ini Tuhan mengingatkan kita tentang 3 hal,
yaitu:
• Perhatikan tahun 2033
• Harvest Now
• Jesus for Everyone
Tuhan sedang berbicara kepada gereja-Nya di seluruh
dunia bahwa pada tahun 2033, pada tahun 2033, setiap
orang (everyone) akan mendapatkan kesempatan untuk
berjumpa secara autentik dengan Tuhan Yesus melalui
kuasa dan hadirat Roh Kudus.
Rick Warren mendapatkan bahwa goal untuk menyelesaikan
Amanat Agung adalah tahun 2033.
Ketika Tuhan Yesus ditanya oleh murid-murid-Nya tentang
tanda kedatangannya kembali, salah satunya Tuhan Yesus
menjawab dari Matius 24:14 TB2,
“Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia
menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah
tiba kesudahan”
Jadi kalau Injil Kerajaan sudah diberitakan di seluruh
dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa atau Amanat
Agung sudah selesai, maka sesudah itu Tuhan Yesus datang
kembali.
Kata “sesudah itu” artinya tidak ada seorangpun yang
tahu; bisa 1 bulan, 1 tahun, 5 tahun, tetapi yang jelas
tidak akan lama sebab Tuhan Yesus berkata, “Aku datang
segera”
Saya tidak pernah berkata bahwa Tuhan Yesus pasti datang
tahun 2033, itu tidak alkitabiah. Tetapi yang saya
katakan Tuhan Yesus bisa datang tahun 2033. Itu
alkitabiah, karena Tuhan Yesus bisa datang sewaktu-waktu.
Hari-hari ini penuaian jiwa yang terbesar dan yang
terakhir sedang terjadi. Harvest Now! Jesus for
Everyone!
Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 4:35 (TB2)
“Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah
musim menuai? Namun, Aku berkata kepadamu: Lihatlah
sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai”
Memasuki tahun 2025, kita diingatkan kembali agar kita
menyelesaikan Amanat Agung. Tugas utama kita sebagai
orang percaya, sebagai seorang murid, tidak melihat apa
profesi kita, adalah menyelesaikan Amanat Agung. Hal ini
sesuai dengan Matius 28:19-20 TB2,
“Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai akhir zaman.”
Menyelesaikan Amanat Agung artinya menjadikan semua
bangsa itu murid Tuhan Yesus.
Hanya murid yang bisa memuridkan. Karena itu kita harus
terlebih dahulu menjadi murid Tuhan Yesus .
1 Yohanes 2:6 TB2 berkata,
“Siapa yang mengatakan bahwa ia tinggal di dalam Dia, ia
wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
Kalau kita hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka
kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya. Kita adalah
murid-murid Tuhan Yesus.
Nyanyi:
Jesus For Everyone, Jesus For Everyone
Jesus For Everyone, Jesus For Everyone
2. Tuaian Buah Roh
Roma 7:4 TB2 berkata,
”Sebab itu, Saudara-saudaraku, kamu juga telah mati
terhadap hukum Taurat oleh tubuh Kristus, supaya kamu
menjadi milik orang lain, yaitu milik Dia, yang telah
dibangkitkan dari antara orang mati, agar kita berbuah
bagi Allah”
Jadi kita yang telah dibebaskan dari kuasa dosa,
hidupnya harus “berbuah bagi Allah”. Buah harus dituai,
artinya harus menghasilkan tuaian buah Roh. Dengan kata
lain, dalam hidup kita harus ada buah Roh.
Galatia 5:22-23 berkata,
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai
sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang
menentang hal-hal itu”.
Salah satu aspek dari buah Roh adalah kelemahlembutan
yang dapat diartikan juga sebagai kerendahan hati
(humility). Kita semua harus rendah hati. Jangan
sombong. Jangan congkak. Karena “Allah menentang orang
congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati”. Ini
dituliskan di 2 ayat yaitu 1 Petrus 5:5 dan Yakobus 4:6.
Ini berarti peringatan yang sangat serius dari Tuhan.
“Setiap orang yang tinggi hati menjijikkan bagi TUHAN;
ia pasti tidak akan luput dari hukuman.”
Amsal 16:5 TB2
“Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati
mendahului kejatuhan.”
Amsal 16:18 TB2
Karena itu saya mengingatkan kepada kita semua, jangan
sombong, jangan congkak, jangan tinggi hati
3. Tuaian Berkat
Sesuai dengan Ulangan 6:6-11 dikatakan bahwa Tuhan akan
memberikan kepada umat-Nya, yaitu kepada kita semua,
kota yang tidak mereka dirikan, rumah yang tidak mereka
isi, sumur yang tidak mereka gali dan kebun anggur yang
tidak mereka tanam.
Meskipun melibatkan usaha manusia, tuaian berkat bagi
kita sesungguhnya adalah anugrah Tuhan. Mengenai
melibatkan usaha manusia, kita harus mengingat apa yang
dikatakan Amsal 10:22 TB2 yang berkata,
“Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, jerih payah tidak
akan menambahinya.
Disini dikatakan, bukan karena jerih payah itu yang
membuat kita jadi kaya, tetapi semata-mata karena berkat
Tuhan. Namun kita harus rajin dan tekun melakukan tugas
kita, bekerja keras dan cerdas, bukan bermalas-malasan.
Katakan Amin!
Jadi kalau kita menerima tuaian berkat, sesuai dengan
Ulangan 6:12 dikatakan, “jangan sampai kita melupakan
Tuhan”.
Firman Tuhan berkata dalam Yesaya 60:1 TB2,
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang,
dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”.
Kalau kita lakukan itu, maka kita akan mengalami seperti
Yesaya 60:5 TB2 yang berkata,
”Pada waktu itu, engkau akan heran melihat dan
berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar
hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih
kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan berpindah
kepadamu”.
Sesuai dengan yang dikatakan dalam Yesaya 61:6, maka
kalau kita disebut imam Allah dan menjadi pelayan Allah,
maka kita akan menikmati kekayaan bangsa-bangsa dan akan
memegahkan diri dengan segala harta benda mereka.
Haleluya!
Tuhan mengingatkan kita bahwa “tuaian berkat” yang
diberikan kepada kita bukan hanya untuk pribadi kita,
tetapi lebih dari itu untuk menyelesaikan Amanat Agung.
Katakan Amin!
4. Tuaian di Bumi
Sesuai dengan Wahyu 14:18-20 TB2 bahwa di akhir zaman,
malaikat Allah akan menuai di bumi dengan mengumpulkan
orang fasik untuk penghukuman Allah. Dalam ayat-ayat ini
dikatakan,
”Seorang malaikat yang lain lagi datang dari mezbah. Ia
berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring
kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya:
”Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah
buah-buah pokok anggur di bumi, karena buahnya sudah
masak.” Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas
bumi, dan memotong buah pokok anggur di bumi dan
melemparkannya ke dalam gilingan besar, yaitu murka
Allah.
Buah-buah anggur itu digiling di luar kota dan dari
gilingan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang
kuda dan jauhnya tiga ratus kilometer”.
Ada yang menafsirkan bahwa ini adalah perang Harmagedon.
Hari-hari ini kita sedang melihat peperangan antara
Israel melawan Hamas, Hizbullah, Houthi, Iran yang makin
intens. Demikian juga perang antara Rusia dan Ukraina
yang tensinya makin tinggi. Semua yang terjadi ini pada
akhirnya akan menuju perang besar yaitu perang
Harmagedon. Mungkin itu juga yang dikatakan orang Perang
Dunia Ketiga.
Penuaian jiwa akan berjalan paralel dengan
goncangan-goncangan.
Nyanyi:
Kuasa-Nya dicurahkan, berkat-Nya dilimpahkan
Penuaian besar sungguh terjadi
S'gala bangsa 'kan datang menyembah Yesus Tuhan
Kemuliaan Tuhan t'lah turun
Coda
Kemuliaan Tuhan t'lah turun
Kemuliaan Tuhan t'lah turun
B. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM TAHUN PENUAIAN
1. Akan Terjadi Pencurahan Roh Kudus yang Dahsyat
Panen dapat dituai apabila ada hujan awal yang fungsinya
adalah untuk menggemburkan tanah dan hujan akhir yang
fungsinya untuk menyiapkan tuaian.
Ulangan 11:13-14 TB2 berkata,
“Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang
kusampaikan kepadamu pada hari ini, dengan mengasihi
TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap
hatimu dan segenap jiwamu, maka Ia akan memberikan hujan
untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir,
sehingga engkau dapat mengumpulkan gandum, anggur dan
minyakmu”
Yang dimaksudkan dengan “hujan akhir” adalah pencurahan
Roh Kudus di hari-hari terakhir ini yang akan
mempersiapkan tuaian jiwa yang terbesar dan terakhir.
Itu adalah Pentakosta Ketiga.
Pada tanggal 23-25 Oktober 2024 diadakan Simposium
Pentakosta Ketiga di Church of God Cleveland, Tennessee.
• Simposium Pentakosta Ketiga artinya hanya membicarakan
Pentakosta Ketiga. Ini adalah hari yang bersejarah.
• Pertanyaannya: Mengapa harus di Amerika?
Hal ini sesuai dengan nubuatan Cindy Jacobs bahwa
gerakan Pentakosta Ketiga adalah dari Timur ke Barat,
lalu kembali ke Yerusalem. Yang dimaksudkan dengan
'barat' adalah Amerika Serikat. Jadi dari Amerika
Serikat, Pentakosta Ketiga akan menyebar ke seluruh
dunia.
2. Tahun Penuaian adalah Hukum Tabur Tuai
Seperti yang terdapat dalam Galatia 6:7b-10 TB2,
“Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan
dituainya. Sebab, siapa yang menabur dalam dagingnya, ia
akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi siapa yang
menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari
Roh itu.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila
sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak
menyerah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi
kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang,
tetapi terutama kepada saudara-saudara seiman kita”.
Memasuki tahun 2025, kita akan menuai apa yang ditabur
di tahun 2024. Saya berdoa supaya kita menuai yang baik
karena kita menabur yang baik.
Nyanyi:
Hosana, Hosana di tempat yang tinggi
Hosana, Hosana, dihati yang suci
Selamat Tahun Baru 2025
Tahun Penuaian, The Year of Harvest
Tuhan Yesus memberkati kita semua berlimpah-limpah.
Amin.