“TAHUN AYIN CHET (5778), TAHUN PERMULAAN YANG BARU!”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Hari ini adalah hari yang berbahagia buat kita semua.
Pada hari ini kita memperingati bersama-sama ulang tahun
gereja ini. Tanggal 4 September 2017, gereja kita tepat
berusia 29 tahun. Saya mengucapkan, “Selamat ulang tahun
yang ke-29 buat Saudara. Saudara diberkati
berlimpah-limpah-limpah-limpah!”.
Saudara, tanggal 4 September 29 tahun yang lalu itu
jatuh pada hari Minggu, dan tahun ini jatuh pada hari
Senin. Kalau boleh saya tahu berapa diantara kita yang
pada 29 tahun yang lalu datang pada kebaktian pertama
tersebut? Saudara, ini sesuatu yang luar biasa, dimulai
dengan satu gereja di Karsa Pemuda, dalam waktu 29 tahun
sudah berkembang menjadi sekitar 950 gereja. Dari 400
orangsekarang sudah lebih dari 250.000 orang. Dan COOL
nya sekitar 6.000 kelompok sel hari-hari ini. Belum lagi
jaringan-jaringan di dalam negeri maupun di luar negeri,
Tuhan memang terus menuntun gereja ini dan kita
bersukacita serta berterima kasih kepada Tuhan. Semua
ini karena Tuhan. Saya bersama semua termasuk yang
awal-awal, kita semua tidak ada apa-apanya. Kita camkan
baik-baik, semua karena Tuhan Yesus!
Saudara, memasuki bulan September ini selain merayakan
ulang tahun yang ke-29 dari gereja ini, tetapi memasuki
bulan September ada sesuatu yang luar biasa juga, yaitu
dari tgl 21 September 2017 – 9 September 2018; kalender
orang Ibrani memasuki tahun 5778. Mereka sebutkan dengan
Tahun Ayin Chet (78). 70 itu berbicara tentang sebuah
mata, yaitu mata Tuhan.
Kalau Saudara membaca dari Mazmur 33:18 dan Mazmur 32:8,
di situ dikatakan, “Mata Tuhan tertuju kepada mereka
yang takut akan Dia dan kepada mereka yang berharap akan
kasih setia-Nya.” Ada berapa banyak diantara Saudara
yang takut akan Tuhan? Ada berapa banyak diantara
Saudara yang berharap hanya kepada kasih setia-Nya?
Berarti mata Tuhan tertuju kepada kita semua. Dia mau
memberikan nasehat, Dia mau mengajar, Dia mau
menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Ada berapa
banyak diantara Saudara yang mau diajar Tuhan? Mau
dinasehati? Mau ditunjukkan jalan yang harus ditempuh?
Saudara, ini hanya bisa kita mengerti kalau mata kita
tertuju kepada Dia. Saya percaya orang yang takut akan
Tuhan, orang yang berharap kepada kasih setia-Nya, pasti
matanya akan selalu tertuju kepada Dia. Amin!
TAHUN AYIN CHET (5778)
Saudara, Tuhan akan menuntun kita melalui Chet atau
angka 8 tadi. Saudara, angka 8 ini adalah:
1. Permulaan Yang Baru
Angka 7 adalah angka tertinggi, sehingga angka 8 ini
bisa disamakan dengan angka 1, yaitu angka awal
permulaan yang baru. Nah, ini adalah pesan-pesan Tuhan
buat kita memasuki permulaan yang baru:
- 2 Kor 5:17, Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia
adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
Saudara yang sudah ada di dalam Kristus, adalah ciptaan
yang baru. Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang
baru sudah datang. Karena itu kita tidak boleh lagi
menggunakan sifat yang lama kita, yaitu sifat kedagingan.
Dari Galatia 5:19-21 dikatakan, “Perbuatan daging telah
nyata: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati,
amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan
sebagainya. Terhadap semuanya ini kuperingatkan kamu --
seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa
melakukan hal-hal demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah.”
Saya berdoa, pesan Tuhan buat kita semua, “Tanggalkan
sifat lama kita!”. Mungkin ada diantara kita yang masih
mempertahankan itu, hari ini kita diingatkan kembali,
“Tanggalkan itu!”. Karena kalau kita terus melakukan hal
itu, kita tidak akan mendapatkan bagian dalam Kerajaan
Allah. Tetapi saya percaya jemaat di tempat ini semua
termasuk dalam Kerajaan Allah. Kita akan bersama-sama
Tuhan Yesus selama-lamanya!
Sekali lagi saya mau bertanya, ada berapa banyak orang
yang takut akan Tuhan dan berharap kepada kasih
setia-Nya? Ini pesan Tuhan buat kita:
- Yesaya 43 –19, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang
baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu
mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang
gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”
Saudara, Tuhan sedang membuat jalan di padang gurun dan
sungai-sungai di padang belantara! Ini kalau dilihat
dulu adalah sesuatu yang mustahil bisa dilakukan. Ini
sesuatu yang mustahil, tetapi Tuhan sediakan.
Hari-hari ini, apa yang menurut Saudara mustahil dan
tidak mungkin; “Mana mungkin penyakit saya disembuhkan?....Mana
mungkin keluarga saya dipulihkan?...Apalagi pekerjaan
saya? Sudah tidak ada harapan! Tidak mungkin!...Tidak
mungkin!”. Saudara, hari-hari ini Saudara diberikan
Tuhan sesuatu yang mungkin! Tidak ada yang mustahil
bagi-Nya!
2. Melampaui Dimensi Jasmaniah
Angka 8 ini juga berbicara mengenai sebuah dimensi yang
melampaui sesuatu yang jasmaniah atau lahiriah. Saudara,
kita sedang memasuki dimensi supra-natural Roh Kudus.
Kita sedang memasuki dimensi yang baru dari Roh Kudus.
Karena itu hari-hari ini selalu saya katakan kepada
Saudara, “Kita sedang memasuki Pentakosta yang ke-3!”.
AMIN!
Saudara akan mengalami hal-hal yang supra-natural. Yang
tadi, “Mana mungkin?,…Mana mungkin?...”, apa yang belum
pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh
telinga, belum pernah timbul dalam hati, itu disediakan
bagi mereka yang mengasihi Dia. Ada berapa banyak yang
mengasihi Tuhan? Itulah yang akan Saudara dapatkan!
Itulah yang akan Saudara alami. Amin!
Tadi kita sudah renungkan bersama-sama bahwa kita tgl 4
September 2017 sedang memasuki usia yang ke-29 tahun.
Berarti sekarang, hari-hari ini kita memasuki tahun yang
ke-30 bagi gereja ini. Angka 30 ini juga berbicara
tentang permulaan yang baru. Sebagai contoh:
• Tuhan Yesus mulai melayani umur 30 tahun
• Daud menjadi raja mulai umur 30 tahun
• Yusuf menjadi orang kedua di Mesir mulai umur 30 tahun
Jadi saya tahu pesan Tuhan buat kita semua di gereja ini,
kita sekarang sedang dibawa oleh Tuhan memasuki satu
permulaan yang baru.
Lebih daripada itu kalau Saudara melihat angka 30 dan
melihat generasi-generasi, saya mau bertanya ada berapa
yang umurnya antara 17 – 36 tahun (Millenial Generation)
di tempat ini? Ini adalah buat Saudara! Tadi dikatakan
Tuhan Yesus, Daud, Yusuf memulai sesuatu ketika berumur
30 tahun. Jadi ini berbicara tentang Saudara. Mungkin
berbicara dalam karir Saudara atau apa saja hari-hari
ini, karena itu tidak heran seperti Bapak Jokowi sering
saya dengar selalu bicara, “Generasi Millenial…Generasi
Millenial..”, tetapi Generasi Millenial yang positif dan
Saudara yang positif. Yaitu responnya! Apakah dia
responnya tentang hal-hal yang di atas atau yang di bumi?
Sudah saya katakan satu bulan yang lalu ketika Daud
dikejar-kejar oleh Saul mau dibunuh dan dia harus lari!...lari!...lari!...sampai
dia berpura-pura jadi orang gila. Susahnya luar biasa!
Tetapi pada suatu hari Tuhan memberikan kesempatan
kepada Daud untuk bisa membunuh Saul dan kesempatan itu
2 (dua) kali. Jenderal-jenderalnya ketika diberikan itu
berkata, “Tuanku Daud, ini memang kesempatan yang
diberikan Tuhan kepada kita. Habisi saja! Kalau kita
habisi dia, selesai! Kita yang selama ini dibuat susah,
harus lari…Paduka juga harus berbuat seolah-olah menjadi
orang gila, orang tidak waras. Ini akan selesai!”.
Saudara, Daud mungkin pada waktu itu berpikir, “Apa iya
benar?...Apa ini benar?”. Akhirnya dia memotong punca
jubah Saul. Pada waktu dia memotong, apa yang terjadi?
Hatinya berdebar-debar! Dan Saudara, semua orang…saya
katakan semua orang, kalau mau melakukan sesuatu yang
tidak berkenan di hati-Nya Tuhan, Tuhan pasti berikan
alarm yang seperti ini, yaitu hatinya berdebar-debar!
Ada berapa banyak Saudara yang sering mengalami hal yang
seperti itu? Benar! Kalau kita sudah tahu hati kita
berdebar-debar, jangan diteruskan! Apa saja! Ini alarm
dari Tuhan! Tapi kalau ini Saudara terobos terus, alarm
itu makin lama makin hilang. Awalnya berdebar tetapi
lama-lama hilang berdebarnya. Jadi apa pun yang Saudara
lakukan semuanya OK! Itu perkara-perkara yang di bumi!
Tetapi kalau kita mencari perkara-perkara yang di atas,
pada waktu kita berdebar-debar kita tahu Tuhan menyuruh
kita stop! Jangan lanjutkan, diam dulu!
Dan itu yang dilakukan Daud. Daud berkata, “No! Aku
tidak mau membunuh Saul. Biar Tuhan saja yang bunuh.
Kamu tahu tidak, orang yang menjamah orang yang diurapi
Tuhan tidak akan luput dari hukuman!”. Daud tahu, itu
adalah perkara-perkara yang di atas bukan yang di bumi.
Dia tetap berkata, “Biar Tuhan sendiri yang membunuhnya,
mungkin ajalnya sudah sampai. Atau dia masuk dalam
peperangan dan dia hilang. Terserah….apa saja. Pokoknya
bukan saya!”. Saudara, itulah yang menyenangkan hati
Tuhan. Daud melakukan perkara-perkara yang di atas,
bukan yang dibumi. Lalu apa yang terjadi? Daud dikatakan,
“Ini adalah orang yang berkenan dihati-Ku!”. Daud juga
diberikan hadiah yang luar biasa selama hidupnya maupun
setelah dia meninggal; di mana Tuhan meninggikan dia.
Orang yang berkenan kepada Tuhan akan seperti itu. Ada
berapa banyak diantara Saudara yang mau jadi orang yang
berkenan di hati Tuhan? Saya rindu supaya apa yang Tuhan
Yesus katakan kepada Daud juga Tuhan katakan kepada saya,
“Aku telah menemukan Daud bin Isai, orang yang berkenan
di hati-Ku karena melakukan segala kehendak-Ku”. Saya
rindu Tuhan berbicara itu kepada saya, “Aku telah
menemukan Niko bin Njotorahardjo, orang yang berkenan di
hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku”. Apakah
Saudara rindu seperti itu?
Kesaksian Benny Hinn
Mengenai memasuki permulaan yang baru dan memasuki
dimensi yang melampaui sesuatu yang jasmaniah atau
lahiriah, Tuhan mengingatkan saya kisah tentang Benny
Hinn. Mungkin saya sudah pernah menceritakannya, tetapi
saya harus mengingatkannya kembali. Kalau saya lihat
pelayanan Benny Hinn itu sudah sampai di angka 7. Siapa
yang seperti dia dipakai Tuhan secara luar biasa? Tetapi
sayang, di tengah-tengah dia sudah memasuki angka 7 yang
luar biasa tiba-tiba dia berbuat sesuatu yang tidak
menyenangkan hati-Nya Tuhan. Dia bersaksi sendiri dan
saya tidak akan sebutkan. Pokoknya sesuatu yang tidak
menyenangkan hati-Nya Tuhan. Dan dia memang mulai sadar
akan hal itu, sampai suatu hari dia harus mengalami
operasi jantung.
Dan pada saat dia selesai dioperasi, dia diberi satu
penglihatan oleh Tuhan. Apa yang dia lihat?
Dia melihat pintu Sorga di mana Tuhan Yesus berdiri di
depannya. Di sebelah Tuhan Yesus ada seorang wanita yang
sedang memainkan piano dan dia melihat orang-orang antri
untuk masuk dalam pintu gerbang. Mereka semua pakai
pakaian putih. Siapakah mereka itu? Berpakaian putih
artinya mereka sama seperti kita-kita.
Satu-persatu datang ke hadapan Tuhan Yesus. Kalau lagu
yang dimainkan wanita tadi indah maka pintu Sorga
terbuka dan orang itu masuk dalam Sorga. Tetapi
sebaliknya kalau lagu yang dimainkan nadanya mengerikan,
maka tiba-tiba Iblis datang dan orang yang berpakaian
putih itu diseret dan dibawa ke Neraka. Benny Hinn kaget
melihat itu dan gemetaran! Dia melihat hanya 20% yang
masuk Sorga. Ketika gilirannya tiba, dia gemetar,
“Waduh, saya bagaimana ya? Saya sudah melakukan hal-hal
yang seperti ini…gimana?”. Tetapi sebelum wanita itu
memainkan pianonya tiba-tiba dia sadar dan Tuhan berkata
kepadanya, “Aku berikan kepadamu kesempatan yang kedua…The
second chance. Jangan sia-siakan! Kamu hati-hati!”.
Saudara, saya percaya itu yang disebutkan sekarang dia
sedang memasuki angka 8, permulaan yang baru!
Saya tidak tahu adakah diantara Saudara yang seperti itu.
Ketika Saudara sudah berada di puncak yang luar biasa,
karir Saudara hebat, tetapi tiba-tiba Saudara melakukan
kesalahan dan mungkin saat ini Tuhan sudah berbicara
kepada Saudara, “Aku memberikan kesempatan yang kedua
kepadamu. Jangan sia-siakan!”. Saudara yang dikasihi
Tuhan, hari ini saya mau beritahu Saudara, kita harus
jaga hidup ini baik-baik. Mungkin kita pernah berbuat
salah, tetapi yang penting kita bertobat. Dan pada saat
Tuhan berkata, “Aku memberikan kesempatan yang kedua
kepadamu, jangan sampai disia-siakan”. Amin!
Kisah Ayub
Tuhan juga ingatkan tentang Ayub mengenai permulaan yang
baru dan memasuki dimensi yang melampaui dari yang
jasmaniah itu. Kita tahu Ayub adalah orang yang dikasihi
Tuhan karena dia saleh, jujur, takut akan Tuhan dan
menjauhi kejahatan. Jadi kalau saya katakan hidup Ayub
pada waktu itu sudah sampai pada angka 7, angka yang
tertinggi! Mengapa? Sebab Tuhan sendiri yang berkata
begini kepada Iblis, “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku
Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang
demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan
menjauhi kejahatan” (Ayub 2:3). Siapa yang seperti dia?
Tidak ada! Dan Ayub diberkati secara materi luar biasa.
Jadi kalau seperti saya katakan, Ayub pada waktu itu
sudah sampai di angka 7, tetapi ketika Iblis diizinkan
untuk menggocoh Ayub, Ayub mengalami sakit yang luar
biasa. Di tengah-tengah kesakitannya, di tengah-tengah
dia berdialog dengan teman-temannya dan dengan Tuhan
akhirnya, dia berkata ini, “Hanya dari kata orang saja
aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku
sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut
perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan
abu.” (Ayub 42:5-6).
Saudara, setelah proses ini Ayub memasuki permulaan yang
baru. Dan setelah dia mendoakan ketiga temannya yang
tadinya mengejek dia dan mengeluarkan kata-kata yang
tidak baik, Ayub dipulihkan. Bahkan bukan hanya pulih,
tetapi Ayub diberkati 2x lipat! Dia memasuki satu
permulaan yang baru!
Banyak orang kristen yang senang di zona aman, di zona
nyaman, di comfort zone, “Wah, ini enak…Jangan
ganggu-ganggu saya. Saya sama Tuhan baik…enak”. Saya mau
beritahu, Saudara yang mungkin keadaannya seperti itu,
Saudara mungkin seperti Ayub, “Selama ini aku mendengar
tentang Tuhan dari kata orang.” Tetapi saya percaya
kalau Saudara sudah memasuki satu proses seperti Ayub
contohnya, Saudara akan berubah. “Dulu aku merasakan dan
mendengar Engkau dari orang lain, tetapi sekarang aku
ketemu dengan Engkau sendiri”.
Karena itu, proses adalah baik buat kita. Meski Saudara
tidak amin-kan ini, Saudara tetap akan diproses! Saya
tidak tahu ada berapa banyak diantara Saudara yang
sedang mengalami proses hari ini, mungkin Saudara
merasakan betapa beratnya menjalani proses yang luar
biasa dalam hidup ini, tetapi ketahuilah Tuhan sedang
mempersiapkan Saudara untuk memasuki angka yang ke-8,
yaitu permulaan yang baru. Saudara akan ketemu dan punya
pengalaman dengan Tuhan Yesus secara pribadi. Haleluya!
Sejarah Perjalanan GBI Jl. Jend. Gatot Subroto
Saudara, pada kesempatan ini di umur yang ke-29 tahun,
kita perlu juga bernostalgia dengan gereja ini. Saya
ingat ketika Tuhan memanggil saya menjadi hamba Tuhan,
saya dipilih oleh Tuhan untuk menjadi alat-Nya untuk
merestorasi Pondok Daud. Saya ingat pada waktu itu saya
ada di Surabaya, selesai saya memimpin pujian saya duduk
karena ada seorang hamba Tuhan dari Belanda yang bernama
Schenk yang akan berkhotbah. Jadi saya duduk di belakang
dan dia menggantikan tempat saya di mimbar. Pada saat
dia akan memulai khotbahnya tiba-tiba dia berhenti dan
melihat saya, lalu dia lari dan tumpang tangan atas saya.
Pada waktu itu ada satu nubuatan buat saya, “Aku telah
menetapkan engkau untuk menjadi alat-Ku untuk membawa
umat-Ku masuk dalam hadirat-Ku!”. Saya tahu bahwa ini
adalah yang sekarang Tuhan berikan kepada kita,
Restorasi Pondok Daud. Saat ini hamba Tuhan Schenk ini
sudah dipanggil Tuhan dan bersama Tuhan sekarang.
Ada satu lagi hamba Tuhan yang bernama Bapak Damaris,
mungkin ada yang tahu tentang Pak Damaris. Beliau juga
sudah dipanggil Tuhan. Pada suatu hari dia datang ke
rumah dan berkata kepada saya. Dia seperti ayah saya,
“Niko, kamu kesini, Nik. Saya mau bicara sama kamu,
duduk di sini…Begini ya, Tuhan ini memilih kamu untuk
menjadi alat-Nya dalam Restorasi Pondok Daud. Kamu
diminta untuk jadi fulltime. Kamu harus jadi fulltime.
Kamu adalah orang pertama di Indonesia kalau kamu
menerima pelayanan ini. Kamu nanti akan sama dengan saya.
Saya dulu penginjil pertama di Indonesia. Sehingga kalau
saya khotbah di gereja-gereja, pendetanya menjabat
tangan saya dan berkata, “Terima kasih, Broer!”. Sesudah
itu, saya pulang. Karena itu dapur saya sering tidak
berasap karena cuma diberikan ucapan terima kasih. Dan
kamu bisa seperti ini, kamu siap, ndak?”
Saya hanya menjawab, “Ya siap, om”. Saudara tahu kenapa
saya jawab siap? Ketika saya dipanggil menjadi hamba
Tuhan, saya mengalami sesuatu yang luar biasa. Saya tahu
bahwa saya ini hamba Tuhan yang dipaksa Tuhan untuk
menjadi hamba Tuhan. Mulanya saya menolak untuk menjadi
hamba Tuhan. Tahukah Saudara apa yang terjadi? Saya
mengalami apa yang disebut dengan “Ludes…des!”.
• “Des” yang pertama…itu kalau Tommy Smith
menterjemahkan saya di Amerika, dia katakan, “The first
‘des’…” saya dibuat habis samasekali. Dalam tempo
beberapa bulan semua habis!
• “Des” yang kedua, “The second ‘des’…”, ditambah hutang!
Itulah keadaan saya.
Jadi pada waktu Pak Damaris ngomong, “Kamu siap tidak?”,
ya saya siap saja, sebab memang sudah habis semua malah
ditambahi hutang!
Saudara, itu pengalaman saya. Kalau Saudara membaca Kis
15:15-18, di situ dikatakan bahwa Tuhan sendiri yang
akan merestorasi Pondok Daud dan saya hanya alatnya.
Untuk apa? Supaya semua orang lain mencari Tuhan dan
segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut
milik-Ku, supaya semua mencari Tuhan. Artinya, Restorasi
Pondok Daud ini Tuhan jadikan alat supaya setiap lutut
bertelut, setiap lidah mengaku Yesus adalah Tuhan. Amin!
Saudara, DNA gereja ini adalah Restorasi Pondok Daud.
Tuhan memberikan definisi tentang Pondok Daud sebagai
berikut:
1. 25 tahun Pertama (1988 – 2013)
Pengertiannya adalah doa, pujian dan penyembahan
bersama-sama dalam unity siang dan malam.
Periode 25 tahun pertama ini terbagi menjadi 5 (lima)
tahap restorasi, yaitu:
a. 5 tahun pertama (tahun 1988 – 1993), yang direstorasi
adalah pujian dan penyembahan.
b. 5 tahun yang kedua (tahun 1993 – 1998), yang
direstorasi itu adalah doa. Jadi doa, pujian dan
penyembahan yang direstorasi.
c. 5 tahun yang ketiga (tahun 1998 – 2003), yang
direstorasi adalah unity. Sehingga menjadi doa, pujian
dan penyembahan dalam unity.
d. 5 tahun yang keempat (tahun 2003 – 2008), pemantapan
dari doa, pujian, penyembahan dalam unity.
e. 5 tahun yang kelima (tahun 2008 – 2013). Tuhan
tambahkan yang siang dan malam, itu berbicara tentang
keintiman.
2. 25 tahun Kedua (2013 - sekarang)
Tuhan tambahkan pengertiannya. Pondok Daud itu berbicara
tentang kita-kita ini yang harus menjadi
prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa,… Berarti
kita keluar sebagai pemenang! Kita harus keluar sebagai
pemenang! Kita harus menjadi prajurit-prajurit Tuhan
yang gagah perkasa yang mempunyai gaya hidup berdoa,
memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam
dan yang melakukan kehendak Tuhan pada zaman ini. Amin!
Secara pribadi Saudara harus melakukan kehendak Tuhan
pada zaman ini. Apa pun yang Saudara lakukan, Saudara
menghadapi masalah atau apa saja, Saudara harus
meresponi dengan benar, yaitu harus sesuai dengan
kehendak Tuhan. Harus sesuai dengan apa yang tadi
dikatakan, yaitu kita harus mencari perkara-perkara yang
di atas. Amin!
Tetapi secara umum, Tuhan berikan kepada saya; yang
dikehendaki Tuhan pada zaman ini adalah kita sedang
memasuki Pentakosta yang ke-3! Kita sedang memasuki satu
era penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir
sebelum Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua.
Saudara harus siap! Ada berapa banyak yang mau menjadi
saksi Tuhan Yesus? Kita sedang memasuki masa ini. Sesuai
dengan Yoel 2:28-32, yang terjadi pada waktu Pentakosta
yang ke 3 adalah:
1. Anak-anak, pemuda dan orang tua akan dipakai Tuhan
secara luar biasa.
2. Mujizat-mujizat terjadi luar biasa.
3. Goncangan-goncangan juga terjadi luar biasa. Dari
ketiga hal di atas terjadilah yang ke-empat sesuai
dengan Yoel 2:32 sbb:
4. Akan banyak yang berseru kepada Nama Tuhan dan mereka
yang berseru kepada Nama Tuhan, mereka akan diselamatkan!
Khotbah Bpk. Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 10 September 2017