TANDA-TANDA KEDATANGAN TUHAN YESUS TELAH SEMAKIN NYATA
Shalom jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus,
Pada tanggal 17 Agustus 2020, kita merayakan Ulang Tahun
Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75.
Seperti Tuhan memberikan kepada kita kemerdekaan; yaitu
merdeka dari penjajahan hukum dosa dan hukum maut,
demikian juga Tuhan sudah memberikan kemerdekaan bagi
bangsa Indonesia dari segala bentuk penjajahan.
Dirgahayu Republik Indonesia!
Dalam masa pandemi Covid-19 ini, kita harus melakukan
seperti yang tertulis dalam Yeremia 29:7, yaitu
mengusahakan kesejahteraan negara di mana kita tinggal,
dan berdoa untuk negara kita kepada Tuhan. Sebab
kesejahteraan negara Indonesia yang tercinta ini adalah
kesejahteraan kita semua……. Yang mau melakukan ini
katakan: “Amin!”
PENGURAPAN UNTUK MENJADI BAIT ALLAH
Rasul Paulus berkata:
“Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan
bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?” 1 Korintus 3:16
Pada saat kita bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus,
maka Roh Kudus - Roh Allah - masuk ke dalam hati kita,
dan kita menjadi bait Allah. Mari kita katakan
bersama-sama:
“Saya adalah Bait Allah!”
Alkitab mencatat bahwa:
“Roh, yang memberi hidup - yang ada di dalam kita -
telah memerdekakan kita dalam Kristus dari hukum dosa
dan hukum maut.” Roma 8:2
Kita sebagai bait Allah harus hidup dipimpin oleh Roh
Kudus, bukan hidup menurut daging. Roma 8:13 berkata,
“Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati;
tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan
tubuhmu, kamu akan hidup.”
Salah satu peranan dari Roh Kudus dalam kehidupan kita
adalah bahwa Roh Kudus akan mengurapi kita. Pengurapan
yang berasal dari Roh Kudus ini akan:
• Mengajar kita dalam setiap pemikiran, keputusan dan
langkah yang harus diambil. (1 Yohanes 2:27)
• Memberikan kepada kita kuasa untuk menjadi saksi Yesus
dalam menyelesaikan Amanat Agung.
Di era Pentakosta Ketiga ini, didalam menyelesaikan
Amanat Agung, Tuhan menyediakan pengurapan dan kuasa
yang double portion kepada kita. Kita akan melakukan apa
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus pada waktu Dia ada di
bumi ini, bahkan hal-hal yang lebih besar dari pada itu.
PERSEMBAHAN PEMBANGUNAN BAIT ALLAH
Daud adalah seorang yang sangat mengasihi Allah. Dia
rindu mendirikan bait Allah. Tetapi Tuhan tidak
mengijinkan, karena Daud adalah seorang prajurit yang
telah banyak menumpahkan darah. Tuhan mengatakan bahwa
yang akan mendirikan bait Allah adalah Salomo, anaknya.
Meskipun demikian Daud lah yang mempersiapkan segala
sesuatunya untuk membangun bait Allah itu, termasuk emas,
perak, tembaga, besi, kayu, batu permata. Lebih dari
pada itu, Daud juga membawa persembahan pribadi berupa
emas dan perak, untuk pembangunan tersebut.
Daud juga yang membuat blueprint proyek tersebut. Dia
berkata bahwa Tuhanlah yang memberikan ilham kepadanya
tentang detail dan pelaksanaan pembangunan tersebut.
Pada waktu Daud menantang bangsa Israel agar mereka juga
membawa persembahan untuk pembangunan bait Allah, bangsa
itu bersukacita. Mereka memberi dengan rela dan tulus
ikhlas. Demikian juga dengan raja Daud, dia sangat
bersukacita.
Untuk membangun bait Allah yang adalah tubuh kita ini,
syarat yang utama adalah mengasihi Tuhan. Karena kita
mengasihi Tuhan, maka kita akan mempersiapkan segala
sesuatu untuk membangun tubuh kita sebagai bait Allah,
yaitu membangun kerohanian kita.
Salah satunya dengan memberikan persembahan secara
materi kepada Tuhan dan kepada sesama. Memberi kepada
Tuhan dan kepada sesama bukan hanya tanggung jawab
orang-orang yang berkelimpahan secara materi, tetapi
juga orang yang berkekurangan.
Pada waktu kita memberi, seperti yang terjadi kepada
Daud dan bangsa Israel, maka kita akan mengalami
sukacita yang berlimpah. Filipi 4:4 berkata,
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi
kukatakan: Bersukacitalah!”
Dalam masa pandemi Covid-19 ini banyak orang yang
kehilangan sukacita. Itu memang adalah rencana iblis
untuk menghancurkan kita. Tetapi Tuhan memberikan kunci
untuk mengembalikan sukacita itu yaitu dengan cara
memberi.
MEMBANGUN MEZBAH BAGI TUHAN
Dalam 2 Tawarikh 3:1 tertulis bahwa Salomo mendirikan
bait Allah di Yerusalem, tepatnya di Gunung Moria, yaitu
di mana Tuhan menampakkan diri kepada Daud di tempat
pengirikan Ornan, orang Yebus. Jadi Daud yang menetapkan
lokasi dari bait Allah Salomo itu.
Bait Allah Salomo merupakan perpaduan dari Tabernakel
Musa dan Tabernakel Daud.
• Tabernakel Musa berbicara tentang hukum Allah,
sedangkan
• Tabernakel Daud berbicara tentang doa, pujian dan
penyembahan.
(2 Tawarikh 8:12-14)
Sebagai bait Allah, maka kita harus hidup taat kepada
firman Allah dan hidup dalam doa, pujian dan penyembahan.
Saya teringat kepada Alm. Bpk. Oktavianus, pendiri dari
YPPII Batu, Malang.
Setiap kali saya berkhotbah di kebaktian tahunan YPPII
di Batu, Malang - beliau selalu berkata: “Di dalam
ibadah itu ada 2 unsur. Unsur yang pertama: doa, pujian
dan penyembahan. Unsur yang kedua: pemberitaan firman
Tuhan. Itu saja... seperti di gerejanya Pak Niko...”
1. Gunung Moria Adalah Simbol Persembahan
Tempat itu adalah lokasi di mana Daud disuruh Tuhan
membuat mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan.
Setelah Daud melakukan itu, maka Tuhan mengabulkan doa
Daud untuk negeri itu. Dan tulah penyakit sampar yang
mengakibatkan 70.000 orang Israel mati, berhenti menimpa
orang Israel.
Tuhan minta agar kita mempersembahkan korban kepada
Tuhan, terutama di tengah-tengah pandemi ini supaya doa
kita dikabulkan Tuhan. Saya bersyukur kepada Tuhan
karena mayoritas gereja-gereja di Indonesia pada saat
pandemi COVID-19 justru mempersembahkan korban.
Bilangan Research Center melakukan sebuah penelitian dan
mendapati bahwa sekitar 75% dari gereja yang penerimaan
keuangannya menurun sampai dengan 60%, justru yang
paling banyak memberi;
• memberi kepada anggota gereja,
• memberi kepada masyarakat,
• memberi kepada gereja lain,
• melakukan kerjasama dengan pemerintah,
• dan melakukan pelayanan sosial.
Survei itu juga menemukan satu fakta yang menarik -
bahkan ini bagi saya suatu fenomena, yaitu bahwa gereja
dengan jumlah anak muda yang lebih banyak, dalam hal ini
anak muda berusia di bawah 21 tahun - terbukti lebih
murah hati dan lebih peduli. Wow!
Kemudian terjadinya kebangkitan gerakan doa antar
denominasi yang diikuti sebanyak 83,8 % gereja. Mereka
melakukan apa yang dikatakan Alkitab, yaitu bertekun
dengan sehati dalam doa bersama-sama. Untuk bisa unity
seperti ini perlu pengorbanan.
Saya percaya doa gereja-gereja Tuhan di Indonesia yang
mempersembahkan korban seperti itu - yang sekarang
berdoa agar pandemi segera berakhir dan tidak terjadi
resesi ekonomi - akan dikabulkan oleh Tuhan. Haleluya!
2. Gunung Moria Adalah Simbol Mengasihi Tuhan
Suatu ketika Tuhan meminta kepada Abraham untuk
mempersembahkan Ishak sebagai korban bakaran. Saya
percaya bagi Abraham hal ini pasti sulit untuk
dimengerti.
Ishak diberikan oleh Tuhan kepada Abraham dan Sara pada
masa tuanya, dimana mereka sudah tidak mungkin lagi
mempunyai anak. Ishak adalah anak tunggal mereka,
sehingga hati Abraham sangat melekat kepada Ishak. Namun
tiba-tiba Tuhan meminta kepada Abraham agar Ishak
dipersembahkan sebagai korban bakaran.
Dalam hal ini, Tuhan menguji Abraham; apakah Abraham
lebih mengasihi Tuhan dibanding mengasihi Ishak.
Ternyata dalam pergumulan yang sangat berat ini, Abraham
menang. Abraham lebih mengasihi Tuhan daripada mengasihi
Ishak. Supaya menjadi pemenang dalam pergumulan seperti
ini, diperlukan pengorbanan.
Setelah Abraham lulus dalam ujian ini, dia diberkati
oleh Tuhan berlimpah…. limpah… limpah…!
Untuk menerima pengurapan dan kuasa double portion,
Tuhan pasti akan menguji kita untuk melihat apakah kasih
kita kepada Tuhan melebihi kasih kita kepada yang
lainnya termasuk keluarga, uang, harta, kedudukan, harga
diri dan lain-lainnya. Kita harus keluar sebagai
pemenang dalam ujian ini.
Dalam Roma 12:1, kita diminta untuk mempersembahkan
tubuh kita ini sebagai korban persembahan yang hidup,
kudus dan berkenan kepada Tuhan. Sebab itu adalah ibadah
kita yang sejati.
Untuk mempersembahkan tubuh ini sebagai persembahan yang
hidup; artinya:
• tidak mati secara rohani
• tidak suam-suam kuku
• kudus, dan
• berkenan kepada Tuhan:
perlu pengorbanan.
Tidak benar kalau ada orang yang mempunyai pengertian
bahwa setelah lahir baru kita bebas melakukan apa saja
dengan alasan: pasti Roh Kudus yang menuntun, sehingga
Bapa akan tersenyum… Justru kita harus berusaha
sungguh-sungguh untuk mempersembahkan tubuh ini sebagai
persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan.
Dan untuk itu perlu pengorbanan.
TUHAN YESUS AKAN DATANG SEGERA
Pada awal tahun 2009, Tuhan berkata kepada saya dari
Wahyu 3:11a bahwa:
“Aku datang segera!”
Saya sudah sering mendengar kata-kata ini, tetapi pada
saat itu ada sesuatu yang lain. Saya gemetar dan saya
berkata kepada Tuhan: “Tuhan, apa yang akan Tuhan
kerjakan dan apa yang harus kami lakukan?”
Enam bulan kemudian baru Tuhan menjawab pertanyaan itu:
“Aku akan mencurahkan Roh-Ku!””
Pada saat Roh Kudus dicurahkan, akan terjadi seperti
yang terdapat dalam Yoel 2:28-32, yaitu terjadinya tiga
fenomena:
• Anak-anak, pemuda dan orangtua akan dipakai Tuhan
secara luar biasa.
• Mujizat akan terjadi secara luar biasa.
• Goncangan juga akan terjadi secara luar biasa.
Melalui ketiga tanda ini, nubuatan dalam Yoel 2:32 akan
terjadi; yaitu akan banyak orang yang berseru kepada
nama Tuhan. Dan mereka yang berseru kepada nama Tuhan
akan diselamatkan. Artinya akan terjadi penuaian jiwa
besar-besaran.
Pada tahun 2013, Tuhan berkata tentang pencurahan Roh
Kudus ini sebagai Pentakosta yang Ketiga. Ini sesuai
dengan nubuatan William Seymour pada tahun 1909; yaitu
kira-kira 100 tahun ke depan - yang berarti pada jaman
now - akan terjadi pencurahan Roh Kudus yang luar biasa
yang melebihi pencurahan Roh Kudus di Azusa Street.
Sejak saat itu saya terus menerus memperkatakan hal ini
.
Siapa yang mengira bahwa goncangan yang terjadi pada
tahun 2020, pada waktu era Pentakosta Ketiga ini; datang
dalam wujud pandemi COVID-19?
Di sini jelas bahwa pandemi COVID-19 ada hubungannya
dengan: “Aku datang segera.”
Pada waktu Tuhan Yesus ditanya oleh murid-murid-Nya:
“Apa tanda-tanda kedatangan-Mu dan tanda-tanda kesudahan
dunia ini? “ Tuhan Yesus menjawab dalam Matius 24:4-14,
yang juga terdapat di dalam Lukas 21:8-19, yang intinya
adalah:
• Goncangan terhadap orang percaya
• Goncangan terhadap semua orang yang di bumi
• Pemberitaan Injil meluas ke seluruh bumi.
Dalam goncangan tadi, salah satunya disebutkan penyakit
sampar, yang berarti COVID-19 termasuk di sini. Jadi
pandemi Covid-19 ini bagian dari tanda-tanda kedatangan
Tuhan Yesus untuk kali yang kedua.
Yang perlu diingat di sini adalah bahwa:
1. Kita tidak mengatakan bahwa setelah pandemi ini,
Tuhan Yesus pasti langsung datang kembali. Dalam hal ini
kita tidak pernah tahu.
2. Kita juga tidak berkata bahwa Tuhan Yesus pasti belum
datang setelah pandemi ini, atau masih lama setelah
pandemi ini berakhir. Dalam hal ini pun kita juga tidak
pernah tahu.
Yang penting adalah bahwa pandemi COVID-19 ini sebagai
warning kepada kita bahwa kedatangan Tuhan Yesus sudah
semakin dekat. Dalam kitab Wahyu tersebut Tuhan Yesus
berkata:
• “Aku datang segera,” sebanyak 4 kali.
• “Waktunya sudah dekat,” sebanyak 2 kali.
Apalagi hari-hari ini, pasti kedatangan Tuhan Yesus
sudah sangat… sangat… dekat.
Saya percaya orang yang merindukan kedatangan Tuhan,
seperti pada jemaat mula-mula yang selalu berkata:
“Maranatha” sebagai doa dan sebagai salam, pasti akan
lebih serius untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan
Yesus. Sehingga pada saat Dia datang kembali kita akan
mendengar suara penghulu malaikat, bunyi sangkakala dan
mendengar nama kita dipanggil. Haleluya!
Nyanyi:
Kalau bunyi sangkakala, kalau bunyi sangkakala.
Kalau bunyi sangkakala, kalau namaku dipanggil ku ada
Siapa yang percaya bahwa pada saat sangkakala berbunyi,
nama kita akan dipanggil; bahwa kitalah orang-orang yang
akan mendengar panggilan itu... Saudara boleh angkat
tangan.
Mari Saudara yang percaya, nyanyikan lagu ini bersama
saya:
Nyanyi:
Tak lama lagi kita bertemu Tuhan
Tak lama lagi kita bertemu Tuhan
Tak lama lagi kita bertemu Tuhan
Haleluya Haleluya kita bertemu Tuhan
---------------------------
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahadjo
Ibadah Minggu Online – 16 Agustus 2020