TEGAK KARENA KETULUSAN
“Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku,
Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk
selama-lamanya.
Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya
sampai selama-lamanya! Amin, ya amin.”
Mazmur 41:13-14
Orang yang hidup benar, tidak berarti akan disenangi dan
menjadi kawan bagi semua orang. Dengan orang-orang hidup
dalam kebenaran, ada beberapa orang lain yang merasa
terancam, tidak suka dan berusaha menganiaya orang benar
tersebut. Dalam kitab Mazmur 23:5a Daud menuliskan:
“Tuhan menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku.”
Ini menunjukkan bahwa ada musuh/lawan dalam hidup orang
benar.
Lebih lagi, ada ayat-ayat yang memberikan gambaran hal
yang mengerikan, yaitu adanya orang-orang yang dibunuh
karena Firman Allah dan kebenaran.
“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran,
karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan
dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.”
Matius 5:10-11
“Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima,
aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah
dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena
kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan
suara nyaring, katanya: “Berapa lamakah lagi, ya
Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi
dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam
di bumi?””
Wahyu 6:9-10
Ayat-ayat tersebut menjadi bukti bahwa ada orang-orang
yang memusuhi atau menjadi lawan kepada orang-orang
benar. Bahkan Yesus Kristus sendiri, sebagai teladan
untuk hidup dalam kebenaran, difitnah, menderita aniaya
dan mati dengan cara disalib.
DOA DAUD: DITEGAKKAN UNTUK MEMBALAS MUSUH
Dengan segala kelebihan yang dimiliki, Daud adalah
seorang manusia biasa. Dalam Mazmur 41 Daud menuliskan
pergumulannya ketika terbaring di tempat tidurnya karena
sakit dan mengetahui bahwa ada orang-orang mengatakan
hal-hal jahat tentang dirinya, dan menghendaki
kematiannya. Bahkan orang yang dekat dengan Daud,
mengkhianati dan menghendaki Daud mengalami celaka. Hal-hal
ini merupakan tekanan yang besar dan menyakitkan bagi
Daud.
Kemudian ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan,
memohon belas kasihan dan meminta Tuhan untuk memberikan
pembelaan. Daud menaikkan permohonan kepada Tuhan untuk
menguatkan atau menegakkan dia agar dapat melakukan
pembalasan kepada musuh-musuhnya.
Daud merasa mereka layak mendapatkan hukuman. Bahkan
Daud memohon kekuatan dari Tuhan sebagai suatu tanda
bahwa Tuhan sungguh-sungguh berkenan akan hidupnya.
Dalam tekanan, Daud menganggap hal yang wajar jika ia
dapat membalas orang-orang yang memusuhinya.
Kata “tulus” atau “integrity” dalam Mazmur 41:13 berasal
dari kata dasar Ibrani “tom” yang juga berbicara
mengenai integritas pribadi. Secara arti langsung “tom”
diterjemahkan blameless atau innocent. Kata ini juga
mengandung pengertian tidak ada niatan jahat atau
motivasi ingin mencederai orang lain. Dari Tuhan, Daud
mendapatkan pengertian yang dalam mengenai berjalan
dalam integritas.
TUHAN MENEGAKKAN KARENA KETULUSAN
Tuhan yang Mahabijaksana, menjawab doa-doa Daud dengan
cara yang berbeda.
Dalam Mazmur 41:13 disebutkan:
“Tetapi aku, Engkau menopang aku karena ketulusanku,
Engkau membuat aku tegak di hadapan-Mu untuk
selama-lamanya.”
Di dalam terjemahan Bahasa Inggris (ESV) ayat ini
berbunyi:
“But you have upheld me because of my integrity, and set
me in your presence forever.” (Psalms 41:12)
Kita melihat kata “ketulusan” menggunakan kata
integrity.” Jadi Tuhan menopang Daud sehingga menjadi
tegak karena ketulusan atau integritas Daud.
Tuhan menegakkan Daud bukan untuk membalas dendam kepada
musuh-musuhnya, namun karena kondisi hati Daud itu
sendiri. Pengertian dalam ayat ini merupakan titik balik
bagi Daud. Daud menyadari bahwa pertolongan, kekuatan
dan perkenanan Tuhan datang karena ketulusan (integritas)
nya di mata Tuhan, bukan karena nafsu untuk melakukan
pembalasan.
Kebenaran Tuhan mengenai integritas tidak pernah berubah.
Jika Tuhan menopang Daud karena ketulusan atau
integritasnya, Tuhan juga melindungi, menegakkan atau
menopang orang-orang yang berintegritas.
TOKOH-TOKOH ALKITAB YANG BERJALAN DALAM INTEGRITAS
Ada tokoh-tokoh lain yang berjalan atau hidup dalam
integritas dan mendapatkan pertolongan Tuhan, yaitu:
1. Yusuf
Yusuf adalah orang muda yang mempertahankan integritas
dalam hidupnya. Yusuf mengalami berbagai pengalaman yang
buruk, namun selalu berjalan dalam ketulusan hati,
sebagai akibatnya: topangan/perlindungan Tuhan kepada
Yusuf sangat nyata. Yusuf selalu mengalami kemenangan
dalam menghadapi hal-hal yang buruk, seperti ketika
dijual oleh saudara-saudaranya sebagai budak. Yusuf
dapat memilih untuk menyalahkan saudaranya, menyalahkan
situasi; bahkan menyalahkan Tuhan.
a. Di Rumah Potifar
Alkitab menyatakan bahwa Tuhan senantiasa menyertai
Yusuf, sehingga sebagai budak pun, ia menjadi orang
kepercayaan Potifar. Yusuf memiliki kuasa penuh atas
semua milik Potifar, kecuali istri Potifar. (Kejadian
39:3-4)
Ketika digoda oleh istri Potifar, Yusuf terus berjalan
dalam integritas, menolak segala godaan untuk berbuat
dosa. Akibatnya Yusuf difitnah oleh istri Potifar dan
dimasukkan ke dalam penjara.
b. Di dalam Penjara
Di dalam penjara Yusuf tetap disertai oleh Tuhan, karena
senantiasa menjaga integritasnya. Dan ketika kepala
penjara melihat bagaimana Yusuf bekerja dan mengelola
segala sesuatu, ia mempercayakan semua pekerjaan kepada
Yusuf. (Kejadian 37:7-20)
c. Di Istana Firaun
Setelah menafsirkan mimpi juru minuman dan juru roti dan
tafsir mimpi itu digenapi, Yusuf tidak diingat oleh juru
minuman agar mengeluarkan Yusuf dari penjara karena pada
dasarnya Yusuf tidak bersalah. Namun Tuhan tetap
meyertai Yusuf, dan pada saat yang tepat Yusuf
ditegakkan oleh Tuhan untuk berbicara di depan Firaun
dan menafsirkan mimpi Firaun.
Tuhan memiliki cara dan waktu yang tepat untuk
mempromosikan Yusuf, orang yang hidup dalam ketulusan
hati. (Kejadian 41:41-44)
2. Sadrakh, Mesakh, Abednego
Raja Babel, Nebukadnezar memerintahkan semua orang dalam
kerajaannya harus menyembah patung emas yang didirikan
dengan ancaman yang menolak akan dimasukkan ke dalam
dapur api. Menjadi umat Tuhan atau orang benar saat itu
tentu tidak mudah. Ancaman bagi pelanggar aturan raja
adalah hukuman mati. Integritas orang benar betul-betul
diuji; apakah tetap hidup dalam integritas atau
sebaliknya.
Sadrakh, Mesakh dan Abednego adalah orang-orang benar
yang menjadi pegawai kerajaan. Posisi mereka terancam
dengan adanya hukum untuk menyembah patung. Pada hari
yang ditentukan, ternyata mereka tetap menjaga
integritas mereka untuk tidak menyembah dewa dan patung
emas yang didirikan oleh Nebukadnezar. Meskipun diberi
kesempatan kedua, mereka tetap mempertahankan integritas
mereka di hadapan Tuhan. Akibatnya mereka dimasukan ke
dalam perapian yang menyala-nyala, bahkan dipanaskan
tujuh kali lipat. Tetapi Tuhan memberikan perlindungan
bagi mereka bertiga, sosok-Nya hadir dalam perapian itu
dan mereka bertiga tidak hangus sama sekali. (Daniel
3:24-27)
3. Daniel
Sebagai orang buangan yang ditawan di Babel, Daniel
seharusnya menuruti semua aturan Babel termasuk dalam
hal makanan dan minuman. Namun Daniel berketetapan untuk
tidak menajiskan dirinya dengan makanan dan minuman
santapan raja, (Daniel 1:8) Itulah integritas. Sebagai
hasilnya, Allah mengaruniakan kesehatan, pengetahuan dan
kepandaian serta kecerdasan sepuluh kali dari
orang-orang lain. (Daniel 1:15-20)
Hikmat dari Tuhan inilah yang di kemudian hari
menyelamatkan Daniel dan teman-temannya dari hukuman,
karena Daniel dapat menafsirkan mimpi Raja Nebukadnezar.
Pada zaman Darius, Daniel tetap hidup dalam integritas
untuk tetap menyembah Allah yang benar dan hidup. Ketika
ada persekongkolan untuk menjebak integritasnya, Daniel
tetap berjalan dalam integritas sekalipun harus masuk ke
dalam gua singa. Tuhan menyatakan kuasa-Nya untuk
menopang Daniel dengan mengatupkan mulut singa-singa
tersebut. (Daniel 6)
POSISI DALAM HADIRAT TUHAN
Topangan dan perlindungan yang dari Tuhan tidak hanya
berlaku secara jasmani, namun juga secara rohani. Mazmur
41:13 menyatakan:
“Engkau membuatku tegak di hadapan-Mu untuk
selama-lamanya.”
Orang yang tulus (berintegritas) bukan hanya mengalami
topangan atau perlindungan supaya dapat berdiri tegak,
tetapi juga mendapatkan tempat yang pasti dalam hadirat
Tuhan selamanya.
Pada akhirnya, Daud memuji Tuhan, Allah Israel, yang
janji-Nya ya dan amin, dari dulu, sekarang sampai
selama-lamanya. (Mazmur 41:14)
Allah telah mengikat janji dengan umat-Nya dan akan
setia dalam menggenapi janji-janji-Nya. Kepada
orang-orang yang berintegritas, Allah akan tetap
menopang supaya tetap dapat berdiri dengan tegak dan
mendapatkan tempat yang pasti dalam Hadirat Tuhan untuk
selama-lamanya. (NS)