TEKNOLOGI DALAM PERSPEKTIF TEOLOGI PENTAKOSTA
KDEFINISI TEKNOLOGI
Teknologi didefinisikan sebagai penemuan berbagai teknik,
proses, metode dan prosedur untuk mengubah dunia natural
menjadi dunia yang ramah terhadap manusia, di mana
kebutuhan dan keinginan manusia dapat diwujudkan.
Berdasarkan definisi tersebut secara sederhana teknologi
ada untuk menciptakan dunia yang lebih baik, lebih mudah
dan lebih efisien bagi manusia.
Contohnya dengan smartphone yang terhubung ke internet,
seseorang dapat mengatur alarm di pagi hari, mendapatkan
informasi perkiraan cuaca, mengetahui rute tercepat ke
kantor, melakukan transaksi jual-beli, hingga menemukan
restoran yang terdekat.
TEKNOLOGI DALAM ALKITAB
Alkitab menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan
teknologi dalam kehidupan manusia. Kitab Kejadian
pertama-tama memperkenalkan Allah sebagai Pencipta dunia
dan segala isinya, termasuk manusia. Uniknya manusia
yang dibentuk menurut gambar dan rupa Allah diberikan
perintah untuk menguasai dan mengelola bumi sambil
berjalan dalam hubungan yang intim dengan Allah. (Kejadian
1-2)
Keindahan ini berlangsung hingga manusia memilih untuk
tidak taat kepada Allah. Sebagai akibatnya manusia
kehilangan kemuliaan Allah. (Roma 3:23)
Saat mengetahui keadaannya telanjang, manusia yang
diciptakan dalam gambar dan rupa Allah Pencipta, mereka
kemudian membuat cawat dari daun pohon ara untuk
menutupi tubuhnya. Melihat kekurangan dalam teknologi
yang diciptakan manusia, Allah membantu meningkatkan
kualitasnya. Bahan pakaian dari daun yang mudah rusak
diganti dengan kulit binatang yang lebih tahan lama. (Kejadian
3)
Kejadian 3:7 menuliskan, “mereka (manusia) … membuat
cawat.” Kata ‘membuat‘ dalam ayat tersebut diterjemahkan
dari bahasa Ibrani עָשׂהָ asah yang digunakan juga dalam
ayat-ayat sebelumnya. “Allah membuat (עָשׂהָ asah)
cakrawala (1:7), matahari, bulan dan bintang-bintang
(1:16), binatang liar, ternak dan binatang melata
(1:25). Kemudian pada akhirnya Allah membuat (עָשׂהָ
asah) manusia (1:26). Dari sudut pandang Allah, proses
membuat pakaian untuk manusia tidaklah lebih rendah
dibandingkan dengan membuat semua ciptaan lainnya
(1:31).
Berdasarkan ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa
teknologi bersumber dari Allah. Sebagai konsekuensinya
maka teknologi bersifat baik. (lihat Yakobus 1:7;
Kejadian 1:31)
Alkitab juga menunjukkan penggunaan teknologi dalam
Perjanjian Baru. Kitab-kitab Injil menceritakan
bagaimana Tuhan Yesus dan para Rasul berjalan dengan
aman dari satu kota ke kota lainnya untuk melayani. Hal
tersebut dimungkinkan karena kekaisaran Romawi yang
menguasai wilayah Israel pada masa itu dengan teknologi
membangun jalan-jalan yang bagus dan aman untuk dilalui
di seluruh wilayahnya, dalam kondisi yang dikenal dengan
istilah Pax Romana (Perdamaian Roma). Ini menunjukkan
bahwa Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya tidak anti-teknologi
dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk mendukung
pelayanan-Nya.
PEWAHYUAN MEMBAWA TEKNOLOGI LEBIH MAJU
Teknologi terus berkembang dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Selain itu juga dicatat mengenai
lompatan kemajuan teknologi sebagai akibat dari
pewahyuan Allah. Sebagai contoh Nuh mendapatkan
instruksi dari Tuhan untuk membangun bahtera yang sangat
besar dengan ukuran 133 m x 22 m x 13 m untuk
menyelamatkan keluarganya. (Kejadian 6:13-22)
Yusuf mendapat hikmat dari Allah untuk menafsirkan mimpi
Firaun, dan teknologi untuk menyimpan gandum yang sangat
banyak untuk memberi makan seluruh dunia selama 7 tahun
kekeringan. (Kejadian 41:1-41)
Musa yang diberi visi untuk membangun Bait Allah dibantu
oleh Bezaleel dan Aholiab yang dipenuhi Roh Allah dengan
keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala
macam pekerjaan sehingga dapat membangun tempat untuk
Allah Yang Mahakudus hadir dan menyatakan kemuliaan-Nya.
(Keluaran 31:1-11)
Pewahyuan Roh Kudus memungkinkan manusia untuk menerima
teknologi yang lebih maju. Hal ini menunjukkan bahwa
Allah berkenan untuk umat-Nya terus mengembangkan
teknologi dan mempergunakannya untuk kebaikan umat
manusia dan kepentingan Kerajaan Allah.
PENYALAHGUNAAN TEKNOLOGI
Teknologi sejatinya membuat hidup manusia menjadi lebih
baik. Namun, kejatuhan manusia dalam dosa menyebabkan
terjadinya penyalahgunaan teknologi seperti: obat
anestesi yang dijadikan narkoba, internet dipakai untuk
penyebaran konten pornografi, dan sebagainya.
Martin Heidegger, seorang filsuf yang paling berpengaruh
di abad 20 menyatakan bahwa teknologi adalah the
ultimate danger to our existance. Sekalipun tidak
menentang teknologi, Heidegger berpendapat bahwa
teknologi dapat memiliki trajectory dengan maksud yang
tidak baik dalam perkembangannya.
TEKNOLOGI DALAM SEJARAH GEREJA
Menyadari manfaat dan potensi penyalahgunaan teknologi,
pada umumnya Kekristenan tidak menentang teknologi.
Gereja justru banyak memberikan sumbangsih bagi
perkembangan teknologi. Sebagai contoh University of
Paris di bawah pengawasan Cathedral of Notre Dame de
Paris diakui sebagai pusat intelektual di Eropa pada
abad pertengahan.
Thomas Aquinas, salah satu tokoh dari sekolah tersebut
adalah seorang filsuf yang diakui dunia sekaligus
seorang ahli teologi yang memberikan kontribusi besar
kepada doktrin gereja.
Albertus Magnus adalah seorang ahli teologi, yang
menguasai ilmu botani, astronomi, kimia, fisika, biologi,
geografi, logika, psikologi, metafisika, meteorologi,
mineralogi, dan zoologi. Albertus menunjukkan bahwa
seorang Doktor Gereja dapat unggul dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan.
PANDANGAN PENTAKOSTA TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Sejalan dengan itu, kelompok Pentakosta juga sangat
terbuka terhadap teknologi dan perkembangannya. Dalam
bukunya Thinking in Tongue, James K.A. Smith memberikan
gambaran mengenai Spiritualitas Pentakosta yang
mendasari sikap umat Pentakosta terhadap teknologi.
1. Keterbukaan radikal kepada Allah. Kelompok Pentakosta
terbuka bagi kegerakan Roh Kudus dinyatakan melalui
teknologi.
2. Roh Kudus dipercaya turut hadir dalam ciptaan Allah (alam)
dan dalam ciptaan manusia (budaya - termasuk teknologi).
3. Kelompok Pentakosta percaya bahwa tubuh dan dunia
materi tidak jahat, sehingga penggunaan dan perkembangan
teknologi untuk kemajuan dunia materi dianggap tidak
salah selama diarahkan untuk kepentingan Kerajaan Allah
dan kebaikan umat manusia.
4. Pengetahuan dapat bersumber dari perasaan dan
pengalaman yang disampaikan dalam bentuk cerita/narasi.
5. Orientasi terhadap akhir zaman terkait dengan
pekerjaan misi dan perwujudan keadilan sosial. Teknologi
ditujukan untuk mendukung pekerjaan misi dan mewujudkan
keadilan sosial dalam masyarakat. Teknologi penting
dalam mendukung penggenapan Amanat Agung Tuhan Yesus.
Umat Pentakosta percaya bahwa teknologi berasal dari
Allah, sehingga memiliki sikap yang terbuka terhadap
penggunaan dan pengembangan teknologi untuk kebaikan
umat manusia dan kepentingan Kerajaan Allah. Dosa
mengakibatkan terjadinya berbagai penyalahgunaan
teknologi yang bersifat merusak kehidupan manusia.
Kelompok Pentakosta percaya bahwa tubuh dan dunia materi
ikut ditebus melalui pengorbanan Kristus, sehingga
dengan kuasa Roh Kudus teknologi dapat dipakai sebagai
alat untuk terjadinya perjumpaan dengan Allah dan sarana
untuk mendukung penyelesaian Amanat Agung Tuhan Yesus.
(TS)
__________________________
DAFTAR PUSTAKA
Gundry, Robert H. A Survey of The New Testament. 5th ed.
Grand Rapids, Michigan: Zondervan, 2012.
Heidegger, Martin. The Questions Concerning Technology
and Other Essays. New York: Garland Publishing, Inc.,
1977.
McGrath, Alister E. Christian History An Introduction.
West Sussex, UK: Wiley-Blackwell, 2013.
McKim, Donald K. The Westminster Dictionary of
Theological Terms. 2nd ed. Louisville, Kentucky:
Westminster John Knox Press, 2014.
Resnick, Irven M. A Companion to Albert the Great:
Theology, Philosophy, and The Sciences. Edited by Irven
M. Resnick. Leiden: Brill, 2013.
Smith, James K. A. Thinking in Tongues: Pentecostal
Contributions to Christian Philosophy. Grand Rapids,
Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 2010.