TEOLOGIA KESELAMATAN
HWAWANCARA SID ROTH –
MICHAEL L. BROWN
“Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamupun
melanggar perintah Allah demi
adat istiadat nenek moyangmu?”
“Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang
kamu: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku.
Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran
yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”” Matius
15:3,7-9
Dr. Michael L. Brown lahir dan dibesarkan dalam keluarga
Yahudi yang legalistik, namun dalam masa remajanya ia
beralih dari kehidupan yang legalistik kepada kehidupan
kota New York yang sangat liberal; memakai obat-obat
terlarang, aktif dalam grup musik rock. Singkatnya dari
agamawi menjadi ‘pemberontak’.
Kesaksiannya tentang bagaimana kemudian ia diselamatkan
oleh anugerah Yesus, berjudul: Tradisi atau Kebenaran?
Setelah diselamatkan, lulusan New York University dalam
bidang Semitic Languages ini kemudian mendalami ajaran
kekristenan melalui tulisan-tulisan terkuno yang bisa ia
dapatkan.
Sid Roth adalah seorang Yahudi pengikut Yesus; yang
sering kita sebut sebagai Yahudi Mesianik. Ia juga
adalah pendiri acara program mingguan televisi yang
terkenal “It’s Supernatural! “
Tulisan dibawah ini adalah intisari dari percakapan
antara kedua nya tentang suatu pengajaran yang berbahaya
dan sedang bertumbuh pesat di negara-negara Barat, yaitu
pengajaran tentang anugerah yang berlebihan – Hyper
Grace Teaching!
Sid Roth: Apakah yang Disebut Pengajaran Hyper Grace?
Michael L. Brown:
Hyper Grace adalah pengajaran atau pemahaman, dimana:
1. Anugerah yang dilebih-lebihkan sehingga keluar dari
proporsinya
2. Anugerah yang melebihi dari apa yang ditulis dalam
Alkitab
3. Anugerah yang dideskripsikan dengan cara
memotong-motong keseluruhan porsi Alkitab, artinya
membuang dan/atau menambal sulam Firman Tuhan
4. Anugerah yang deskripsinya tidak murni Alkitabiah
5. Anugerah yang spiritnya seperti udara yang telah
terpolusi, sehingga tidak sehat bagi ‘pernapasan’ rohani
6. Anugerah yang konsepnya seperti suara yang telah
ter-distorsi, sehingga tidak sehat bagi ‘pendengaran’
rohani.
Nats:
“Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang
hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka
Allah atas orang-orang durhaka.” Efesus 5:6
Sid Roth: Apa Pendapat Dunia tentang Pengajaran Hyper
Grace?
Michael L. Brown:
Hyper Grace adalah khotbah-khotbah tentang anugerah yang
salah, dan sesungguhnya pesan yang terkandung di
dalamnya adalah:
1. Anti kekudusan
2. Melawan kelaparan rohani
3. Orang percaya tidak perlu melakukan apapun, karena
segala sesuatunya sudah diselesaikan oleh Tuhan Yesus
pada kayu salib – Golgota.
4. Menentang pertobatan
5. Menentang penempelakan akan dosa
6. Tidak perlu melakukan pengakuan dosa
7. Meniadakan pertanggungan jawab atas kehidupan diri
sendiri
Nats:
“Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari
semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari
duri-duri tidak memetik buah anggur.” Lukas 6:44
Sid Roth: Apa buah dari Pengajaran Hyper Grace?
Michael L. Brown:
Khotbah-khotbah tentang anugerah yang dilebih-lebihkan
sampai memberi kepada orang percaya ‘surat ijin’ untuk
berdosa dan tidak mengijinkan Tuhan berurusan dengan
kita sehubungan apapun yang kita lakukan dalam hidup
kita.
Konsep besar dari pada pengajaran ini adalah: “Semua
dosa masa depan kita telah diampuni sebelumnya!”
Beberapa pengajar Hyper Grace menyatakan bahwa:
• Tuhan tidak memberi pengampunan secara ‘angsuran’.
Jadi saat diselamatkan, semua dosa masa depan sudah
dinyatakan diampuni, sehingga kita tidak pernah perlu
minta ampun lagi.
• Roh manusia itu sempurna sehingga tidak pernah berbuat
dosa. Yang berbuat dosa adalah tubuh, dan tubuh itu fana
serta tidak terkait dengan roh kita.
Hyper Grace menyangkali puluhan ayat Firman Tuhan yang
menyatakan bahwa di Sorga kita juga memiliki tubuh dan
firman-Nya memerintahkan kita untuk menguduskan tubuh
kita sebab tubuh kita adalah bait Allah dan Roh Kudus
berdiam di dalamnya.
Dan buahnya dari pengajaran tersebut adalah:
• perpecahan,
• penipuan rohani
• manipulasi fiman Tuhan
• masuknya dosa dalam kehidupan orang percaya
Nats:
“Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu
dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran
turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut
Kristus.” Kolose 2:8
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua
manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita
meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi
dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di
dalam dunia sekarang ini” Titus 2:11,12
Tuhan mengajar kita untuk berkata ‘tidak’ terhadap dosa.
Dosa adalah masalah laten dalam hidup manusia.
“Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang
memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri
kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan
dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam
takut akan Allah.” 2 Korintus 7:1
Dalam Wahyu 2 dan 3, Tuhan berbicara kepada tujuh jemaat
di Asia Kecil. Kepada lima diantaranya Tuhan berkata:
“Bertobatlah”.
Sid Roth: Bagaimana Proses Penyesatan oleh Hyper Grace
itu berlangsung?
Michael L. Brown:
Orang percaya yang telah dipengaruhi oleh pengajaran
Hyper Grace;
1. Merasa Sudah Dibenarkan
Orang-orang; bahkan hamba-hamba Tuhan yang terikat dalam
hubungan homoseksual jelas merasakan pergumulan dalam
hati mereka. Mereka merespon situasi mereka dengan
membuat rumusan baru tentang anugerah Allah;
“Anugerah membebaskan saya, sehingga sekarang saya
merdeka – tidak lagi di bawah legalisme, tidak lagi
hidup dalam dakwaan, tidak lagi harus mentaati
hukum-hukum Perjanjian Lama. Saya dibenarkan dan kini
telah menjadi orang benar oleh iman.”
Dalam ‘Doa Bapa Kami’, Tuhan Yesus mengajar kita agar
berdoa: “Ampunilah kami seperti kami mengampuni orang
yang bersalah kepada kami.” Itu menunjuk kepada
pengampunan yang perlu dimohon secara berkelanjutan.
Dalam hal ini isi Alkitab telah di – corrupt.
2. Berpusat Kepada Diri Sendiri
Mereka terbiasa untuk mengatakan:
“Oh, jika semua (teguran) itu adalah tentang aku, itu
akan mengusik perasaanku.”
Dan bukan nya berkata: “ Bapa, ajari saya untuk dapat
menyenangkan Engkau.”
Nats
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya
dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga
yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam
dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya,
tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai
hidup yang kekal dari Roh itu.” Galatia 6:7,8
Sid Roth: Apakah Setiap Orang Pasti Selamat, Termasuk
Setan?
Michael L. Brown:
Beberapa “penulis Kristen” menulis bahwa “anugerah yang
benar” itu meliputi:
• Setiap orang akan selamat
• Neraka itu tidak ada
• Setan juga dapat diselamatkan
Pemikiran ini berakar dari aliran Unitarian
Universalisme atau Unitarianisme yang mencampur adukkan
semua aliran kepercayaan non Kristen; termasuk di
dalamnya filsafat humanisme, atheisme, pantheisme
(kepercayaan kepada dewa-dewa) dan agama-agama Timur
kuno; lalu dikemas dalam mantel kekristenan.
Doktrin seperti inilah yang menjadi agamanya si
AntiKristus; satu agama untuk seluruh dunia.
1. Pengajar Hyper Grace menentang beberapa hal, antara
lain:
• Menolak isi Perjanjian Lama
• Menyatakan bahwa pengajaran Tuhan Yesus sebelum Dia
disalib hanya berlaku untuk bangsa Yahudi
• Kita tidak perlu memikul salib dan mengikuti Yesus
(Lukas 9:22 ; 14:25-33)
• Bagi Gereja Perjanjian Baru, perumpamaan-perumpamaan
Tuhan Yesus tentang pertanggungan jawab
tidak berlaku.
2. Pengajaran yang benar tentang anugerah adalah:
• Tuhan ada di pihak kita, Dia tidak menentang kita
• Dia berjanji menjaga kita
• Melalui iman percaya kita kepada Yesus, kita masuk
dalam perhentian dan damai sejahtera-Nya.
• Melalui Tuhan Yesus kita mengerti kedalaman kasih
Tuhan
3. Realita yang meliputi para pengajar Hyper Grace:
• Mereka terperangkap dalam kemuliaan anugerah Tuhan
(padahal di balik itu tersirat adanya “kewajiban”
untuk membalas kasih karunia itu).
• Mereka mengembangkan sikap tidak menghargai Perjanjian
Lama dan pengajaran Tuhan Yesus
• Mereka bahkan menyunat pengajaran rasul Paulus
4. Arti dari Sanctification adalah:
• Hidup yang dipisahkan
• Hidup yang dikuduskan
• Hidup yang diserahkan kepada Tuhan
Pada saat diselamatkan, kita dipisahkan dan dikuduskan.
Itulah sebabnya kita disebut “orang-orang kudus
Perjanjian Baru” dan tidak harus menunggu untuk
diteguhkan menjadi “orang kudus” sebagaimana yang
dilakukan oleh Gereja Katolik.
Sekarang kita hidup di dalam kehidupan yang kudus.
Berhenti dari perzinahan, mencuri, iri hati, dan
seterusnya (1 Tesalonika 4:3-4). Kemudian serahkan tubuh
kita kepada Tuhan, itulah proses pengudusan yang sejati.
Dan akhirnya tubuh yang kita jaga kekudusannya sepanjang
hidup ini (Lukas 9), akan diubah oleh-Nya menjadi
sempurna dalam sekejap mata.
Kesimpulan (Sid Roth)
Hal yang menyedihkan adalah banyak orang percaya yang
sebelumnya berjalan di dalam kemurnian dan kekudusan
yang benar, ketika tertarik dengan pengajaran ini mereka
mulai melakukan hal-hal buruk yang bahkan sebelumnya
tidak pernah mereka lakukan; bahkan mereka tidak merasa
perlu untuk bertobat.