“THE YEAR OF A NEW DIMENSION”
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
Kita baru saja meninggalkan tahun 2019 dan memasuki hari
kelima tahun 2020. Saya tidak tahu keadaan Saudara di
tahun 2019, tetapi apapun keadaan Saudara, Saudara harus
tahu satu hal bahwa Tuhan Yesus sangat mengasihi Saudara.
Karena itu dari mulut kita hanya keluar puji-pujian,
“Yesus, Engkau baik sungguh baik sangat baik. Kasih-Mu
tak berkesudahan. Kasih-Mu kekal selamanya.” Tuhan Yesus
baik, Dia sungguh baik dan sangat baik kepada kita semua.
Amin!
Kali ini kita memasuki tahun yang baru disambut dengan
hujan yang luar biasa. Terjadi banjir di mana-mana,
tetapi sebetulnya saya ingin beritahu Saudara, hujan itu
berbicara tentang berkat. Kita bisa belajar tentang
banjir yang luar biasa. Sebenarnya berkat itu ada yang
merusak kita, tetapi ada juga berkat yang membuat kita
menjadi baik. Amin!
Saya ingat waktu KKR Healing Movement terakhir pada
tahun 2019 di Kebumen, di daerah itu sudah 9 bulan tidak
ada hujan. Dan bupatinya waktu itu berkata, “Tolong
didoakan, selesai kebaktian ini supaya ada hujan.” Jadi
mereka sangat mendambakan hujan, mendambakan berkat. Apa
yang terjadi? Pada waktu saya mendoakan orang sakit yang
terakhir, saat itu saya akan memanggil anak-anak muda
untuk datang ke depan, tiba-tiba hujan turun begitu
derasnya. Wow! Ini hujan berkat! Berkat yang membawa
kebaikan dan saya tahu ini merupakan sebuah pesan kalau
nanti Saudara akan lihat pesan-pesan Tuhan untuk
memasuki tahun 2020. Ini akan terjadi berkat, tetapi
jangan sampai karena Saudara diberkati membuat Saudara
menjadi rusak. Tetapi kita diberkati justru untuk
menjadikan kita lebih baik lagi. Kita makin
sungguh-sungguh dengan Tuhan. Itu yang Tuhan mau!
Memasuki tahun 2020 Tuhan memberikan tema: “TAHUN 2020,
TAHUN DIMENSI YANG BARU! THE YEAR OF A NEW DIMENSION!”
Mari perkatakan bersama saya, “Tahun 2020, Tahun Dimensi
yang Baru! Tahun 2020, Tahun Dimensi yang Baru!”
Memang selain itu, sesuai dengan kalender Ibrani, kita
juga sedang memasuki tahun 5780 yang disebutkan dengan
Tahun Pey. ‘Pey’ itu artinya 80 yang digambarkan dengan
sebuah mulut. Sejak beberapa waktu yang lalu Tuhan
selalu berpesan kepada kita tentang mulut.
2 Korintus 4:13 Rasul Paulus berkata, “Namun karena kami
memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: “Aku
percaya, sebab itu aku berkata-kata”, maka kami juga
percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.”
Saudara, memasuki tahun ini Tuhan memberitahu kepada
saya, “Kamu ajar jemaat agar banyak memperkatakan Firman
Tuhan karena percaya.” Kalau Saudara memperkatakan
Firman Tuhan karena percaya, maka akan terjadi seperti
apa yang Saudara katakan itu. Amin! Kita percaya; karena
itu harus berkata-kata. Dan ini pesan Tuhan buat kita
semua! Mari saya akan mengajak kita semua untuk membaca
Firman Tuhan bersama-sama:
1. Ratapan 3:22-23, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN,
tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi;
besar kesetiaan-Mu!”
Saudara, tiap pagi saya perkatakan ini karena saya
percaya, “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak
habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi besar
kesetiaan-Mu!” Karena itu, berdasarkan ayat ini kita
harus percaya bahwa tahun 2020 akan lebih baik dari pada
tahun 2019. Mengapa? Sebab kasih Tuhan selalu baru tiap
pagi, kasih Tuhan selalu baru tiap minggu, kasih Tuhan
selalu baru tiap bulan, kasih Tuhan selalu baru tiap
tahun! Mari perkatakan bersama saya, “Karena itu saya
percaya, tahun 2020 akan lebih baik daripada tahun
2019!” Amin!
2. Mazmur 118:8, “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari
pada percaya kepada manusia.”
Mazmur 118:8 ini adalah ayat tengah dari Alkitab
Keadaan Saudara akan lebih baik kalau Saudara berlindung
dan berharap kepada Tuhan ketimbang berlindung atau
berharap kepada manusia. Jadi kalau Saudara berharap dan
berlindung kepada Tuhan, keadaan Saudara akan lebih baik.
Kalau kita membaca dari Yesaya 40:30-31,
“Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang
menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka
seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka
berjalan dan tidak menjadi lelah.”
Di situ dikatakan bahwa kepada orang yang berharap
kepada Tuhan akan mendapat satu kekuatan yang baru untuk
memasuki tahun 2020. Kita berlari dan tidak menjadi lesu.
Kita berjalan dan tidak menjadi lelah dan kekuatan baru
yang Tuhan berikan melebihi kekuatan daripada
orang-orang muda. Amin!
Saya tidak tahu keadaan Saudara pada tahun 2019, mungkin
ada yang lesu, berharaplah kepada Tuhan! Kalau Saudara
berharap kepada Tuhan, masuk tahun 2020 Saudara berlari
pun tidak akan menjadi lesu, berjalan tidak akan menjadi
lelah sebab Tuhan memberikan kekuatan kepada kita
melebihi kekuatan anak-anak muda. Amin!
3. Mazmur 37:23-24, “TUHAN menetapkan langkah-langkah
orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia
jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang
tangannya.”
Saudara, orang yang berkenan kepada Tuhan itu adalah
orang yang berharap kepada Tuhan. Jadi kalau kita
berharap kepada Tuhan, kita adalah orang yang berkenan.
Dan janji Tuhan, “Tuhan menetapkan langkah-langkah orang
yang hidupnya berkenan kepada-Nya, apabila ia jatuh
tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang
tangannya.” Jadi, orang yang berkenan kepada Tuhan bisa
jatuh ke dalam bermacam-macam masalah. Tetapi janji
Tuhan, “Boleh jatuh, tapi tidak sampai tergeletak, sebab
tangan Tuhan akan menopang tangan kita!” Karena itu,
jadilah orang yang berharap kepada Tuhan. Amin!
4. Yeremia 17:7-8, “Diberkatilah orang yang mengandalkan
TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan
seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan
akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak
mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap
hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang
tidak berhenti menghasilkan buah.”
Saudara yang dikasihi Tuhan, bukan rahasia lagi akan
terjadi krisis ekonomi. Sudah diprediksikan akan terjadi
krisis ekonomi dan terjadi kekeringan, tetapi orang yang
berharap kepada Tuhan, mau kering, badai, salju atau apa
saja, itu tidak akan terjadi dalam hidupnya. Amin!
5. Mazmur 42:6, “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku,
dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah!
Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan
Allahku!”
Saya tidak tahu keadaan Saudara hari ini, adakah di
antara Saudara seperti apa yang dikatakan Firman ini?
Engkau tertekan dan gelisah, “Bagaimana menghadapi tahun
2020?” Mungkin tertekannya sudah sejak tahun 2019,
tetapi di sini Tuhan memberitahu kita, “Masuk tahun
2020, bagi Saudara yang tertekan jiwanya, gelisah di
dalam diri Saudara, berharaplah kepada Allah! Sebab aku
akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”
Ini adalah petunjuk!
Bagaimana berharap kepada Tuhan?
Ciri orang yang berharap kepada Tuhan adalah dia selalu
mengucap syukur di dalam segala hal.
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki oleh Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu!”
(I Tes 5:18)
Apakah Saudara mengerti arti dari mengucap syukur?
Mengucap syukur itu artinya kita setuju apa yang Tuhan
berikan kepada kita; baik enak maupun tidak enak menurut
kita. Karena setuju, maka kita mengucap syukur. Dan
Saudara akan lihat, bagi orang yang seperti ini
kegelisahan dan tekanan yang terjadi itu akan sirna.
Amin!
KESAKSIAN
Saudara, kalau saya berbicara tentang mengucap syukur,
saya selalu teringat waktu dulu saya ada di persimpangan
jalan dalam pelayanan saya. Kalau saya tidak mengucap
syukur maka saya tidak akan ada di tempat ini hari ini.
Saya ingat bagaimana Tuhan memanggil saya menjadi hamba
Tuhan dengan cara yang buat saya sangat berat. Orang
berkata saya mengalami “ludes…des…” ‘Des pertama’, habis
semua di mana harta benda saya semua habis dan ‘des
kedua’ ditambahi hutang. Bayangkan, sudah habis semua
masih ditambahi hutang! Dan Tuhan bilang kepada saya,
“Hai Niko, ikut AKU!”
Itulah yang saya takutkan sejak dulu, yaitu jadi Pendeta!
Mengapa? Sebab saya melihat ibu saya sering melayani
pendeta-pendeta desa dimana mereka itu miskin-miskin
kalau ke rumah. Saya selalu bilang, “Pendeta itu kayak
begini?” Jadi saya paling takut! Sehingga begitu ada
panggilan kepada saya untuk menjadi Pendeta saya berkata,
“Waduh…enggak Tuhan…Enggak Tuhan!” Tetapi rencana Tuhan
saya harus jadi Pendeta atau hamba Tuhan. Pokoknya
dengan segala macam cara yang menurut saya enak maupun
tidak enak, saya tetap jadi Pendeta dan itulah yang saya
hadapi.
Saudara, saya harus menjadi hamba Tuhan walau tidak
pernah mengenyam Sekolah Teologia, belum lagi soal
‘ludes…des’. Awalnya masih menyambut dengan baik, tetapi
lama-lama ketika ada di persimpangan jalan, saya tidak
tahan! Pada saat itu Tuhan berkata kepada saya, “Niko,
dalam keadaan seperti ini hendaknya kamu mengucap syukur.”
Saya menangis, Saudara. Saya ingat waktu itu di sebelah
saya ada gitar, saya pegang gitar itu dan keluarlah lagu
ini, “S’gala puji syukur hanya bagi-Mu, Tuhan. Sebab Kau
yang layak dipuja. Kami mau bersorak tinggikan nama-Mu.
Haleluya….” Saudara, saya menangis! Tetapi sekarang saya
tahu dan puji Tuhan, waktu saya ada di persimpangan
jalan itu saya mengucap syukur! Kalau tidak, saya tahu
bahwa saya tidak akan ada di sini dan tidak bisa ketemu
dengan Saudara. Dan saya bisa bertemu dengan Saudara itu
semua karena kemurahan Tuhan.
“Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di
dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan
bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!”
Sekali lagi, masuk tahun 2020 banyak perkatakan Firman
Tuhan karena kita percaya. Kalau kita percaya, kita
perkatakan Firman Tuhan itu, maka apa yang kita katakan
itu akan terjadi dalam hidup. Amin!
6. Mazmur 91 - “Dalam Lindungan Allah”
Selama bertahun-tahun saya selalu berbicara kepada
Saudara tentang Mazmur 91. Dan saya selalu akan katakan
kepada Saudara agar tiap hari memperkatakan itu. Ada
berapa banyak yang tiap hari memperkatakan Mazmur 91?
Wow, cukup banyak! Saya setiap hari 2x memperkatakan
Mazmur 91, yaitu pagi dan malam.
Mari saya ajak Saudara sekarang yang belum mengangkat
tangan bersama yang sudah mengangkat tangan untuk
memperkatakan Mazmur 91 hari ini untuk mengingatkan kita
masuk tahun 2020, sebab ini perlu dan penting! Karena
keadaan dunia ini seperti apa yang digambarkan, tetapi
Tuhan berjanji bahwa kita akan dilindungi. Kuncinya
adalah kalau kita melekat kepada Tuhan. Kalau kita
melekat kepada Tuhan maka kita menjadikan Tuhan sebagai
tempat perlindungan kita.
Mari kita baca Mazmur 91 ini karena kita percaya. Kalau
kita membaca karena kita percaya maka apa yang kita
perkatakan itu akan terjadi di dalam hidup kita. Amin!
Mazmur 91:1-16,
“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan
bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata
kepada TUHAN: “Tempat pelindunganku dan kubu
pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” Sungguh, Dialah
yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung,
dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia
akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan
berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap
penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap
penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau
seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di
sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau
hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat
pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah
tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat
tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu,
dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab
malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu
untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan
menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan
terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan
kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular
naga. ”Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan
meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia
mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan
menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku
akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang
umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan
kepadanya keselamatan dari pada-Ku.”
7. Amsal 3:9-10, “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan
dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka
lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai
melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap
dengan air buah anggurnya.”
Ini berbicara tentang ‘buah sulung’. Selama beberapa
tahun ini Tuhan memberitahu kita tentang buah sulung.
Buah sulung untuk tahun 2020 adalah seluruh penghasilan
kita di bulan Januari atau keuntungan kita dan semua
kita berikan pada bulan Februari. Saya bertahun-tahun
mempraktekkan ini karena saya percaya apa yang Tuhan
sampaikan dan itu benar! Saya tahu itu bukan hanya saya,
tetapi ada banyak yang mengalaminya.
Saudara, saya banyak melihat di luar bahwa ini dibuat
main-main. Jadi dibuat seolah-olah ini lelucon! Jangan
lupa bahwa ‘buah sulung’ ini adalah Firman Tuhan, saya
mau katakan kepada mereka yang membuat ini menjadi
lelucon, hati-hati! Lelucon itu mungkin sasarannya
kepada pendetanya, tetapi ini firman! Ini yang penting
dan bukan untuk pendetanya, melainkan buat kita semua!
Karena itu, kalau kita percaya, kita perkatakan, kita
lakukan dan apa yang Tuhan tuliskan di sini akan terjadi
dalam hidup kita. Amin!
Saya mau tanya, ada berapa banyak yang sudah mengalami
janji Tuhan ini? Wow, ada banyak! Saya tahu
sungguh-sungguh bahwa ini tidak main-main. Amin!
8. Amsal 29:18, “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah
rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”
Saudara, bila tidak ada wahyu (revelation atau visi),
menjadi liarlah rakyat. Gereja harus punya visi karena
Tuhan yang memberikan dan visi itu benar-benar akan
dipegang. Dan memperkatakan kebenaran Firman Tuhan
sesuai dengan standard yang Tuhan berikan. Kalau itu
tidak dilakukan maka rakyat atau jemaat itu akan jadi
liar! Liar itu artinya seenaknya di mana dia akan
menjadi serupa dengan dunia sebab tidak ada standardnya,
tidak ada pewahyuan, tidak ada visi.
Puji Tuhan, gereja kita diberikan visi oleh Tuhan. Di
tahun 2020 ini gereja kita berumur 32 tahun dan dari
awal tahun Tuhan selalu berikan visi kepada kita.
Tuntunan-Nya secara konsisten saya lakukan, mengerti
atau tidak mengerti saya perkatakan! Saya perkatakan
terus, supaya apa? Supaya tidak jadi liar! Ada arahan,
ada tuntunan Tuhan dan itu tidak main-main.
PENTAKOSTA KETIGA
Akhir-akhir ini Tuhan berbicara kepada kita tentang
Pentakosta Ketiga. Selama ini saya sudah mengecek
kelapangan, istilahnya ke gereja-gereja yang artinya di
bawah kita semua. Saya banyak tanya kepada mereka,
“Saudara-saudara yang mengerti tentang arti Pentakosta
Ketiga itu mari angkat tangan!” Kalau di sini banyak
yang mengangkat tangan karena mungkin saya sering
memperkatakan tentang hal ini meskipun ada juga yang
belum mengangkat tangan.
Ternyata di tempat lain itu banyak yang tidak mengangkat
tangan karena tidak mengerti. Dan Tuhan berikan kepada
saya bahwa untuk selanjutnya nanti, masuk tahun 2020
arti Pentakosta ketiga itu akan diperkatakan setiap hari
Minggu. Selama ini Saudara hanya mendengar, tetapi kalau
Saudara mendengar dan diperkatakan, maka itu akan lebih
dihayati. Apalagi Saudara perkatakan karena Saudara
percaya, maka itu akan terjadi. Amin!
Nah, saya memang belum mengumumkan secara menyeluruh,
tetapi saya minta nanti begitu tayangan Pastor Message
selesai, akan naik paling tidak gembalanya atau siapa
yang ditunjuk untuk memimpin saudara-saudara
memperkatakan Pentakosta Ketiga. Hari ini, saya mengajak
Saudara, pada minggu yang pertama tahun 2020 kita
perkatakan Pentakosta Ketiga.
Apa yang dimaksud dengan Pentakosta Ketiga?
1. Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh Kudus yang
dahsyat di zaman now melebihi yang terjadi di Azusa
Street.
2. Pentakosta Ketiga akan mengakibatkan penuaian jiwa
yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus
datang kembali.
3. Pentakosta Ketiga akan membangkitkan generasi Yeremia
yaitu anak-anak muda yang dipenuhi Roh Kudus, cinta
mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap
dosa dan akan bergerak untuk memenangkan jiwa.
Ada berapa banyak Generasi Yeremia di tempat ini? Saya
ingin tahu yang dibawah 40 tahun boleh melambaikan
tangan dan bangkit berdiri. Wah, ini banyak sekali!
Dengar Saudara yang berdiri, kamu-kamulah yang dilihat
para nabi, yang akan dipakai Tuhan secara luar biasa,
engkau adalah Generasi Yeremia. Pentakosta Ketiga
sekarang sudah turun. Apa yang kita baca tadi, ada
berapa banyak dari Generasi Yeremia di sini yang berkata,
“Itu saya, Tuhan!” Saya mau berdoa buat Generasi Yeremia
yang ada sini, ”Tuhan, Engkau melihat Generasi Yeremia
yang sedang berdiri di hadapan-Mu, Tuhan. Hamba-Mu
berdoa buat mereka, ya Tuhan. Pakai mereka, ya Tuhan!
Pakai mereka, ya Tuhan! Untuk memenangkan banyak jiwa!
Terima pengurapan Tuhan….!”
4. Pentakosta Ketiga lahir di Indonesia yang bergerak ke
bangsa-bangsa. Gerakan ini dari Timur ke Barat dan akan
kembali ke Yerusalem.
5. Pentakosta Ketiga akan memberikan kuasa untuk
menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus dan setelah itu
Tuhan Yesus datang kembali.
Ada berapa banyak yang mengerti tentang hal ini? Ada
berapa banyak yang mengerti tentang Amanat Agung Tuhan
Yesus? Kalau di sini relatif banyak yang mengerti karena
sering diperkatakan. Amanat Agung Tuhan Yesus dalam
Matius 28:19-20,
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
Di mana saja Saudara berada, Saudara saksikan tentang
kebaikan Tuhan Yesus. Jadikan mereka murid Tuhan Yesus
seperti Saudara juga adalah murid Tuhan Yesus. Haleluya!
Khotbah Bapak Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
JCC, 5 Januari 2020