TUNTUNAN ROH KUDUS
Pernahkah dalam hidup dan pelayanan
kita merasa sulit dalam mengambil keputusan? Ada jalan
yang bercabang dua atau tiga di depan kita. Kita mau
mengambil keputusan ke kanan tapi ragu-ragu; mau ke kiri
juga tidak yakin karena keduanya terlihat sama-sama baik.
Dari keraguan itu akhirnya kita menganalisa tentang
manfaat yang terbanyak dari situasi yang kita hadapi.
Inipun masih dibayangi keraguan, apakah Tuhan berkenan
dengan langkah kita. Apalagi jika keputusan itu
menyangkut hal-hal penting yang berhubungan dengan masa
depan kita.
Ketika kita keliru dalam mengambil keputusan yang kecil,
maka kerugian yang ditimbulkan juga kecil. Tentunya kita
pun tidak mau mengalami kerugian yang besar yang
disebabkan karena pengambilan keputusan yang salah.
Tanpa arahan Tuhan, pikiran manusiawi-lah yang akan
mendominasi pengambilan keputusan. Ini akan berbahaya
ketika menyangkut pelayanan, karena pelayanan pada
hakekatnya adalah melakukan apa yang Tuhan sampaikan.
FILIPUS DI YERUSALEM
Filipus adalah salah satu dari tujuh diaken yang dipilih
pada masa gereja mula-mula untuk melayani meja, melayani
pembagian barang kebutuhan bagi janda-janda. Ketika itu
ada masalah dalam pelayanan, karena ada banyak murid di
Yerusalem. Penanganan yang tidak baik menimbulkan
ketegangan sehingga rasul-rasul sampai turun tangan
menangani pelayanan meja ini. Itu baik buat para rasul
yang seharusnya konsentrasi kepada pelayanan Firman dan
doa. “Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu
mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh
Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas
dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari
Antiokhia.” (Kis 6:5).
Dalam pelayanan tujuh diaken yang penuh iman, hikmat dan
penuh Roh Kudus, maka pelayanan itu dijalankan dengan
baik. Mereka adalah orang-orang bukan hanya penuh Roh
Kudus, namun juga menurut pada tuntunan Roh Kudus.
Filipus dan teman-teman melakukan pelayanan dengan baik,
sehingga rasul-rasul dapat memusatkan pelayanan
pemberitaan Injil. Hasilnya adalah Firman Tuhan makin
tersebar dan jumlah murid makin bertambah di Yerusalem.
FILIPUS DI SAMARIA
Aniaya yang terjadi di Yerusalem kepada murid-murid
Tuhan, mengakibatkan mereka pergi ke berbagai daerah.
Filipus juga pergi dan sampai di suatu kota di Samaria.
Di sana Filipus dan juga murid-murid yang lain
memberitakan Injil kepada orang-orang di kota itu.
“Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus
dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua
dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.”
(Kis 8:6). Orang di kota itu menerima Injil dan
diselamatkan. Orang-orang yang sakit didoakan dan
menjadi sembuh. Bahkan orang yang kerasukan roh jahat
dipulihkan oleh kuasa Roh Kudus.
Mengapa semua itu terjadi? Karena Filipus menuruti
tuntunan Roh Kudus. Dalam kondisi melarikan diri,
Filipus menaati Roh Kudus untuk memberitakan Injil. Roh
Kudus bekerja menginsyafkan orang-orang akan dosa,
sehingga mereka bertobat. Di sana terjadi apa yang
disebut revival (kebangunan rohani) karena seluruh orang
yang ada di kota itu menjadi percaya kepada Tuhan.
Bahkan seorang dukun yang sangat terkenal di kota itu
juga bertobat dan menjadi pengikut Tuhan.
FILIPUS DI JALAN SUNYI
Di tengah kebangunan rohani yang besar, tiba-tiba Roh
Kudus menuntun Filipus untuk melakukan hal yang lain.
“Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada
Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah
selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke
Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.” (Kis 8:26).
Keberadaan Filipus sebagai pemimpin rohani di kota itu
sangat dibutuhkan. Dia menjadi orang yang mengajar para
petobat baru untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Namun
Roh Kudus menuntunnya ke tempat lain. Dan seperti
biasanya, Filipus taat.
Sementara Filipus berjalan di tempat yang sunyi,
kebetulan kepala perbendaharaan kerajaan Etiopia sedang
lewat di sana. Dia orang yang mempercayai agama Yahudi.
Pada waktu itu, dia sedang membaca kita Nabi Yesaya dan
kebingungan karena tidak tahu apa artiya. Lalu kata Roh
kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta
itu!” (Kis 8:29). Filipus kembali dituntun Roh Kudus
untuk mendekati kereta pejabat itu dan akhirnya
memberitakan bahwa Yesus adalah Mesias. Kepala
perbendaharaan itu akhirnya percaya kepada Tuhan dan
dibaptis. Menurut sejarah, dia yang membawa ajaran Tuhan
ke tanah Etiopia dan banyak orang di sana menjadi
percaya. Taat pada tuntunan Roh Kudus itu luar biasa.
FILIPUS DI ASDOD
Ketaatan Filipus atas tuntunan Roh Kudus sungguh luar
biasa. Filipus tidak mempertanyakan apakah daerah yang
didatangi sepi atau ramai atau faktor-faktor lain.
Ketika Roh membawanya, Filipus taat. Ketika Roh Kudus
memerintahkan sesuatu, Filipus segera melakukannya. “Dan
setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba
melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya
lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.” (Kis
8:39). Filipus tidak sempat berlama-lama dengan kepala
perbendaharaan yang baru percaya itu. Ia tiba-tiba
dilarikan oleh Roh Kudus ke tempat lain.
Roh Kudus membawa Filipus sesuai dengan tujuan dan
agenda-Nya. “Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia
berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di
semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.” (Kis 8:40).
Filipus ada di daerah Asdod dan di sana ia memberitakan
Injil dalam tuntunan dan pengurapan Roh Kudus sampai di
Kaisarea.
Filipus merupakan orang yang hidupnya dituntun oleh Roh
Kudus bagi tujuan Kerajaan Sorga. Kisah hidupnya ditulis
bukan hanya untuk dibaca dan dikagumi, melainkan sebagai
satu contoh bahwa Tuhan ingin murid-murid di seluruh
dunia dan di sepanjang sejarah bersedia dituntun oleh
Roh Kudus sehingga bisa menjadi alat Tuhan yang efektif
bagi Kerajaan-Nya.
Ini juga menjadi petunjuk bahwa orang-orang biasa yang
bersedia dituntun oleh Roh Kudus dapat menjadi berkat
besar bagi banyak orang. Kunci dari kehidupan Filipus
adalah bersedia dituntun. Kita juga dapat dipakai Tuhan
dengan pola yang sama, yaitu bersedia dituntun dalam
mengambil keputusan-keputusan dalam hidup ini. Keputusan
yang berasal dari ketaatan kepada Roh Kudus akan menjadi
kesaksian bagi banyak orang. Amin. (RD)