WALKING IN THE SPIRIT
BERGAUL INTIM DENGAN ROH KUDUS
Ketika rasul-rasul menerima baptisan Roh Kudus di kamar
loteng Yerusalem, dimulailah suatu era yang baru.
Keselamatan di dalam Tuhan Yesus disediakan bagi semua
bangsa. Tuhan membuka pintu bagi bangsa Israel dan
bangsa-bangsa untuk diselamatkan dan masuk ke dalam
Kerajaan Allah. Meskipun awalnya banyak yang menolak
berita mengenai Yesus, namun Roh Kudus dengan pasti
menjamah hati banyak orang. Bahkan di hari Pentakosta,
setelah murid-murid mengalami baptisan Roh Kudus, ada
3.000 orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan. Injil
terus diberitakan di rumah-rumah dalam bentuk doa,
persekutuan dan memecahkan roti bersama-sama.
Di antara orang yang percaya, banyak yang mengalami
kesulitan secara materi. Roh Kudus menjamah hati orang
percaya, sehingga ada yang menjual rumah atau tanahnya
dan hasilnya diserahkan untuk kebutuhan terutama bagi
janda-janda miskin. Dalam proses pembagian tersebut,
kemudian timbul masalah karena ada kelompok yang
diabaikan. Rasul-rasul mengambil alih dengan melakukan
pembagian makanan, namun pelayanan utama mereka yaitu
berdoa dan memberitakan Firman Allah menjadi terganggu.
Mereka mendapatkan strategi untuk mengangkat orang lain
untuk tugas tersebut.
“Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka
memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus,
dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan
Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.”
Kisah Para Rasul 6:5
Mereka adalah murid-murid Yesus yang mula-mula, yang
dengan setia hidup dalam Firman Tuhan. sehingga
mengalami pertumbuhan rohani yang baik. Setelah dipenuhi
Roh Kudus, mereka memiliki hubungan yang intim atau
bergaul karib dengan Tuhan. Dari kehidupan Filipus,
salah seorang diaken yang ditunjuk, kita akan melihat
beberapa ciri orang yang hidupnya intim dengan Tuhan.
CIRI-CIRI ORANG YANG HIDUPNYA INTIM DENGAN TUHAN
1. Penuh dengan Hikmat
Filipus adalah salah seorang di antara diaken yang
diangkat untuk melayani meja. Salah satu syarat yang
diminta untuk melakukan pelayanan tersebut adalah penuh
dengan Roh Kudus. Artinya Filipus termasuk orang yang
dibaptis Roh Kudus dan menjaga kepenuhan Roh Kudus dalam
hidupnya. Bagaimana melakukan hal itu? Dengan cara
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan berdoa, memuji
serta menyembah Tuhan. Untuk hidup dalam kepenuhan Roh
Kudus atau hidup intim dengan Tuhan, caranya tidak
berubah. Bila kita melakukan hal yang sama, hasil yang
sama akan kita dapatkan.
Orang yang dipenuhi Roh Kudus akan menjadi orang yang
efektif di dalam pelayanan sesuai dengan kebutuhan yang
ada.
• Ketika hikmat diperlukan, maka Roh Kudus akan
mengaruniakan hikmat itu.
• Ketika keberanian diperlukan, itu pun tersedia.
• Ketika kuasa kesembuhan atau mengusir roh jahat
diperlukan, maka kuasa itu akan nyata.
Orang-orang yang demikian kita sebut orang yang intim
atau bergaul dengan Tuhan. Setelah pembagian kepada
janda-janda ditangani orang-orang yang penuh Roh Kudus,
penuh iman dan hikmat, pelayanan tersebut menjadi
teratur. Orang-orang yang perlu dibantu, mendapatkan
bantuan dengan semestinya. Sebagai akibatnya Firman
Tuhan semakin tersebar dan banyak orang menjadi percaya.
Filipus orang yang intim dengan Roh Kudus mendapatkan
hikmat yang terbukti sangat berperan dalam pelayanan.
2. Memberitakan Injil dengan Kuasa
Setelah Stefanus dirajam oleh orang-orang di Yerusalem,
aniaya yang lebih luas terjadi di kalangan murid-murid
Tuhan. Banyak di antara mereka yang melarikan diri
keluar dari Yerusalem, termasuk Filipus.
“Dan Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan
memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ.”
Kisah Para Rasul 8:5
Orang yang bergaul karib dengan Tuhan terus merasakan
dorongan yang kudus untuk memberitakan keselamatan
kepada orang lain. Filipus tiba di sebuah kota di
Samaria dan melihat kesempatan yang besar untuk
memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. Hal itu
pasti karya Roh Kudus dalam hati orang percaya.
Orang-orang di Samaria percaya kepada berita yang
disampaikan oleh Filipus.
“Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus
dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua
dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu.”
Kisah Para Rasul 8:6
Mereka membuka hati terhadap jamahan Roh Kudus yang
menginsafkan orang-orang akan dosanya, dan mereka
berbalik kepada Tuhan. Filipus yang bergaul intim dengan
Tuhan menjadi alat Tuhan yang efektif dalam membawa
Injil keselamatan.
Dalam pemberitaan Injil itu, juga terjadi manifestasi
kuasa Allah dengan kesembuhan dan kelepasan yang luar
biasa. Banyak orang dilepaskan dari roh-roh jahat dan
disembuhkan, termasuk yang lumpuh dan timpang. Kuasa Roh
Kudus dinyatakan secara luar biasa. Hal itu menggenapi
apa yang Tuhan Yesus katakan; bahwa tanda-tanda heran
dan mujizat akan terjadi di dalam pelayanan murid-murid
Tuhan.
Kuasa Tuhan dinyatakan bagi orang-orang yang bergaul
intim dengan Roh Kudus.
3. Menaati Tuhan dengan Segenap Hati
Di tengah pelayanan yang terus berkembang di Samaria,
suatu hari Tuhan mengutus satu malaikat membawa pesan
bagi Filipus.
“Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada
Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah
selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke
Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.”
Kisah Para Rasul 8:26
Dibutuhkan ketaatan yang besar untuk melakukan perintah
Tuhan dengan kondisi seperti Filipus pada waktu itu.
Filipus dapat berpikir bahwa pelayanannya masih sangat
dibutuhkan di Samaria. Atau dia berpikir belum ada orang
lain yang menggantikannya untuk melayani di sana. Namun
Filipus tidak melakukan hal-hal tersebut. Filipus pergi
ke tempat di mana Tuhan memerintahkannya. Tempat itu
adalah jalan yang sunyi.
Ternyata saat itu ada seorang pembesar dari Etiopia,
bendahara kerajaan yang sedang dalam perjalanan pulang
ke negaranya. Dia seorang penganut agama Yahudi yang
pulang dari ibadah di Yerusalem dan saat itu sedang
membaca kitab Yesaya. Filipus dituntun Roh Kudus untuk
mendekati kereta pembesar itu dan menanyakan apakah ia
mengerti arti ayat yang dibacanya. Pembesar itu tidak
mengerti dan meminta Filipus untuk menerangkannya.
Bertolak dari ayat tersebut, Filipus menjelaskan perihal
Yesus yang disalibkan. Akhirnya pembesar itu percaya dan
dibaptis. Setelah selesai, Filipus dibawa oleh Roh Kudus
ke daerah Asdod dan terus memberitakan Injil kepada
orang-orang di sana.
Diperlukan ketaatan dari pihak kita untuk dapat bergaul
intim dengan Roh Kudus walaupun menghadapi
berbagai-bagai tantangan.
4. Membimbing Keluarga dalam Tuhan
Filipus menetap di Kaisarea dan terus memberitakan Injil.
Keluarganya dibangun dengan pola hidup yang menaati
Firman Tuhan. Bertahun-tahun kemudian, Rasul Paulus
berkunjung ke rumahnya di Kaisarea.
“Pada keesokan harinya kami berangkat dari situ dan tiba
di Kaisarea. Kami masuk ke rumah Filipus, pemberita
Injil itu, yaitu satu dari ketujuh orang yang dipilih di
Yerusalem, dan kami tinggal di rumahnya. Filipus
mempunyai empat anak dara yang beroleh karunia untuk
bernubuat.”
Kisah Para Rasul 21:8-9
Filipus dikenal sebagai pemberita Injil yang diakui oleh
murid-murid Tuhan.
Yang tidak kalah penting adalah keempat anaknya memiliki
karunia bernubuat. Itu merupakan buah dari kehidupan
yang terus dibangun dalam pengajaran rasul-rasul dan doa.
Anak-anak Filipus hidup intim dengan Tuhan dan mereka
bertumbuh dalam kerohanian yang luar biasa. Mungkinkah
kehidupan rohani dari anak-anak Filipus yang demikian
timbul dari hubungan yang jauh dari Roh Kudus? Tidak
mungkin. Mereka bertumbuh dalam aspek-aspek kerohanian
yang lain seperti mengasihi Tuhan, hidup dalam kekudusan
dan pelayanan bagi gereja Tuhan dari bimbingan ayah
mereka yang hidup bergaul dengan Tuhan.
Kekristenan tidak akan bertumbuh dengan sehat jika tidak
mengandalkan Firman dan Roh Kudus. Kehidupan yang intim
dengan Tuhan harus dibangun secara sengaja, dengan
disiplin rohani disertai hati yang lembut, agar
menghasilkan murid-murid yang mengasihi Tuhan, terus
bertumbuh dan rela mengikuti tuntunan Tuhan. Amin (RD)